Ketika kamu lupa untuk berpulang kemana, keluarga adalah jawabannya
Sebab,
Di dalamnya
Terdapat orang-orang yang menyayangi dengan tulus dan tak pernah lelah tuk tetap ada di sisi kita...
Tak terasa kami pun akhirnya sampai di kediaman orang tua ku, kaka pun dan caca langsung turun begitupun aku dan mas irfan mengekorinya dari belakang karena pintu utama terbuka jadinya kamipun langsung masuk tanpa perlu menekan bel terlebih dahulu
Ketika masuk di ruang tamu sudah banyak sodara-sodara yang sedang ngobrol-ngobrol, ruangan ini agak penuh bahkan sampai harus mengalaskan karpet bahkan anak-anak dari beberapa sepupuku sedang bermain di karpet dengan mainan yang mereka bawa
Saat masuk aku langsung menyalami tangan semuanya dan menyapanya, lalu ku duduk di bawah dengan sepupuku yang lain dan mas irfan dia ngobrol dengan ayah dan abang-abang yang lainnya begitupun anak-anak dia malah langsung akrab dengan anak-anak sepupuku lainnya dan saat ini sedang bermain
Tak lama ibu menghampiriku dengan membawa beberapa minuman dan di belakangnya ada uwa Aten dan Silfi anaknya yang juga sedang membawa beberapa toples makanan
Hari ini rencananya kami akan makan bersama karena sunda khas dengan nasi liwet jadinya hari ini kami akan membuatnya dan memakannya berasama
Bahkan beberapa uwa putri yang lain satu per satu mulai beranjak menuju dapur sementara aku hanya duduk-duduk dan bermain dengan anak-anak menemani lebih tepatnya, niatnya mau bantin tapi gak di ijinkan sama ibu dan oma katanya pengantin baru mah diem-diem aja
"Kapan ngisi nihh cucu oma??" tanya oma
"Do'ain aja oma," jawabku
Baru juga nikah kan masa harus udah ngisi aja lagi pula mas irfan malah ingin fokus dulu dengan kaka dan caca, kemudian akupun menghampiri oma yang sedang duduk di sofa sementara aku duduk di bawah
"Oma, ijin yaa??" tanyaku dan hanya di balas anggukkan kepala oleh oma sebab oma sudah paham apa yang aku maksud
Kepalaku pun bertumpu pada paha oma dan tangan oma dengan cekatannya mengelus-elus lembut kepalaku, ini adalah hal biasa yang aku lakukan ketika dekat dengan oma
"Manja banget deh mba," ujar zulfhi tiba-tiba
"Sirik aja," lewekku
"Oma mba gitu yaa manja banget kalo sama oma," kata zulfhi lagi mencari pembenaran
"Namanya juga mba kamu fhi, kalo gak cengeng yaa manja," ujar oma
"Oma mah malah bilang kayak gitu sama zulfhi," kataku tak terima
"Hahahaha iyaa.. Iyaaa oma yang salah oma," lerai oma
"Ohh ya! gimana sama irfan baik-baik aja kan??" lanjut oma bertanya
"Baik-baik aja kok oma wawa bahagia,"
Beberapa menit kemudian saat aku masih asik ngobrol dengan oma tiba-tiba caca menghampiriku dengan raut wajah yang sudah kusut dan detik beritkutnya caca menangis di pelukanku entah apa yang terjadi, aku dan oma berusa bertanya tapi caca gak jawab dan malah semakin terisak di pelukanku sementara mas irfan kemudian melihat ke arahku seolah mencari jawaban kenapa?' karena aku pun gak tau jadinya hanya mampu menjawab dengan gelengan kepala, dengan susah payah ku berdiri untuk membawa caca ke belakang takutnya yang lain keganggu karena tangisan caca
KAMU SEDANG MEMBACA
KAULAH IMAMKU [Completed]
Novela JuvenilMencintai dengan sederhana walau pada awalnya prihal perjodohan yang tak pernah di sangka. Rasa haru yang menelusup jiwa memberi ruang untuk di singgahi bukan sementara namun selamanya --Khairunazzahwa_Almira Kamu adalah imamku yang harus aku pat...