Pulang

2K 109 1
                                    

Sebelumnya maaf untuk cerita gaje garing dan gak ada apa-apanya ini

Selamat membaca ..❤❤

Memiliki kalian memang bukan rencana ku namun menerima kalian dan menjadi bagian dalam kasih cinta kalian adalah harapku untuk sekarang dan masa yang akan datang, bahkan untuk selamanya
Sebab kalian adalah hati dari sebagian hati yang ku miliki

...

Pagi ini aku sudah di ijinkan untuk pulang setelah sejak semalam zulfhi membantuku mengurus semuanya puji syukur akhirnya bisa pulang juga walau gak di temani irfan karena sudah dua hari ia pergi ke jogja untuk urusan pekerjaannya namun keluarga semuanya menemani kepulanganku dari rumah sakit dan keluarga menyuruhku untuk pulang ke rumah irfan begitupun dengan irfan sejak semalam sudah berpesan untuk aku pulang ke rumahnya sekaligus ia juga bilang 'bukan cuma rumahku tapi rumah kita, istana kita',

Saat masih dalam perjalanan caca dan khalid tak henti-hentinya berceloteh dan membuat suasana dalam mobil ricuh bak demontrasi massal, pagi ini jalanan cukup bersahabat bahkan sejak tadi aku hanya tersenyum simpul dan gak percaya bakalan pulang tapi bukan ke rumah dulu melainkan ke rumah keluarga kecil baruku

Tak terasa akhirnya setelah menempuh waktu 25 menit perjalanan sampai juga di kediaman rumah irfan, setelah irfan membukakan pintu mobil untukku kemudian ia dan papa membantuku juga untuk keluar dari mobil, aku bisa jalan sendiri namun harus memakai kruk mungkin hanya satu minggu kurang lebih itu pun harus di selingi dengan belajar mandiri untuk coba-coba jalan

Dengan masih di pegangi oleh zulfhi kemudian kami pun masuk ke dalam rumah yang sudah di tunggi bibi di depan pintu, ketika masuk aku malah langsung di suruh istirahat oleh mama di kamar tanpa mampu membantah akhirnya akupun memutuskan untuk menurutinya, dengan di antar mama dan juga ibu akupun masuk ke dalam sebuah kamar yang di dalamnya terlihat rapi dan bersih namun tiba-tiba pandanganku terhenti pada sebuah pigura foto yang berukuran sangan besar disana menampilkan sepasang yang sedang berfoto dengan memakai baju pernikahan senyum yang menggambarkan sebuah kebahagiaan yang jelas terlihat kentara disana, foto itu foto irfan dan almarhuma istrinya mama kandung caca dan khalid mengapa irfan masih menyimpan fotonya padahal setauku sudah lama almarhumah meninggal tapi mengapa masih di simpan apa hanya untuk mengenang atau bahkan masih memiliki perasaan aku sadar bagaimana mungkin tidak memiliki perasaan sementara beliau adalah istri pertama irfan istri yang memberikannya buah hati, dan saat itu juga hati ku merasa tak pantas berada disini, merasa salah telah memilihnya tak terasa air mataku menetes dan dengan cepat akupun langsung menghapusnya

"Ahhh irfan, mungkin dia lupa menyimpannya sayang, sudah masuk yukk istirahat,besok biar pak Nas yang simpan" ajak mama

"Hemm.." gumamku tanpa mampu berkata-kata

Kemudian akupun merebahkan diriku dengan di bantu mama dan ibu setelah selesai mereka pun keluar dari kamar ini, kini aku sendiri di kamar ini, dikamar yang aku yakini dengan pasti bahwa menjadi saksi bisu keharmonisan dan kebahagiaan keluarga kecil irfan kebahagiaan yang kemudian harus tiba-tiba lenyap seperti mimpi namun hal tersebut nyata yang menjadikan semuanya berbeda dari semula dan kemudian tuhan mentakdirkan ku hadir di antara mereka

Ku miringkan tubuhku ke sebelah kiri menghadap pintu jendela yang sudah di tutupi gordeng kini tangisku sudah tak terbendung lagi pikiranku berkecamuk apa mungkin irfan belum bisa melupakan almarhumah istrinya aku ingin menimpal pemikiran itu namun apa daya faktanya jelas sudah ada di depan mata jika irfan berniat mungkin sejak dulu sudah ia simpan di gudang ataupun di tempat khusus

KAULAH IMAMKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang