⚠ Typo bertebaran
Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, latar, keadaan, suasana dan alurnya. Karena ini real pemikiran saya, sebab saya paham undang-undang berlaku!
Selamat membaca!!😁😊
-
-Selesai shalat subuh dan bersih-bersih aku langsung pergi menuju tempat di berlangsungkannya pernikahan dan akad gita dengan bram, sejak semalam aku sudah di kontek tante nana dan juga gita untuk besok agar tidak telat. Akhirnya aku sampai juga pada pukul enam pagi kurang beberapa menit, sesampainya di sebuah gedung yang bisa di bilang cukup besar aku langsung saja masuk ke dalam dan menuju ruang make-up ketika masuk si pengantin lagi asik di make-up in dengan dua orang perias pengantin kamudian tante nana menghampiriku dan menyuruhku untuk langsung di make-up saja sebab tante nana dan beberapa orang yang berperan menjadi bagian di acara ini sudah selesai di rias
"Dari mana aja wa??" tanya gita
"Dari rumah lah, ehh tere gimana? Jadi sama aku??" tanyaku mengalihkan pembicaraan"Dia--"
"Jadilah, tuhh ratu ngambek sama aku kalo ngak ikutin kemauannya" jelasnya seseorang tiba-tiba saat masuk ke dalam ruang make-up
"Wahhh cantik banget re! Kayak kamu pengantinnya,"
"Hahahah bisa aja kamu"
"Kok telat wa,?" lanjut tere bertanya
"Nyenyak tidur aku heheh.." jujurku"Dasar, sibuk mulu sih kamu!" kali ini gita yang bicara
"Kayak yang ngak sibuk aja," kataku membalikan fakta nyata
Aku duduk sebentar kemudian langsung sama priasnya di suruh buat duduk di kursi buat di make-up, sambil mainin ponsel ku croll sosial mediaku sementara gita dia sedang berusaha memakai baju pengantinya hang begitu menjuntai-juntai di bantu juga sama tere aku hanya melihatnya bahkan sesekali terkekeh melihat betapa sulitanya ia mekaian pakaiannya karena saking besarnya gaun gita
Sesudah memakai bajunya gita di persilahkan untuk mengikuti pemotretan terlebih dahulu bersama keluarganya keluar dari ruangan make-up aja gita perlu di bantu lagi, sementara aku masih asik dengan polesan-polesan make-up ini dengan di temani ngobrol sama tere
Selesai make-up aku langsung masuk ke ruang ganti untuk mengganti bajuku gak butuh waktu lama karena bajuku tak seribet gita lalu aku keluar dan meminta bantuan tere untuk memasangkan hijabku karena aku tau tere juga jago pasang hijab dengan model simpel namun bagus, selain itu tere juga punya butik khusus pakaian muslimah juga hijabnya maka tak ayal jika ia tau model dan pakaian seperti apa yang cocok untuk suatu keadaan
Selesai semuanya ketika baru beberapa detik menghembuskan nafas setelah di make-up aku dan tere disuruh ke ruangan pemotretan untuk ikut berfoto ria dengan bunda ratu gita, aku dan tere pun langsung masuk ke ruangannya dan yang bikin aku kaget ketika masuk adalah melihat ada bang dimas lagi duduk-duduk santai sambil memegang ponselnya bahkan di cuek dengan sekelilingnya aku jadi merasa kasihan sebab dia di langkahi oleh adiknya dalam pernikahan jika aku ada di posisinya pun aku pasti bakalan sedih banget
"Heh.. Ngelamun, ayo cepat!" sentak tere menyadarkanku dari lamunan
Kami pun berfoto bertiga dengan gaya yang formal dan kemudian dengan gaya konyol dan alay, aku bahkan tak hentinya tertawa ketika melihat dua foto yang menampilkan kami bertiga dengan gambar salfok sungguh moment langka
Waktu yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi membuat beberapa orang sibuk menunggu kedatangan pengantin pria begitupun dengan gita detik-demi detik menuju kedatangan bram dan akad dia mulai terlihat gelisah bahkan sesekali dia meremas tanganku kuat sampai aku beberapa kali memarahi dan mengomelinya, beberapa menit kemudian suara mc pun mengintrupsi bahwa pengantin pria sudah datang setelah menunggu 10 menit kemudian gita di persilahkan untuk keluar dari ruangan make-up ini menuju ruang utama untuk melaksanakan akad. Aku dan tere membimbingnya menuju ke depan dengan berjalan dengan santai namun pasti akhirnya sampai juga di hadapan para tamu dan juga calon suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
KAULAH IMAMKU [Completed]
Novela JuvenilMencintai dengan sederhana walau pada awalnya prihal perjodohan yang tak pernah di sangka. Rasa haru yang menelusup jiwa memberi ruang untuk di singgahi bukan sementara namun selamanya --Khairunazzahwa_Almira Kamu adalah imamku yang harus aku pat...