#2

1.2K 120 6
                                    

# Flasback on

Masih seperti beberapa tahun lalu, dorm yang lebih pantas disebut sebagai rumah karena  memiliki ruang tengah  dan halaman yang luas itu selalu saja ramai. Sudah biasa, itulah yang ada dalam fikiran Kim Taehyung mahasiswa semester akhir dan Jeon Jungkook mahasiswa semester empat sebagai si penyewa rumah.

Bagaimana tidak, sejak zaman Seokjin masih berstatus sebagai mahasiswa dan menyewa rumah itu, teman-temannya selalu memilih untuk berkumpul mulai dari belajar bersama, rapat, nongkrong hingga sekedar numpang tidur, berakhirlah rumah itu sebagai basecamp milik bersama.

Ditambah lagi kehadiran Park Jimin, teman Taehyung yang akhirnya ikut akrab karena sering diajak Taehyung bergabung. Mereka mulai bersahabat, bahkan sudah seperti tujuh bersaudara dengan Jungkook sebagai adik terkecil.

Malam ini mereka berkumpul untuk sekedar memanggang daging dan menghabiskan malam bersama ditengah kesibukan mereka masing-masing. Terlebih bagi Seokjin dan teman-temannya yang tak lagi mahasiswa dan termasuk orang penting dalam pekerjaannya, tentu meluangkan waktu secara bersamaan sangat sulit.

Sebut saja Seokjin yang setahun ini menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarganya, Kim Namjoon yang dipilih menjadi salah satu dosen muda di kampus mereka dulu, Min Yoongi si pegawai magang di firma hukum milik ayahnya sendiri juga Jung Heosok yang sibuk karena baru merintis studio musik dan dance miliknya. Bisa dibayangkan kesibukan mereka bukan?

Skip...

Setelah semua daging yang dipanggang habis ditelan mulut masing-masing, mereka beranjak masuk kedalam rumah untuk melanjutkan acara malam itu. Apalagi kalau bukan main UNO sampai pagi. Ya biarlah toh besok hari Minggu, mereka masih bisa tidur esoknya.

Tring tring

Ponsel Jin berdering, tapi tak dihiraukan sedikitpun oleh si empunya yang sibuk menatap dan sesekali memindahakan kartu ditangan dengan jari jemarinya. 

"Aish, Jin hyung! Bakar saja ponselmu jika tak kau pedulikan lagi!" Jungkook mulai kesal karena suara ponsel Jin yang mengganggu konsentrasinya.

Jimin mengagguk setuju dengan adik kecilnya itu, "Benar hyung, angkatlah telponmu biar aku yang memainkan kartumu." sambung Jimin dengan semangat dan senyum merayunya agar ia bisa bermain. 

Maklumlah, Jimin memang paling sering kalah dalam bermain UNO. Seperti sekarang, ia diharuskan menunggu satu putaran lagi sambil berjongkok untuk bisa bermain di putaran selanjutnya.

"Aku semakin malas mengangkat telpon jika kau yang menggantikanku, BANTET!" balas Jin dengan nada mengejek dan langsung mengakibatkan manyunnya bibir Jimin, kesal.

Tring tring

"Jin hyung, dari pamanmu" Yoongi akhirnya bersuara setelah sedikit melirik ponsel Jin yang sudah kedua kalinya berdering dan kebetulan terletak tepat di sebelah kiri belakangnya. Sebelumnya jangan heran kenapa Yoongi memanggil Jin dengan panggilan hyung, karena memang Jin adalah yang tertua berdasarkan waktu kelahiran. 

FYI, begini lebih tepatnya urutan kelahiran mereka, mulai dari yang tertua yakni Seokjin, kemudian Yoongi, Heosok, Namjoon, Jimin, Taehyung dan terakhir Jungkook.

Kembali ke topik cerita, Jin memang sering mengabaikan ponselnya jika sedang bersama dengan orang-orang terdekat. Baginya, momen bersama mereka yang ia cintai, tak akan bisa terulang dan sanggup digantikan oleh apapun. 

Setelah mengetahui siapa yang menelpon, tanpa berkutik Jin langsung mengambil ponsel dan pergi keluar agar tak saling mengganggu. Dengan senang hati, Jimin menggantikan posisi Jin untuk melanjutkan permainan kartunya.

Back Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang