#18

390 56 6
                                    

Libur akhir tahun yang juga libur semester tak berlangsung lama, hanya sekitar 3 mingguan sejak hari terakhir ujian. Sudah begitu, 1 minggu sebelum masuk kuliah mereka sudah harus menyiapkan administrasi serta pemilihan matakuliah yang bisa sampai rebutan. Huft, itu definisi santai tapi tertekan gaes. Mending ujian langsung dah daripada harus KRS-an.

Tanggal 4 Januari kemarin Jisoo ulang tahun ke-21. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia hanya merayakannya bersama keluarga dirumah dan sempat juga diajak makan diluar bersama Seokjin yang gak disangka sekalian ngenalin pacarnya.

Berhubung Jennie, Lisa dan Chaeyoung masih pada liburan sama keluarga masing-masing, berakhirlah setiap kali Jisoo ulang tahun mereka nyempetin video call yang kali ini tepat pukul 00.00. Pengen sweet sesekali kata mereka. Untung aja Jisoo-nya belum tidur.

Sudah jadi kebiasan bagi Jisoo setiap malam ulang tahunnya untuk tidur lebih larut. Kebiasaan itu dimulai sejak kejadian yang mempertemukan ia dan Halbeojinya pertama kali. Berkali-kali ia berdoa agar di hari ulang tahunnya tak lagi terulang kejadian pahit seperti malam itu. Dan satu lagi, ia berharap, "Setidaknya aku ingin Halbeoji mengizinkanku memanggilnya dengan benar dan mengakuiku."

Lain harapan Jisoo, lain pula harapan Taehyung yang juga ulang tahun pada 30 Desember lalu yang ke-22. Untuk tahun ini, salah satu harapannya dapat berhubungan dengan baik seperti semula dengan Jisoo. Ia sadar, bersikap dingin membuatnya menderita ditambah Jisoo adalah anggota BEM sekaligus adik sepupu Seokjin sahabatnya.

Namun disatu sisi, ia takut tak bisa mengontrol diri dan berakhir merusak hubungan Jisoo dan Suho teman baiknya. Tidak, dia tak ingin menambah catatan dosa lagi dalam hidupnya.

"Semenderita ini kah cinta bertepuk sebelah tangan? Ini benar-benar gajaran untukku" Begitulah, ia benar-benar tersiksa dengan perasaannya dan kemudian mengingat prilakunya dahulu terhadap mantannya. Ya walaupun berakhir baik-baik saja dan juga dia bukan seorang bajingan atau sejenis fu*k boy yang memanfaatkan kesempatan, namun memberi harapan palsu juga jahat bukan?

"Setidaknya aku harus berterimakasih dan minta maaf soal bekal itu pada Jisoo. Harus!" Terlebih, mengingat kejadian bekal Jisoo yang hilang. Ia bingung harus bagaimana karena ia tak tahu bagaimana ceritanya. Seandainya dimakan orang lain, ia mungkin akan marah sekaligus berterimakasih pada orang itu karena sudah mau menghabiskannya. Tapi bagaimana jika Jisoo yang membawanya pulang? Pasti itu menyakiti perasaan Jisoo.

.

.

.

Pertengahan Januari bisa dikatakan sebagai pertengahan musim dingin, tak heran sepanjang mata memandaang dapat dilihat salju putih yang bertebaran di jalanan kota Seoul. Orang-orang berlalu lalang dengan cepat menggunakan pakaian tebal terbaik mereka untuk menghangatkan tubuh yang jika sedikit saja terekspos bisa membeku.

#University of Seoul

Mulai minggu ini, perkuliahan sudah dimulai seperti biasa. Sebagai awal, tak banyak materi kuliah yang diberikan. Setiap dosen hanya memperkenalkan materi yang akan diajarkan serta membuat kesepakatan kelas.

Seusai perkuliahan, Jennie yang sudah memendam rindu karena lama tak bertemu, memaksa Jisoo dan lainnya meluangkan waktu sekedar berbagi kabar. Lebay sih, padahal masih sering vid call juga.

Tak lama setelah makanannya habis , Jisoo bermaksud mengundurkan diri terlebih dahulu mengingat janjinya dengan Suho untuk membahas program kerja yang akan diadakan tak lama lagi sebelum dibahas bersama anggota bidangnya.

"Unnie, jangan lupa besok luangkan waktu untuk ulang tahunku" teriak Jennie memperingatkan Jisoo yang ia tahu sudah bertambah sibuk sejak mengikuti kegiatan BEM ditambah usahanya baru-baru ini.

Back Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang