"Hyung aku pergi, ini aku pinjam dulu. Nanti malam jangan lupa datang biar kukembalikan" Taehyung baru akan pergi dari ruangan Namjoon di Fakultas Ekonomi setelah mendapatkan pinjaman laptop dari hyungnya itu.
"Ne, awas sampai satu saja file didalamnya hilang." Namjoon sebagai si pemilik memperingati sebelum sesuatu yang tak diiginkan terjadi saat Taehyung hampir meraih knop pintu. Untunglah di akhir minggu seperti ini pekerjaannya sedang tak banyak jadi bisa ia pinjamkan laptop kesayangannya itu pada Taehyung yang butuh laptop lebih untuk penelitian skripsinya.
"Ah, video-video itu? Aku pun tak berminat menontonnya hyung. Selera kita berbeda, annyeong" Katanya kemudian langsung pergi setelah menutup pintu cepat-cepat.
"Aish, kalau begitu kenapa kalian masih mau menonton bersama?! Dasar!" Namjoon mengomel sendiri diruangannya.
Taehyung menyusuri lorong kantor fakultas ekonomi itu dengan santai khas gaya berjalannya. Saat tepat berada di lobi dekat ruangan administrasi, terlihat Jisoo sedang memandang teliti bacaan yang ditempelkan pada pepan pengumuman.
Taehyung mengurungkan niatnya untuk lanjut melangkah karena takut berpapasan dengan Jisoo dan tanpa sadar akan berlaku dingin lagi padanya. Taehyung duduk di kursi tunggu sembari membaca sesuatu yang dapat sempurna menutupi wajah tampannya.
"Annyeongasheo" terdengar suara Jisoo yang sudah berpindah tempat ke depan meja administrasi. Seketika telinga Taehyung melebar berusaha menangkap dan mendeteksi sekecil apapun getaran suara disekelilingnya. Singkatnya, si Taehyung lagi nguping.
"Ne, ada yang bisa dibantu?"
"Unnie, apa benar itu pengumuman seleksi beasiswa tahun ini?"
"Ne" jawab pegawai administrasi yang akan marah jika dipanggil ibu atau sesuatu yang menunjukkan dia lebih tua dengan singkat namun ramah.
"Saya Jisoo dari jurusan akuntansi, saya salah satu pelamar bea-"
"Ah, Jisoo-ssi" pegawai administrasi itu langsung memotong pembicaraan Jisoo karena dirasa tahu kemana arahnya. "Ini berkas beasiswa yang kamu ajukan. Kami tidak bisa memprosesnya karena salah satu syaratnya tidak terpenuhi" Jisoo hanya terdiam menyimak kabar tak mengenakkan sembari menerima kembali berkas yang diserahkan pegawai itu.
"Bukankah saya sudah kabari melalui Irene sebulan lalu?" sambungnya setelah berkas itu sempurna berpindah tangan.
"Irene?" Jisoo menatap wajah pegawai itu dengan penuh kebingungan. Apa Irene sengaja tak menyampaikan atau memang ia yang tak dengar dan lupa.
"Ne, saya bilang kalau penelitian yang diajukan harus penelitian tunggal, atau jika tidak si pangaju harus sebagai ketua tim penelitian itu"
"...." Jisoo enggan menjawab karena sibuk berspekulasi bahwa Irene malakukan ini agar bisa menjadi delegasi duta mahasiswa dari kampusnya. Jisoo tak bisa menyalahkannya juga, karena dari awal ia yang menawarkan bantuan pada Irene dan dengan itu kampusnya bisa menang hingga dapat menaikkan akreditasi jurusan. Tapi ia juga butuh beasiswa itu untuk tambahan biaya oprasi Appa-nya.
"Jisoo-ssi, gwanchana?" Tanya pegawai itu khawatir.
"Ne, tak apa Unnie"
Tring
Ponsel Jisoo berdering membuatnya sedikit menepi dari tengah ruangan diikuti gerakan mata Taehyung yang turut memperhatikannya.
"Wae Soobin-aa?" Tahyung bisa mendengar lebih jelas suara Jisoo yang berjarak semakin dekat dengannya.
"....."
Raut wajah Jisoo berubah, Taehyung bisa merasakan itu walau hanya mengintip dari celah Koran yang sesekali ia balikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back Away [END]
FanfictionCinta terlalu rumit untuk dijelasakan dengan kata-kata. Bahkan kita sendiri sering ragu, apakah ini cinta? atau hanya perasaan suka? Terkadang hanya melihatnya tersenyum atau tertawa sudah cukup, meskipun bukan kita penyebabnya. Tak jarang juga kit...