#27

437 68 19
                                    

#Incheon International Airport, 17.46 kst

Sesampainya di Korea Jisoo tak langsung pulang ke rumah orang tuanya dulu yang kini telah dirombak menjadi lebih baik dengan desain minimalis dan tentunya lebih luas setelah membeli tanah dan rumah milik tetangga sekitar.

Ia tak pula pergi kekantor dan bekerja lagi layaknya seorang workaholic yang gila kerja. Bahkan ia langsung berpisah dengan Somi membiarkan gadis itu menghabiskan waktu dengan sang pacar yang sudah menunggu untuk menjemputnya. 

Nasib sebagai jomblo, ya mau gimana lagi? Harus kuat-kuat hati melihat ke-uwu-an di depan mata.

Jisoo akan pergi ke salah satu mall untuk membeli makanan ringan sebagai oleh-oleh atas kepulangannya dari Amerika. Yah, kalau beli disana bisa dijamin ongkosnya akan lebih mahal dari harga barangnya. Jadi, ya lebih baik oleh-olehnya dibeli di Korea saja. Terlebih juga saat itu ia sudah membuat janji untuk bertemu dengan gadis yang mengaguminya demi mengusut rasa penasaran.

.

.

.






Setelah sekitar 15 menit perjalanan dengan taksi dari bandara, akhirnya Jisoo menapakkan kaki di salah satu mall cukup terkenal di kota Seoul. Sebelum pergi ke restoran yang dialamatkan si gadis, Jisoo mencari toko roti terlebih dulu untuk membeli oleh-oleh yang sekaligus akan ia bawakan untuk si gadis.

Jisoo masih sibuk memilih kue dengan capitan di tangan kanannya sedang tangan kirinya sibuk menopang nampan yang sudah sedikit penuh membawa kue yang ia pilih.

"Jisoo! Kau Jisoo bukan?" jisoo berbalik sesaat setelah suara seorang wanita sedikit mengejutkannya.

"Ah benar, kau Jisoo" Wanita itu terlihat tersenyum girang dan langsung memeluk Jisoo yang masih terpaku karena tangannya belum sempat meletakkan peralatan yang difasilitasi toko kue tersebut.

Setelah dirasa cukup, akhirnya wanita itu melepaskan pelukannya dan berkata "Bogosiphoyo Jisoo-ssi"

Jisoo dapat dengan jelas menatap wajah cantik yang masih sama bahkan setelah 8 tahun lalu mereka berpisah. Bae Johyun atau Irene masih cantik bahkan tambah cantik dengan padu padan busana yang sangat sesuai dengan gayanya saat ini.

Tak ingin terpaku terlalu lama, Jisoo langsung meletakkan peralatan tadi di atas meja didekatnya. Setelah itu, ia mengusap tangannya pada sweater yang tengah ia pakai untuk memastikan tangannya tak kotor terkena topping kue.

Kali ini Jisoo memeluk Irene dengan haru saking lamanya tak pernah bertemu. Anehnya, mereka tak canggung sama sekali. Mungkin berkat sikap hangat Irene diawal yang membuat Jisoo larut dan bersikap hangat juga padanya.

"Aku juga merindukanmu Irene-ssi. Bagaimana kabarmu?" Tanya Jisoo setelah puas melepas rindu.

"Aku baik, sangat baik. Kau dengan siapa disini?"

"Sendiri, kau?"

"Bersama calon suamiku" Jawab Irene malu-malu sambil menunjuk sesosok pria yang tengah mengantri di meja kasir.

"Benarkah? Wah, selamat Irene-ssi" 

Sudah biasa bagi Kim Jisoo mendengar kabar pernikahan dari teman-temannya yang belakangan sudah sangat jarang, karena memang kebanyakan sudah lama menikah dan punya anak.

Jisoo terhitung jarang menghadiri upacara pernikahan karena harus berkutat dengan pekerjaan yang mengharuskannya lembur bahkan di penghujung minggu. Biasanya ia hanya mengirim paket bingkisan sebagai tanda ia menghargai temannya itu.

Back Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang