#8

656 71 2
                                    

#Ruang Kepala Jurusan

"Silahkan kalian boleh pergi sekarang. Jangan lengah untuk terus bersiap dan jangan lupa istirahat" Kalimat terakhir yang disampaikan kepala jurusan setelah sebelumnya panjang lebar memberi arahan dan informasi mengenai olimpiade akuntansi antar kampus tingkat nasional yang dilaksanan 2 minggu mendatang. 

"Baik pak, terimakasih" sebagai mahasiswa itulah balasan terbaik sebagai tanda mengerti.

"Kalau begitu kami permisi keluar pak" Sambung Jisoo diikuti Jennie yang berdiri merapikan letak kursi yang mereka duduki tadi.

Setelah keluar dari ruangan bertekanan tinggi itu, Jennie langsung bernafas panjang dan membuangnya dengan lepas. "Huft, rasanya jantungku mau copot" Gerutu Jennie yang jelas terdengar oleh Jisoo. 

Mengingat keberadaan mereka masih tepat berada di depan pintu ruang kepala Jurusan. Jisoo menarik lengan Jennie untuk duduk di kursi tunggu sedikit jauh dari tempat mereka semula. 

"Huwaaa, Unnie aku semakin gugup mengikuti lomba itu. Apa aku masih bisa mundur? aku merasa sangat kurang persiapan. Bagaimana kalau aku mempermalukan nama kampus kita? Andwe, andwe, Andwee..!!! Unnie aku harus bagaimana? Huhuhu"

"Oh Cute" Bukannya menenangkan, Jisoo malah senang melihat ekspresi Jennie yang menggemaskan menurutnya saat ini.

"YAK UNNIE..!!!" Jennie memukul pelan pundak Jisoo dan mengerucutkan bibirnya tanda ngambek manja.

!!!" Jennie memukul pelan pundak Jisoo dan mengerucutkan bibirnya tanda ngambek manja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah melakukan yang terbaik, percaya pada ku." Jisoo meyakinkan Jennie dengan wajah dan kata-katanya. 

"Kau juga sekarang lebih sering belajar dari pada aku. Kalau tak salah dengan dosen muda itu bukan? Siapa ya namanya?" Kali ini ekspresi Jisoo bukan menyemangati, lebih tepatnya meledek Jennie yang sepertinya sedang dekat dengan dosen muda yang ia maksud. 

"A...Aku tak ada hubungan dengan Namjoon Op... Sunbae" Jawaban gugup Jennie semakin membuat mata Jisoo memicing penuh selidik tak lupa bibirnya yang sudah tertarik melebar. 

"Jinjja Unnie, kami hanya belajar" Jennie masih terus meyakinkan Jisoo yang tetap menggodanya.

"Ah sudahlah" dan akhirnya menyerah.

"Hahaha, baikalah maaf Jennie-ya" Jennie hanya mengangguk masih dengan bibir mengerucutnya membalas permintaan maaf Jisoo.

"Ah Unnie" Jennie tiba-tiba baru teringat sesuatu "Aku harus pergi ke bandara sekarang. Omma baru kembali dan ingin makan siang bersamaku.  Apa tak apa aku meninggalkan Unnie sendiri?"

"Tentu saja. Pergilah sampaikan salamku pada Heeyoon Imo. Katakan aku juga ingin makan siang bersamanya." Balas Jisoo.

"Untung saja kau ada jadwal setelah ini. Kalau tidak, aku hanya akan menjadi obat nyamuk melihatmu dengan Omma." mengingat sekali saat Jisoo diajak makan dengan Jennie dan Ibunya. Keberadaan Jennie seperti tidak dianggap karena terlalu asyik membahas desain fashion yang kebetulan disukai keduanya.

Back Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang