14. Pengkhianatan

367 21 10
                                    

Hai!^^ Jangan lupa buat follow dan vote kalo kalian suka sama ceritaku. Oiya komen juga untuk saran, dukungan dan kritik lainnya.

Typo adalah jalan ninjaku!^^

Happy reading!

***

Hari yang di tunggu-tungu sudah tiba. Segala persiapan bahkan sudah sangat matang, kali ini tim tidak datang terlalu awal. Sejak tiba, lapangan SMA Galaxy sudag benar-benar dipenuhi dengan para penonton dan tim pendukung dari 5 sekolah besar termasuk ada beberapa siswa juga siswi Antariksa yang ikut mendukung tim basket sekolah mereka.

Setelah melakukan pemanasan dan sedikit mempersiapkan lagi teknik segala macamnya, Alpha Team dan Team dari Galaxy saling menatap di kursi peserta. Aura yang menguar benar-benar tidak enak.

Berbeda dari pertandingan sebelumnya kali ini sang tuan rumah dan Alpha Team dibiarkan menunggu hingga tiba waktu bermain.

Dari sebrang sana dapat dilihat Anthony kapten basket SMA Galaxy sedang berdecih. Tersenyum sinis, kali ini tak ada lagi singa yang akan dipermalukan di kandangnya sendiri.

Sorakan pendukung antar sekolah masih terdengar kencang. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, dimana waktu yang benar-benar sangat mudah terpancing emosi.

Di kursi penonton Agatha duduk dengan gelisah. Sebelumnya begitu mengetahui Nata akan bertanding kembali ia bertekad untuk menyemangati di Galaxy. Sejak pagi Nata dan teman-temannya sudah dispen. Sedangkan dirinya datang bersama Ara dan Irish setelah jam pelajaran selesai. Saat akan mengajak Katara, gadis itu berasalan bahwa ada urusan OSIS yang lebih penting.

Jadilah dirinya disini duduk bersebelahan dengan Ara dan Irish. Tapi sedari tadi ia sangat tak tenang. Pasalnya baru saja dirinya dari toliet. Dan kemudian mendengar obrolan dari koridor arah toilet.

"Sialan juga itu anak, dia gak datang. Kita harus jalanin rencana sebelumnya." ia hanya mendengar sebatas itu.

Tapi rasanya sama sekali tak bisa tenang karena yang membicarakan ini juga salah satu anggota dari SMA Galaxy.

"Ra, kok aku gak tenang ya? Kamu liat gak sih? Tatapan mereka aneh banget sama tim SMA kita." tanya Agatha, ia sungguh cemas.

Ara dan Irish mengalihkan perhatiannya ke arah anak-anak tim basket Galaxy. Lalu tiba-tiba Irish menyela, "Itu si Anthony mantan gue Ra! Dia kapten tim basket?! Gue baru tau. Parah!" pekiknya.

Agatha mengernyitkan keningnya, "Kamu kenal sama dia? Emang kenapa, heboh kaya gitu?"

"Itu mantan brengseknya si Irish dulu Tha, setau gue dia anaknya ambisius banget. Kalo udah punya keinginan keukeuh banget harus terpenuhi. Waktu sama Irish pacaran juga gitu." jelas Ara.

Tak lama kemudian jeda istirahat pertandingan sudah selesai. Kini saatnya Alpha Team melawan SMA Antariksa. Dari masing-masing tim telah memasuki area lapangan sambil berjabat tangan. 

Sesaat Anthony menjabat tangan tangan, kemudian mengeraskan jabatan tangannya sambil tersenyum miring. Ia berbisik, "Jaga anggota lo bro, semangat." setelag itu ia menepuk pundak Nata dan bersiap ditempatnya.

Nata terdiam sejenak, tak mengerti kemana arah dari maksud ucapan Anthony. Maksudnya dengan menjaga? Tapi ia memutuskan kembali ke posisi tim nya jangan sampai fokusnya terbagi.

"Emang kenapa sama Anthony itu?" tanya Agatha

Irish mengehela nafas, "Dia punya tempramen yang gede. Ego dan harga dirinya juga tinggi, makanya dia bakal halalin segala cara buat dapet apa yang jadi keinginannya dia. Termasuk kemenangan."

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat det...

Mereka menoleh dan saling menatap satu sama lain. Lalu, "SHIT!" umpatan itu keluar dari bibir manis Ara, Agatha dan Irish.

Rasanya Agatha ingin berlari saat ini ke tengah lapangan, tapi tak akan mungkin kan? Ia hanya bisa duduk dengan kedua temannya. Berharap tuhan berbaik hati memberikan kemudahan untuk Nata dan teman-temannya.

Agatha sempat menyalahkan dirinya sendiri, seharusnya sejak mendengar obrolan dari anak Galaxy ia menyadari ada hal yang harus ia bicarakan sebelum pertandingan di mulai. Namun semua nya sudah terlanjur berjalan.

Pertandingan tetap berjalan seperti sebelumnya, tetap melewati 2 quarter atau 2 babak. Dan dalam babak pertama ini Antariksa berhasil meraih poin skor 6-4. Meski tetap saja selalu ada kesulitan.

Jeremy sebagai anggota baru pun bermain dengan cuku lincah dan baik apalagi postur tubuhnya yang tinggi juga cukup menguntungkan. Posisinya sendiri sebagai small forward.

"AN TA RIK SA! (DUNG-DUNG-DUNG-DUNG-DUNG) FIG....THING!" sorakan dukungan dari siswa Antariksa menambah semangat para pemain.

Bahkan Agatha sudah mulai melupakan kecemasannya dan mulai ikut bersorak dengan siswa yang lain. Point skor kembali bertambah menjadi 12-7.

Peluit berbunyi tanda untuk istirahat sebelum memasuki babak kedua. Jack melempar botol minum ke arah Finn dan ditangkap dengan sempurna.

"Gue rasa ada yang aneh." ucap Bimo.

Azhar mengangguk setuju, "Ini bukan gue su'udzon. Tapi gue rasa gerakan yang mereka lakuin tadi seolah mereka baca gerakan kita dan teknik kita. untung tadi Finn ubah strategi dadakan." ia menatap Finn.

Nagendra ikut bersuara, "Tadi juga beberapa kali gue liat lo ampir kecolongan bang."

Benar, sejak babak pertama dimulai Galaxy seah sudah hafal dengan gerakan dan strategi mereka.   Saat Nata akan melakukan Shoot pun hampir saja gagal. Padahal dia yakin jika di pertandingan sebelumnya Galaxy tidak memiliki skill apapun.

Sementara seseorang tengah duduk dengan tegang sembari mendengarkan.

"Fokus aja sama permainan, skor kita udah bagus. Yo guys, semangat lagi nanti kita pesen nasi padang." ucap Nata.

Ia bukannya tidak merasa curiga, hanya saja jika terus menduga-duga hanya akan membuat fokus tim terganggu.

Di babak kedua kali ini benar-benar sangat sengit. Bahkan sorakan para penonton pun sudah mulai sedikit demi sedikit berkurang. Mereka fokus pada apa yang akan terjadi.

Nata dan Finn bahkan berkali-kali gagal melakukan Threepoint karena kaki mereka selalu saja terjegal.

Bahkan Nagendra dan Auki kini menggantikan posisi Azhar dan Bimo. Mereka berdua cedera ketika akan melakukan shoot. Point skor saat ini berubah menjadi 22-18. Fokus Nata semakin pecah. Ia benar-benar tak menyangka cara selicik ini akan Galaxy gunakan.

Ini adalah menit penentuan, dan sudah bisa dipastikan kalian tau siapa pemenang nya. Yap, Galaxy memenangkan pertandingan kali ini. Sorakan kembali menghiasi lapangan. Sedangkan tentu saja siswa Antariksa berteriak tak terima. Pelanggaran yang terjadi ini sama sekali tak bisa mereka toleran.

"Thank you ya atas info lo!" Anthony menepuk dengan bangga orang yang sudah menjadi informannya.

Agatha segera berlari kelapangan dan menghentikan Nata yang telah melepaskan tinjunya ke arah Anthony.

"Nata udah! Liat temen-temen kamu udah babak belur ayo ke rumah sakit." Agatha menarik lengan Nata.

Anthony tertawa, "Oh ini sahabat mantan gue? Cantik juga. Boleh lah sama gue." dan ia menerima pukulan dari Nata. Reza yang sedang mengurus tim nya yang terluka kini berlari mencegah Nata melakukan keonaran.

"Ga usah mimpi ambil milik gue, semua ini bakal gue permasalahin. Brengsek!" Nata menarik Agatha pergi, ia menuruti Reza dan kini mengantar teman-temannya yang terluka ke klinik.

Kali ini ia tak akan membiarkan teman-temannya berurusan dengan Galaxy. Bukan karena dirinya pengecut. Namun ini demi kebaikan teman-temannya.

Tbc

[ATS1] B L A C K Y ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang