Hai!^^ Jangan lupa buat follow dan vote kalo kalian suka sama ceritaku. Oiya komen juga untuk saran, dukungan dan kritik lainnya.
Typo adalah jalan ninjaku!^^
Happy reading!
***
Nata duduk di kursi kosong sebelah Katara. Adik nya itu masih santai saja memakai headset sambil menonton MV iKON yang baru saja keluar kemarin sore.
Nata mengusapkan tangannya ke dalam sepatu. Kemudian dengan iseng ia cubit hidung Katara. Jangan dibayangkan baunya. Cukup bayangkan ekspresi Katara sekarang.
Katara berusaha melepaskan tangan Nata dari hidungnya. Sedangkan Nata sudah tertawa terbahak-bahak berusaha menghindar dari pukulan Katara.
"Woy ah, Tom and Jerry tengkar mulu deh." Ara dan Agatha ikut tertawa dengan tingkah dua manusia itu.
Kenapa Agatha tertawa? Bukannya harusnya dia cemburu? Tidak lagi. Setelah Nata menjelaskan siapa Katara di hidupnya Agatha mengerti dengan sendirinya dan malah terbiasa.
"Lepasin, bangke! Ah elah itu lagi streaming!" Katara kesal.
Nata melepaskan tangannya dari hidung Katara yang kini terlihat memerah. "Sorry deh. Gimana wangi ya?" Nata menaik turunkan alisnya.
"Bau setan! Heran deh si Thatha kok betah sama lo si bang?" Katara mendengus sebal.
"Ya karena gue bacain jimat lah dek!" canda Nata. "Dek, nanti jam pelajaran ke-3 mau ikut gak?"
Katara mengernyit. "Hah? Ikut kemana? Boker? Enggak ah."
Fun fact, Nata seringkali meminta Katara mengantar dirinya buang air besar. Tapi tidak betulan, hanya untuk menggoda adiknya saja.
Ya walaupun tetap saja di antar Nagendra atau tidak Radika.
"Serius kali ini, ikut nge data kesetiap kelas."
Katara masih belum mengerti, ya bagaimana mau mengerti sejak masuk sekolah Irish dan yang lainnya selalu bertanya mengenai perpisahan.
Sedangkan Katara baru saja masuk sekolah setelah absen dua hari.
"Kita ngedata anak-anak yang ikut perpisahan nanti. Habis itu temenin rapat sama perwakilan tiap kelas." jelas Nata seakan tau Katara masih belum mengerti.
Katara mengangguk, "Oke deh. Tapi bukannya perpisahan di adain buat kelas 12 ya?"
"Pengecualian untuk angkatan kita. Kelas 12 nanti kita harus fokus sama UN dan hal-hal lainnya dibandingkan buat jalan-jalan kaya gini. Lagian nanti juga bakal banyak pengeluaran." jawab Nata.
Awalnya Nata hanya mendiskusikan ini dengan teman-temannya termasuk dengan Ketua OSIS. Akhirnya berlanjut dengan bertanya pada guru-guru terutama pihak yang lebih berwenang seperti Wakasek dan lainnya.
"Ya udah, gue minta izin dulu ke piket." Nata berlalu pergi.
••••
Ruang lab fisika di Antariksa adalah ruangan yang paling luas di antara ruangan lainnya. Karena Antariksa sedang tahap masa pembangunan. Maka lab fisika pun dialih fungsikan tidak hanya sebagai lab tapi tempat perkumpulan jika ada rapat dadakan.
Dan disini lah Nata bersama perwakilan dari setiap kelas dan wakil kepala sekolah juga kesiswaan.
"Sudah kumpul semua?" tanya Pak Darma.
"Sudah pak."Jawab Nata.
"Kita mulai rapat hari ini ya, bapak disini sebagi wakil dari bidang kesiswaan. Akan membahas rencana apa saja yang harus kita buat untuk acara perpisahan nanti. Karena walaupun ini dilaksanakan sekarang, tetap saja akan jadi acara perpisahan terakhir kalian sebelum perayaan kelulusan tahun depan." jelas Pak Darma.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ATS1] B L A C K Y ✔
Teen FictionAmazing cover by del_graphic Blacky, begitu nama populer nya. Lelaki dengan warna kulit yang sangat kental dengan ciri khas Indonesia. Terlahir di Bandung dan dan besar di Yogyakarta. Lelaki dengan banyak keahlian di berbagai bidang. Lelaki yang jug...