19. Ring Basket

312 24 11
                                    

Hollaaa! Kaya yang aku bilang hari ini double update merayakan Blacky yang ke 2K hehe.. Part nya pendek ya? Maaf ya sengaja :"

Typo adalah jalan ninjaku!^^

Happy reading!

***

Baru saja bel jam istirahat berbunyi siswa-siswi Antariksa berhamburan keluar kelas. Mirip adegan zombie di game dan film. Manusia kalau lapar bisa jadi ganas ya.

Nata bangkit untuk menghampiri Agatha. Niatnya ingin makan disuapi Agatha nya, karena sudah beberapa hari waktu berduaan mereka terganggu. Nata juga sudah malas mendengar kebisingan di belakang kelas.

Mereka mengobrol dengan begitu keras. Yang di maksud Nata mereka bukan lah teman-teman kelasnya. Tapi para makhluk halus berwujud wanita yang ada di kelas mereka. Nata memang memiliki kelebihan bisa melihat makhluk halus sejak ia berusia 5 tahun.

Ceritanya waktu itu ia bersama dengan pengasuhnya hanya berdua di rumah. Karena Abriana dan Thomas masih harus menuntaskan pekerjaan mereka. Maka otomatis Nata bersama dengan pengasuhnya. Dan saat Nata sedang  membaca buku, pengasuhnya masuk kamar dengan membawa sarapan untuknya. Tapi yang menjadi fokusnya saat itu bukan lah pada pengasuhnya ataupun makanan yang di bawa.

"Bi, dibelakang bibi siapa?" tanya Nata kecil.

Pengasuhnya tentu saja tidak merasa ia membawa siapa-siapa. Lalu mata Nata fokus pada seseorang di punggung bibi pengasuhnya dan tiba-tiba kepala seseorang itu menggelinding ke samping kamar.

Jadi yang Nata lihat bukan lah seseorang atau satu sosok lengkap. Namun hanya kepala yang menggelinding dengan mata melotot merah juga lidah yang panjang dari punggung bibi pengasuhnya.

Karena dirasa sudah tidak enak, pengasuhnya memutuskan untuk membawa Nata pergi ke luar rumah dan menelepon Abriana juga Thomas.

"Kamu liatin apa deh? Aku serem tau." Agatha menubit gemas pipi Nata. Menyadarkannya dari lamunan.

Nata terkekeh, "Bukan apa-apa, cuma mba kun yang jelek aja lagi pada gosip di belakang."

Agatha bergidik seram. Ada kalanya obrolan mereka teralihkan ketika Nata merasakan gangguan atau harus terpaksa berurusan. Yang akhirnya ia memilih fokus pada game nya.

"BLACKY!" suara itu berasal dari arah pintu kelas.

Bukan.  Ini bukan setan. Tapi memang Jack mirip setan terkadang. Anak itu masuk begitu saja kedalam kelas kemudian menarik Nata berdiri dari kursinya. Ia menutup mata ala kekasih yang akan memberi kejutan.

"Tha mau ikut atau disini aja? Gue mau pinjem blacky soalnya. Ada kejutan di depan. Dari pada video itu viral dan bikin geger seangkatan." ia terkekeh.

Nata menyikut Jack. Video yang dimaksud adalah video candaan Nata dan teman-temannya sebelum latihan mengenai ring basket.

Nata yang berdiri di dekat pohon kemudian menguntungkan tali kemudian berpura-pura akan bunuh diri. Sementara teman-temannya sibuk merekam.

"Guys gue cuma mau bilang makasih. Tapi gue gak bisa bertahan lagi hiks.. Gue gak kuat. Kalo ring basket masih buluk dan cuma satu. Gue pamit ya guys. Bye semua." usai membuat video itu mereka semua tertawa bersama.

Kalau di ingat-ingat Nata pun akan kembali tertawa. Konyol betul.

"Udah ayo! Lo bakal seneng setelah tau ini." Jack menarik Nata keluar kelas. Masih dengan tangan yang menutup mata Nata.

Ketika membuka mata Nata melihat teman-temannya berkumpul di sekitar ring basket. Ring yang masih terlihat sangat baru dan harum cat.

"AKHIRNYA KITA PUNYA DUA RING BASKET.. CONGRATS GUYSS." teriak Nata. Sungguh ia tak peduli dengan tatapan aneh dari siswa yang kewat koridor. Tentu saja Nata memeluk dengan senang ring basket tersebut.

Jelas lah Nata akan se freak itu karena senang. Perjuangan demi mendapatkan dua ring basket betul-betul susah. Belum lagi menunggu persetujuan dari kepala sekolah yang seperti artis.

"Tha lo jangan ilfeel sama abang gue ya. Dia emang freak kadang, oh iya nanti juga lo bakal terbiasa sama bau nya kaki abang. Tampan gitu juga dia jorok banget." Katara yang kebetulan lewat menepuk pundak Agatha malu melihat kelakuan absurd abangnya.

"Dia emang aneh, tapi aku sayang kok Tar." jawab Agatha.

"Bucin lo." mereka tertawa.

Sejak berbaikan dengan Katara ia meminta adiknya ini untuk membantu menyelesaikan proposal peresmian ekskul basket dan juga sekaligus pengajuan dana untuk ring basket. Karena walaupun sekolah mereka sudah terbilang bagus dan juga 'modern' katanya tetap saja pihak sekolah pelit memberikan fasilitas demi kenyamanan siswa.

Dan setelah berulang kali mengalami penolakan saat pengajuan. Akhirnya perjuangan nya berhasil. Kini Alpha Team sudah menjadi ekskul basket resmi di sekolah mereka dan juga bonus mendapat ring basket yang tidak hanya berguna untuk mereka tapi seluruh angkatan.

Tbc

-----------------------------------------

Banyak narasi ya? Iya guys... 
Soalnya fokus kita ada di story line nya.
Pokonya ikutin terus ke absurd an Nata dan cerita ini. Sampe kalian faham apa maksud dan makna yang coba aku sampaikan..

See you^^

[ATS1] B L A C K Y ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang