Laki-laki itu memang sudah tugasnya untuk bertanggung jawab dalam semua hal dan langkah yang ia ambil. Lelaki sejati adalah dia yang mampu melangkah maju tanpa kembali mundur berjalan kebelakang dan bersembunyi.
-Abi-Hai!^^ Jangan lupa buat follow dan vote kalo kalian suka sama ceritaku. Oiya komen juga untuk saran, dukungan dan kritik lainnya.
Typo adalah jalan ninjaku!^^
Happy reading!
***
Ya seperti biasa, hari ini masih dihebohkan dengan si murid baru. Sebenarnya siswa SMA Antariksa juga banyak yang tampan, apalagi anak basket. Mereka punya kharisma nya tersendiri. Entah apa yang membuat siswa baru itu terlihat berbeda.
Kebahagiaan besar siswa dan siswi Antariksa kini datang. Apalagi kalau bukan bel pulang sekolah yang berbunyi. Sebagian siswa pastinya akan memilih pulang kerumah untuk sekedar mengerjakan tugas atau hanya bermalas-malasan di rumah.
Tapi sebagian lainnya tentu memilih berkegiatan, seperti tergabung di organisasi dan ekstrakurikuler lainnya. Bukan hanya karena keinginan sendiri tapi tentunya keterpaksaan dan sudah menjadi tanggung jawab juga adalah alasan utama kenapa mereka masih memilih tetap berkegiatan di sekolah usai jam pelajaran selesai.
Sama juga dengan Nata, yang harus melatih dan berlatih bersama tim basketnya. Dia juga tidak hanya mengikuti ekstrakurikuler basket, tapi juga organisasi MPK atau Majelis Permusyawaratan Kelas. Tentu tanggung jawab yang sangat banyak dan besar apalagi posisis nya sebagai wakil ketua MPK, kapten basket dan jangan lupakan ia juga aktif di ekstrakurikuler paduan suara, desain grafis dan juga sastra. Dirinya harus pandai mengatur waktu.
Setelah berganti pakaian, Nata diam melihat ke arah lapangan. Dimana teman-temannya sudah berkumpul lengkap dengan baju latihan.
"Ayo kebawah bang. Anak-anak udah nunggu, Finn lagi siapin cone buat latihan." Nagendra menepuk pundak Nata.
"Gen, apa gue pantes buat jadi kapten kalian?" tanya Nata.
Nagendra mengerutkan keningnya, "ngomong apaan sih lo bang? Ayo udah ditunggu."
Bagi Nata, terkadang ia selalu berada dalam fase dimana ia akan mengintrospeksi dirinya sendiri kemudian selalu merasa apa yang ia lakukan sudah tepat atau belum. Ada banyak sekali hal yang harus ia pikirkan, dan terkadang Nata juga merasa terbebani dengan tanggung jawab yang begitu banyak. Dan setiap kali seperti ini, dirinya akan mengingat kembali apa yang ayahnya katakan. Bahwa ini semua sudah menjadi tanggung jawabnya, lelaki sejati adalah ia yang mampu bertanggung jawab atas apa yang ia kerjakan.
Tidak hanya dirinya yang berada dalam fase ini, semua orang pernah dan akan berada pada fase dimana dia akan berpikir ulang, apakah semua yang berjalan sesuai rencana, lalu apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan yang telah dijalani. Akan ada titik dimana semua orang akan merasakan apakah dirinya telah melakukan hal yang benar dan berguna bagi orang lain? Apakah dirinya dirinya sudah mampu bertanggung jawab pada setiap hal yang ia ambil dan terutama apakah ia sudah bertanggung jawab untuk dirinya sendiri?
Tak perlu khawatir, semua fase ini akan dilewati dengan baik dan akan segera berlalu. Yang kamu lakukan adalah hal yang memang sudah kamu yakini sebelumnya.
Sebelumnya ia dan tim sudah melakukan promosi ke setiap kelas untuk merekrut anggota baru. Dan sudah ada beberapa anak dari berbagai kelas yang memutuskan untuk bergabung di tim basket Antariksa.
"Baik, selamat siang teman-teman semuanya. Seperti yang kalian ketahui, gue disini mengucapkan selamat bergabung untuk kalian sebagai anggota baru tim basket kita. Dan hari ini kita kedatangan satu anggota baru lagi, semalam lebih tepatnya dia daftar secara personal ke gue. Orang yang duduk di paling belakang kalian." semua menengok ke belakang, ke arah nata menatap. "Selamat bergabung Jeremy." lanjut Nata.
Beberapa siswi yang bergabung tentu saja langsung berbisik-bisik. Tak menyangka anak baru yang masih digosipkan satu angkatan tergabung satu ekstrakurikuler dengan mereka.
"Hallo, gue Jeremy. Kalian bisa panggil gue Je atau Remy. Senyamannya kalian aja." ucapnya.
"Kalo panggil sayang boleh ga?" tanya Virny, salah satu anggota tim basket perempuan.
Jeremy menaikkan salah satu alisnya, kemudian semua terkekeh pelan. Gagal sudah kesempatan Virny mendekati anggota baru.
Memang Jeremy ini tidak begitu tampan dibandingkan dengan Finn dan juga Jack. Lelaki ini hanya memiliki kharisma yang berbeda hampir sama seperti Nata. Maka dari itu Nata memutuskan untuk menerima Jeremy bergabung di Alpha Team. Karena ia merasa bahwa Jeremy ini sebanding dengan dirinya.
"Ada satu hal lagi, gue memutuskan untuk merekrut Jeremy bergabung di tim inti, Alpha Team. Gue rasa cukup perkenalan dan sambutannya, sekarang waktunya mulai latihan. Siapin cone dan bola basket. Yang belum ganti baju, silahkan ganti dulu di tunggu dilapangan 5 menit dari sekarang yang telat lari 10 keliling." Mendengar Nata berbicara seperti ini tentu saja sudah harus bersiap dengan cepat.
Mungkin terdengar dan terlihat sepele, toh ini hanya ekstrakurikuler basket saja. Tidak perlu setegas itu. Namun Nata berbeda, ia tidak memandang dengan remeh. Mau itu hal kecil atau hal besar, jika ia yang memimpin maka tugas nya harus tetap sama. Sebagai pemimpin tentunya ia harus mendisiplinkan anggotanya, supaya terbiasa tidak menganggap remes sesuatu hal.
Dari kejauhan seseorang menatap tak suka, "Gue ngerasa ada yang gak beres. Gimana pun ini pertama kalinya gue ga setuju sama keputusan lo bang."
Tbc
---------------------------------------------
Huaaaa berasa satu tahun gak update ini hehe..
Maafkan kemoloran ku ini setiap kali update..So ya, tinggalin jejak ya^^
Kalian tau lah.. HeheSee you!
KAMU SEDANG MEMBACA
[ATS1] B L A C K Y ✔
Teen FictionAmazing cover by del_graphic Blacky, begitu nama populer nya. Lelaki dengan warna kulit yang sangat kental dengan ciri khas Indonesia. Terlahir di Bandung dan dan besar di Yogyakarta. Lelaki dengan banyak keahlian di berbagai bidang. Lelaki yang jug...