27. Pergi

257 19 12
                                    

Hai!^^ karena aku lagi gabut jadi aku double update setelah kemarin malam dan hari ini, semoga suka. Setelah ini beberapa langkah lagi menuju ending.

Typo adalah jalan ninjaku!^^

Happy reading!

***

Seharusnya Agatha merengek seperti gadis-gadis lain saat menciduk pacarnya di ganggu gadis lain. Tapi Agatha hanya mendumel dengan bertanya pertanyaan yang sama sekali tidak Nata fahami.

Memberi kode cemburu tapi Nata mana faham kode-kode perempuan.

"Kamu nggak lagi deket sama cewek lain kan?" tanya Agatha untuk yang kesekian kali.

Nata sampai gemas dibuatnya. 3 hari Agatha mendiamkannya dengan mendumel hal-hal tidak jelas. Mana bisa ia mengerti. Belum lagi ada hal penting yang harus ia sampaikan tapi Agatha selalu menghindar dan malah mendumel tidak jelas.

Tidak tahu saja dia kalau Agatha cemburu setengah mati. Tapi seperti ada sekat penghalang yang membatasi. Entah apa.

"Ya tuhan, enggak ada sayang. Itu aku deket sama Katara, Ara, Irish anak OSIS dan MPK, anak basket. Udah itu doang. Kamu kenapa sih, hm?" ujar Nata gemas.

Agatha menggeleng dan menyuapkan bekal nasi goreng yang ia bawa ke dalam mulutnya. Nata terbengong.

Lho? Jatah suapannya mana?

"Tha, aku mau ngomong serius. Bisa nggak, sayang?" bujuknya.

Agatha menatap Nata dengan pipi yang menggembung karena makanan yang ia kunyah.

"Biasanya juga langsung ngomong." gumam Agatha sambil terus mengunyah.

"Ya, gimana mau ngomong orang 3 hari ini di jutekin mulu. Chat juga nggak kamu bales, sayang."

Agatha menyerah, sepertinya ia berlebihan. Mungkin ia bisa bertanya soal Adinda itu lain kali. Ia berusaha menghilangkan perasaan cemburunya kemudian tersenyum manis.

"Oke, mau ngomong apa?"

Nata menyambut senyum manis yang Agatha berikan. Ia juga ikut tersenyum. Akhirnya.

"Besok aku harus pergi ke Jogja sekeluarga." ucap Nata.

Agatha terbatuk, tersedak nasi goreng. Buru-buru Nata mengulurkan botol minum yang selalu Agatha bawa. Mengusap punggungnya perlahan.

Baru saja menghilangkan kekesalan karena cemburu kini Agatha harus menelan itu semua dan rasa dongkol kembali muncul lagi.

"Kenapa nggak bilang dari awal? Kamu berangkat besok dan baru kasih tahu hari ini?" tanya Agatha kesal.

"Tenang dulu, sayang. Dari tiga hari sebelumnya aku mau kasih tau tapi kamu jutek terus jadi nggak bisa ngasih tahu."

Agatha melotot, "Jadi salah aku gitu?"

Nata jadi gelagapan, aduh sudah salah langkah sepertinya. "Ng-nggak, gitu. Iya aku yang salah, telat ngasih tahu kamu. Maaf sayang." mau tak mau haru mengalah kan?

"Sampai kapan?" tanya Agatha mereda.

"Seminggu? Mungkin. Jadi aku bakal izin sekitar seminggu. Aku kesana juga buat nemuin eyang sekalian ada berkas yang harus di urus di sekolah lama."

"Kalau aku kangen gimana?" Agatha cemberut lucu.

"Ya tinggal video call kaya biasa aja, sayangku." ia mencubit gemas pipi Agatha.

"Besok kabarin ya kalau mau berangkat."

Nata mengangguk mengiyakan.

••••

[ATS1] B L A C K Y ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang