22. Curiga

330 23 0
                                    

Hai!^^ Jangan lupa buat follow dan vote kalo kalian suka sama ceritaku. Oiya komen juga untuk saran, dukungan dan kritik lainnya.

Typo adalah jalan ninjaku!^^

Happy reading!

***

Mipa 5 sedang disibukkan dengan berbagai macam ulangan harian dan latihan soal. Jangan lupakan jam tambahan di pelajaran biologi dan juga fisika.

Ya bagaimana lagi, wali kelas mereka saja guru fisika. Aneh nya setiap jam pelajaran sesuai jadwal jarang sekali datang, tapi di jam tambahan kerajinan nya jangan di ragukan lagi. Katanya jam tambahan waktunya lebih banyak.

Artinya jam untuk membuat otak semakin penuh dengan angka, teori dan rumus fisika juga lebih banyak.

Sebenarnya setiap senin pagi wali kelas akan datang masuk kelas selama satu jam. Untuk bimbingan mengaji atau bimbingan lainnya. Namun wali kelas Mipa 5 sang Ayah tercinta memutuskan untuk menjadikan jam bimbingan menjadi jam tambahan untuk pelajaran fisika.

Supaya lebih efisien dan bermanfaat waktunya dari pada mengobrol kesana-kemari membahasa hal yang tak tentu pentingnya. Begitu katanya.

Jika kalian jadi Mipa 5 bagaimana? Sempat di cap sebagai kelas buangan tapi isinya anak-anak pintar. Jam pelajaran juga berbeda dari anak Mipa 1. Walaupun solidaritas nya tidak diragukan lagi. Kelas yang benar-benar spesial. Mau bertahan di Mipa 5?

Satu lagi, wali kelas guru fisika tapi anak-anak nya lemah di pelajaran fisika. Kocak memang. Terlihat tegas dan galak tapi sebenarnya wali kelas Mipa 5 adalah wali kelas terbaik. Dia sangat royal dalam banyak hal, perhatiannya memang tidak terlihat. Ya seperti layaknya seorang ayah. Terlihat cuek dan tak peduli tapi ada hal yang ia lakukan dari belakang.

Speaker pengumuman berbunyi, "Pengumuman, mohon maaf telah menganggu jam pelajarannya. Di infokan kepada seluruh siswa dan siswi Antariksa. Jika ada yang belum melunasi spp silahkan untuk datang ke ruang TU dan membawa kartu pembayaran. Persyaratan untuk Ujian hari senin lunasi spp dan bawa kartu ujian. Terimakasih."

Huffft..

Uang lagi.

Tidak heran. Setiap sekolah pasti memiliki sistem yang sama seperti Antariksa. Setiap akan ada ujian akhir semester pasti selalu ditagih membayar spp untuk mendapatkan kartu ujian. Jika tidak membayar maka tidak bisa mengikuti ujian akhir semester.

"Kalian sudah melunasi spp semua kan?" tanya Pak Ariffin.

"Belum Pak."

"Belum."

"Keuangan keluarga belum baik Pak."

Ya. Rata-rata itulah jawaban dari setiap anak Mipa 5. Tidak hanya mereka. Kelas lain pun sepertinya memiliki alasan yang sama.

Dan tak jarang beberapa siswa yang menggunakan alasan tak punya uang padahal selalu diberikan uang untuk melunasi spp perbulan. Ternyata malah menggunakan nya untuk kepentingan sendiri.

"Segera di lunasi. Bapak tidak bisa bantu untuk urusan itu. Kalau kalian ada masalah dengan keuangan silahkan langsung lapor ke TU atau bawa orang tua kalian. Sebaiknya segera di selesaikan, sebelum menjadi urusan panjang." ucap Pak Ariffin.

"Nata, data teman-teman kamu yang belum melunasi spp. Bapak tunggu data nya di ruang guru." titahnya "Untuk bimbingan hari ini dicukupkan sampai sini. Selamat siang."

Bu Mara masuk kedalam kelas 5 menit setelah wali kelas Mipa 5 keluar. Guru muda itu mengajar pelajaran Sejarah Indonesia. Ini merupakan mata pelajaran peminatan di kelas Ipa.

[ATS1] B L A C K Y ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang