Adel terbangun dari tidurnya dengan perlahan, dipanggil mentari pagi yang cerah. Cahayanya yang silau membuatnya sejenak memicingkan mata sebelum akhirnya bangkit dan bergegas ke sekolah.
Sesampai disekolah
Adel tiba di sekolah dengan langkah cepat, hanya untuk menemukan suasana yang begitu berbeda dari biasanya. Kelas begitu ramai dan penuh semangat, dengan murid-murid yang sibuk mempersiapkan diri untuk pertandingan futsal hari ini. Sebagian besar teman sekelasnya mengenakan seragam olahraga mereka dan berbicara tentang strategi mereka sambil menatap papan pengumuman yang menampilkan jadwal pertandingan."Assalamualaikum," sapa Adel sambil tersenyum.
"Waalaikumsalam," jawab anak-anak sekelasnya hampir serentak.
"Eh, tumben kamu gak main game," celetuk Adel sambil memperhatikan Sahil.
"Aku bosan main game terus," sahut Sahil dengan wajah sedikit lesu.
"Kenapa?" tanya Adel sambil menunjukkan rasa penasaran.
"Tiap hari sama aja, dan hasilnya pun selalu gitu-gitu aja," Sahil menjawab dengan nada sedikit bosan.
"Masyak poinnya sama," sela Adel, mencoba memahami perasaan Sahil.
"Ya nggaklah," Sahil menjawab sambil menggelengkan kepala.
"Terus?" tanya Adel sambil memandang Sahil dengan antusias.
"Ya, booyah terus," sahut Sahil sambil tersenyum penuh semangat.
"Oalah," kata Adel sambil mengangguk mengerti.
"Hei, kalian sini dong," panggil Adel seraya memanggil Kella dan Andi yang sedang berada di dekatnya.
"Iya, ada apa?" tanya Andi dengan rasa ingin tahu.
"Apa sih, Del?" sela Kella sambil menatap Adel dengan ekspresi penasaran.
"Nanti ada pertandingan futsal, kita ke lapangan nggak?" tanya Adel dengan semangat.
"Emm.. gimana ya," gumam Kella, tampak sedikit ragu.
"Aku ngikut aja," tambah Andi dengan antusias.
"Kalau nggak, nanti habis dari kantin kesini lagi," usul Adel, mencoba meyakinkan mereka.
"Nggak usah," sahut Sahil dengan cuek.
"Oh, oke," kata Adel sambil mengangguk mengerti.
"Ya udah kalau gitu," kata Kella pasrah.
"Hmmm," Andi hanya berdehem.
Singkat cerita, setelah makan, Adel dan teman-temannya asyik mengobrol di kantin.
"Lah, kok diem semua?" tanya Adel, memecah keheningan.
"Lagi gak ada topik pembicaraan, Del," jawab Kella sambil menggeleng.
"Oalah," sahut Adel dengan ekspresi sedikit bingung.
"Mana gak ada orang," tambah Andi, mencoba mencairkan suasana yang agak hening.
"Lha ini kau kira arwah," kata Adel dengan ekspresi tidak terima, mencoba menyemarakkan suasana dengan canda.
"Lha pada diem aja," kata Andi dengan nada santai, mencoba menenangkan situasi.
"Tuh, Sahil tuh ajak bicara juga," ucap Adel sambil menunjuk Sahil yang sedang termenung.
"Heem.. apa?" Sahil menjawab dengan sedikit kaget, terdengar seperti baru tersadar dari lamunan.
"Opah dirumah kenapa cari disini?" tanya Adel dengan gaya bercanda.
"Hmm.. bukan itu," jawab Sahil dengan muka serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI HUMORIS
HumorSI HUMORIS bukan hanya tentang tawa dan canda, tetapi juga tentang persahabatan yang erat dan saling mendukung. Mereka saling menguatkan saat sedih, saling menghibur saat terpuruk, dan selalu ada untuk satu sama lain dalam suka dan duka. Kisah merek...