Pukul 00.00
Kella
HBD kel, pribadi yang lebih baik lagi semoga yang kamu inginkan tercapai✅✅
Mksih adel
Sama sama✅✅
//Read
Singkat cerita
Adel berangkat ke sekolah dengan cepat, langsung menuju ruang kelas. Dia tidak lupa bertanya kepada Andi dan Kella tentang tugas kelompok yang mereka kerjakan."Gimana makalah sama PPT-nya?" tanya Adel sambil mendekati meja mereka.
"Hangus, Del," jawab Andi, dengan nada datar yang membuat Adel langsung mengernyitkan dahi.
"Maksudnya? Kalian yang nerusin kemarin?" Adel bertanya lagi, suara mulai terdengar tegang.
"Iya, tapi hilang filenya," Kella menambahkan dengan nada pasrah.
"Maksudnya?" Adel masih belum bisa mencerna informasi tersebut.
"Makalah sama PPT-nya kehapus," jawab Kella dengan pelan.
"HAH APA!! Coba perkataanmu tadi ulangin lagi!" Adel hampir berteriak, terkejut dengan berita yang baru saja diterimanya.
"Hangus, makalah sama PPT-nya kehapus," Kella mengulangi dengan nada serupa.
"PERBAIKI SECEPATNYA!" saking paniknya, Adel langsung menyalip dan menubruk Sahil.
"Ini, Del, makalah sama PPT-nya ada di flash..." Sahil belum selesai berbicara sudah disodok oleh Adel.
Dakkkk!
Terdengar suara dentuman kecil saat tubuh Sahil tertekan."Nasib-nasib," Sahil merintih kesakitan sambil mengeluarkan flashdisk dari sakunya dan menunjukkannya kepada Adel.
"Maaf, Hil, nggak sengaja," ucap Adel dengan nada cemas.
"Iya, nggak papa," jawab Sahil sambil berusaha tersenyum meskipun masih menahan sakit.
"Hehe, file apa tadi?" tanya Adel dengan penuh harap.
"PowerPoint sama makalah," jawab Sahil.
"Oalah, PPT sama makalah PJOK?" Adel memastikan, tampak sedikit lega.
"Iya," Sahil mengangguk.
Adel langsung melirik sinis ke arah Andi dan Kella, matanya menyiratkan kemarahan yang tak bisa dipendam.
"Hehe, canda Del," kata Kella, mencoba mengalihkan perhatian.
"Aku disuruh Kella," Andi berkata sambil menunjuk Kella dengan canggung.
"Lah kok dibocorin?" tanya Adel, bingung.
"Kapan bilang rahasia?" Andi membela diri.
"Nggak sih, tapi nggak usah dikasih tau juga kalau aku yang nyuruh," Kella menyahut.
"Iya iya, maaf," kata Andi, menyerah.
"Ya deh, nggak papa," Kella melanjutkan, dengan senyum kikuk.
"Hmm, kalian tuh lama-lama bikin kesel aja ya," kata Adel, menghela napas panjang.
"Kan cuma bercanda," Andi mencoba meredakan situasi.
"Iya, Del, cuma bercanda kok," tambah Kella.
"Cuma bercanda yang disodok aku," Sahil berkomentar sambil menunjukkan bekas penekanan di tubuhnya.
"Emosi," jawab Adel dengan nada marah namun geli.
"Kamu sih, Hil, harusnya nggak usah dikasih tau kali," Kella mencoba menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI HUMORIS
HumorSI HUMORIS bukan hanya tentang tawa dan canda, tetapi juga tentang persahabatan yang erat dan saling mendukung. Mereka saling menguatkan saat sedih, saling menghibur saat terpuruk, dan selalu ada untuk satu sama lain dalam suka dan duka. Kisah merek...