Vote dan komennya jangan lupa ya
* * *
"Permisi, Bu," Sue nongol dari balik pintu ruang BK.
"Ya, masuk," Bu Hani ngeliat sekilas Sue, abis itu balik lagi nyerocos sama empat murid 'teladan' di sekolah yang gak lain dan gak bukan Renjun, Jaemin, Haechan, dan Jeno.
Yang satu nguap.
Yang satu pura-pura merhatiin sepatunya.
Yang satu ngupil.
Yang satunya lagi nyimak. Entah nyimak beneran ocehannya Bu Hani apa cuma pura-pura aja.
Sue ngelirik Renjun yang sibuk merhatiin sepatunya. Dia lagi. Batin Sue dan dengan cepat meletakan map coklat dari kepala sekolah di atas meja Bu Hani.
"Bu, map-nya saya taruh di meja ya," kata Sue nyamperin Bu Hani.
"Okay, kamu boleh balik ke kelas," Bu Hani tersenyum tipis sama Sue.
Sadar akan kehadiran Sue, Renjun mendongak (Yeaah, sedari tadi dia pura-pura merhatiin sepatunya alih-alih ngeliat muka annabelle-nya Bu Hani, 'kan serem). Cowo satu itu langsung tersenyum cerah dan gak lupa ngalus.
"Yayang, kamu disini ternyata," kata Renjun yang ngebuat Sue melotot kaget.
Bu Hani ngeliat ke arah Renjun dan Sue bergantian. Sedang Haechan dan Jeno udah sibuk 'Cia~Ciee', Jaemin pasang muka lempeng aja.
Apaan sih. Dumel Sue.
"Khawatir ya sama abang sampe datang kesini segala," lanjut Renjun gak peduli mata Bu Hani udah hampir loncat keluar. Kebel banget tuh anak.
"Mimpi kali gue khawatirin lo. Syukur lagi ada gue lo dihukum," kata Sue sewot.
Renjun pasang muka sedih yang dibuat-buat. "Jahat amat sih, yang."
"Lo sih ngalus mulu. Kapan nembaknya?" Kata Haechan dan di amini oleh Jeno.
"Udah-udah, kenapa jadi ribut gini?" Bu Hani langsung menengahi sebelum ceramahannya tadi nyimpang jadi soal cinta-cintaan anak SMA.
"Sue, mending kamu balik ke kelas," kata Bu Hani.
"Ya elah, bu. Sue masih mau disini kok buat nemenin saya. Ya 'kan, Yang?" Renjun natap Sue memelas.
"Ogah gue!!" Dan Sue langsung kabur.
"Eh, yang. Tunggu!" Renjun bersiap mau ngejar Sue. Tapi langsung di tarik kerah kemeja seragamnya sama Bu Hani.
"Eit!! Jangan coba-coba kabur ya!"
Renjun cengengesan. "Maaf, Bu. Ampir aja khilaf!"
"Gak setia kawan lo!" Kata Haechan kesel.
"Iya, awas aja lo!" Timpal Jeno.
"Ikut aja dah gue," sambung Jaemin.
"Lah iya, maaf. Gak jadi juga gue kabur," bales Renjun keki.
Sementara Sue udah sampe aja di kelasnya. Masih dengan wajah kesel dan mulut ngedumel. Baru aja mau duduk, bel istirahat bunyi.
"Kantin yuk!" Ajak Dahyun.
"Males gue. Gak laper," tolak Sue.
"Terus lo mau kemana?" Tanya Dahyun ngeliat Sue bersiap lagi mau keluar kelas.
"Biasa," jawab Sue nyengir. "Jangan ganggu gue ya!" Sue ngedipin sebelah matanya.
"Iya, sana-sana. Puas-puasin ya!"
Sue ngacungi jempolnya dan bergegas pergi dari kelas. Tujuannya cuma satu. Atap sekolah yang sunyi dan nyaman. Dimana anak-anak pada gak doyan ke sana dan Sue bersyukur karena itu. Selain enak buat tiduran atau belajar kalau mau cari suasana tenang. Disana juga Sue bisa dengan leluasa berhubungan dengan Mark.
Sue langsung senyum-senyum sendiri nyebayangi muka Mark. Muka blasteran yang ganteng abis dan pasti selalu bikin dia kangen. Di tambah lagi logat inggris-nya yang kental terus suara beratnya yang seksi. Sekalinya hari ini Sue begitu merindukan sosok Mark.
Kebayang gimana Mark ngerangkul bahunya. Pelukan Mark yang hangat untuk nenangin hatinya yang lagi sedih. Atau senyuman Mark yang selalu bikin hatinya meleleh.
"Hai!!" Sapa Sue melalui layar ponselnya.
"Hai, babe!" Sapa Mark di sana.
"Aku ganggu gak?"
Mark menggeleng, "Well, kalo kamu yang VC gak bakalan ganggu dong. Malah aku seneng."
Sue pasang tampang sedih. "Hm, tapi disana malam 'kan? Kamu gak ngantuk?"
"Tadi ngantuk. Tapi pas liat kamu jadi gak ngantuk lagi."
Sue tersipu. "Beneran?"
Mark menganggukan kepalanya dengan lucu. Sue tersenyum manis melihat pacarnya itu.
"Miss you," kata Mark tiba-tiba.
Sontak pipi Sue merona. "Miss you too."
Mark kali ini terkekeh. "Gimana sekolahnya? Lancar?"
Sue mengangguk. "Iya, lancar. Dan aku yakin bisa ngejar kelulusan dengan nilai bagus terus bisa kuliah disana bareng kamu."
Mark ngacungi jempolnya "Good girl!"
Sue nundukin kepalanya. "Aku pengen cepet-cepet lulus."
"Aku doain yang terbaik. Moga semuanya lancar ya. Jadi nanti kita bisa deket. Gak LDR-an lagi."
"Kamu bosen ya LDR-an?" Tanya Sue.
Mark senyum. "Kadang sih. Tapi aku selalu inget sama janji kita. Jadi aku coba bersabar."
Sue cuma bisa tersenyum kecut.
"LDR emang gak enak 'kan?"
Suara ini. Gue tahu. Sue nolehin kepalanya dan ngeliat Renjun udah berdiri gak jauh dari tempatnya sekarang dengan senyum tengil khas dia.
Sue nurunin hapenya. "Ngapain lo kesini?"
Renjun angkat bahunya santai. "Kenapa? Ini bukan tempat privasi lo 'kan. Ini tempat umum. Siapa aja boleh kesini," dan gak biasanya Renjun pake 'Lo-Gue' ke Sue.
"Siapa?" Tanya Mark diseberang sana.
Sue memutuskan untuk mengakhiri panggilannya sama Mark dan bergegas pergi dari sana. Sue muak harus ngeliat Renjun dari pagi sampai siang gini dan dia capek harus berantem mulu sama tuh bocah.
"Udah segitu aja VC-nya?" Tanya Renjun yang ngebuat Sue berhenti melangkah.
Sue memejamkan matanya. "Bisa gak sih lo gak ganggu gue?"
"Gak bisa," jawab Renjun singkat, jelas, dan padat. Mukanya serius banget. Gak kayak Renjun biasanya.
"Kenapa sih? Segitu sukanya ya lo sama gue? Atau segitu inginnya lo mau dapetin gue?" Tanya Sue sinis.
Renjun menaikan sebelah alisnya. "Dapetin lo? Emang lo hadiah harus gue dapetin?"
Sue diem. Ia cuma bisa ngeliat muka culas Renjun yang sumpah pengen banget dia cakar-cakar.
"Gue cuma pengen lo suka sama gue. Itu aja," kata Renjun serius.
"Lo gila ya?"
"Gue gak gila," Renjun natap Sue tulus. "Sue, gak bisa apa lo natap gue sedikit aja. Seenggaknya kalau lo gak suka lo bisa temenan dulu sama gue. Gue tuh udah kayak kuman di mata lo."
"Satu aja yang gue mau dari lo, Jun," Sue nunjuk Renjun. "Jauhi gue. Gue udah punya pacar dan lo tau itu."
--bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/219859079-288-k725239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun | Mariposa [COMPLETED]
Fanfiction[R13+] | Completed "Kamu yang ku kejar tapi tak pernah bisa kudapatkan." Renjun x OC With member of NCT :: Bahasa non baku :: Part sudah lengkap :: Don't be silent readers