Vote dan komennya jangan lupa ya
* * *
Sue kalut banget ngeliat Dahyun lagi di kerumuni ama empat anak SOPA. Mana badan mereka pada kayak tiang listrik lagi. Dahyun jadi keliatan kecil banget. Kalau lihat kejadian kayak gitu, Sue malah ke inget sama dirinya sendiri. Setahun yang lalu, di lorong yang sepi. Sendirian. Dan dia di kepung sama lima berandal dari SOPA. Untungnya ada Mark yang dateng dan nolongin dia.
Tubuh Sue gemetar lagi. Kuat-kuat di pegangnya lengan jaket Renjun yang sekarang lagi berdiri di sampingnya. Sue nutup matanya kuat-kuat, mencoba buat kuat dan nyelametin Dahyun. Sampai dia ngerasa seseorang dengan lembut nepuk puncak kepalanya.
"Jangan takut. Temen lo bakal baik-baik aja."
Ini kayak de javu.
Kata-kata lembut yang nenangin dia. Kayak Mark. Tapi bukan. Karena yang sekarang ada di hadapannya itu, Renjun.
"Lo tunggu disini sama Jaemin. Jangan kemana-mana. Okay?"
Sue cuma diem aja. Bahkan pas Jeno, Haechan, sama Renjun udah pada nyamperin anak-anak SOPA.
"Gue udah telpon abang lo buat datang kesini," kata-kata Jaemin nyadarin Sue.
Cewe itu mengerjap. "Lo kenal abang gue?"
"Kenal lah. Masa gak kenal. Dia instruktur basket kita."
Sue diem sejenak. Gak nyangka aja Bang Lucas itu ternyata instruktur basket-nya Dreamies.
"Abang kok gak pernah cerita," gumam Sue.
Bug!
Dan Sue dibuat ternganga ngeliat adegan berantem dari jarak sepuluh meter. Antara tiga anak dreamies dan empat anak SOPA.
"Jaem, gimana ini?" Sue sembunyi di belakang tubuh Jaemin.
"Jangan takut. Gitu-gitu mereka jago taekwondo semua. Apalagi Renjun. Ahlinya tuh. Udah lo diem aja," kata Jaemin santai.
"Apa telpon polisi aja?" Tanya Sue.
"Lo mau berurusan sama polisi? Yang ada juga kita kena imbasnya."
Sue cuma nelen ludah dan berharap semua bakal berakhir baik.
"Ini peringatan terakhir gue," Renjun narik kerah baju salah satu anak SOPA yang udah babak belur di hajarnya.
"Sekali lagi lo nunjukin muka lo di depan gue, rumah sakit yang bakalan nunggu lo," geram Renjun dengan nada gak main-main.
"Paham gak lo??!"
Anak itu cuma ngangguk lemah dan Renjun langsung melepaskan cengkramannya. Haechan bimbing Dahyun yang sedari tadi nangis. Jeno ngusap bekas darah di ujung bibirnya sambil nyamperin Renjun.
"Lo gapapa 'kan?" Tanya Jeno. Pasalnya tadi dia ngeliat punggung Renjun di hantam sama tongkat baseball. Terus pelipisnya juga ngeluarin banyak darah.
"Gapapa, gue lengah dikit tadi," kata Renjun sambil ngusap pelipisnya.
"Mata lo sih sedari tadi ke Sue mulu. Jaemin gak bakal nikung kok," canda Haechan.
Renjun cuma mendengkus. Terus nyamperin Dahyun.
"Lo gapapa?" Tanya Renjun khawatir. Dia ngeluarin sapu tangannya. "Nih, jangan nangis lagi. Semuanya udah kelar."
Dahyun nerima saputangan Renjun sambil bergumam 'makasih'.
Terus Renjun nunjuk ke arah Sue dan Jaemin. "Tuh, temen lo udah nunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun | Mariposa [COMPLETED]
Fanfiction[R13+] | Completed "Kamu yang ku kejar tapi tak pernah bisa kudapatkan." Renjun x OC With member of NCT :: Bahasa non baku :: Part sudah lengkap :: Don't be silent readers