Cinta adalah hubungan yang indah
antara pertemuan dan menemukan gadis cantik._Jhon Barrymore
[Author Pov]
"Fanooo? Kamu dimana sihh?"
" . . . "
"Ihh Fano gak lucu tau, masa ninggalin Kila sendilian, kemalin katanya mau nunjukin sesuatu" Rengek Kila seraya melirik kesana kemari mencari Fano sahabatnya itu.
Anak perempuan ini bernama Akila Alatas. Ialah anak perempuan yang mampu meluluhkan hati seorang Defano Alatas, anak laki-laki yang sangat cuek dan tidak bersemangat untuk menjalani hidupnya.
Lalu suatu hari Akila datang~
Rabu, 01 Desember 2004
Pukul 19.45Fano yang saat itu sedang berjalan dengan santainya menyusuri lorong-lorong Panti Asuhan yang sangat sepi, tiba-tiba ia di buat terkejut oleh seorang anak perempuan yang tengah duduk di kursi taman sembari menangis tersedu-sedu sendirian di sana.
Lalu Fano segera menghampirinya, dan duduk di samping anak perempuan tadi.
"Sedang apa kamu?" tanya Fano seraya melihat anak perempuan tadi.
"hiks..hiks..hikss.." anak itu mengabaikan pertanyaan Fano dan malah tetap menangis dengan ingusnya yang turun naik. Sesekali ia mengelap air matanya dengan tangannya sendiri.
"Udah jangan sedih lagi." ujar Fano seraya mengusap air mata yang ada di pipi chubby anak perempuan itu.
Ia kemudian menoleh pada Fano, dengan wajah polosnya.
"K-Kila sedih, kenapa mama papa Kila tega ninggalin Kila tadi". ucapnya.Fano terdiam sejenak, "Udah, kamu jangan nangis lagi didepan aku, aku benal-benal benci ail mata." ujar Fano dengan kata-katanya yang masih cadel, jelas saja saat itu mereka masih berumur 4 tahun.
Anak perempuan itu menatap kesal pada Fano, lalu ia segera mengalihkan pandangannya ke depan, "hiks... kalo kamu gak suka yaudah kamu pelgi aja." gerutunya.
Mendengar perkataan Kila barusan Fano diam dan sedikit menarik senyuman dari bibir sebelah kirinya.
"Asal kamu tau ya, bukan cuman kamu doang yang ditinggalin sama mama sendili tapi aku dan sebagian besal anak-anak yang ada di Panti Asuhan ini di buang oleh olang tuanya sendili." ujarnya, anak perempuan itu menoleh padanya. Fano tersenyum, "....jadi kamu tenang aja, kamu gak sendilian kok sekalang ada aku sama temen-temen yang lain." sambung Fano seraya tetap tersenyum, kemudian ia mengalihkan pandangannya ke atas, melihat bulan yang bercahaya sangat terang di atas sana.
Mendengar pernyataan Fano anak perempuan itu pun mulai menghentikan tangisannya, tak lama ia segera menghapus air matanya.
Mereka terdiam sesaat. Untuk beberapa detik tidak ada yang memulai pembicaraan kembali.
Kemudian Fano memutuskan untuk membuka pembicaraan dan menanyakan sesuatu agar suasana kembali mencair. "Nama aku Fano, Defano Alatas." ucapnya seraya menyodorkan tangannya pada anak perempuan disebelahnya itu.
Untuk sesaat anak perempuan itu hanya menatap dingin pada tangan Fano, sebelum akhirnya ia segera menerima jabatan tangan Fano, "Akila." ucapnya seraya menoleh pada Fano dan tersenyum manis.
Fano tersenyum, "Umm, Akila doang?" tanyanya dengan polos dan hanya diangguki pelan oleh Akila sebagai jawaban.
"Ungh, gimana kalo mulai sekalang nama kamu Akila Alatas?" saran Fano antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Splash - Splash Love [ON GOING]
Teen FictionMiskin, sendiri, kesepian, kelaparan dan di bully semua itu sudah seperti selimut tipis milikku yang selalu menemani tidurku disetiap malam. Begitupun semua penderitaan tadi, selalu meneror hidupku setiap harinya. Bahagia? Semacam makhluk apakah itu...