Kamis, 19 Oktober 2018
"Eh kamu.." ucap Iti pada Kila saat tak sengaja bertemu di depan gerbang sekolah.
Kila tersenyum sembari menghampiri Iti, "Haiiii Iti."
Ata menoleh, "Saha eta?" tanyanya bisik-bisik pada Iti.
Mengulurkan tangan, "Hai boleh kenalan?" tanya nya lagi pada Kila sembari memberikan kedipan mautnya.
Kila tersenyum sembari menerima uluran tangan Ata, "Kila." ucapnya.
"Ata sipaling hits." ucapnya lagi-lagi dengan kedipan mautnya.
Hanying.. keren banget gua, baru aja beberapa hari di sini, udah dapet banyak kenalan ciwi-ciwi cakep. Batin Ata.
"Udah.. udah.." sindir Iti pada Ata sembari melepaskan tangan Kila darinya.
"Jangan mau lama-lama, Kil. Biasa diamah suka keenakan." celetuk Iti.
Ata memberikan tatapan tajam, "Bacot lu."
Kila tertawa, "Yaudah hayu kita ke kelas."
Iti mengangguk, "yuk.."
Ditengah perjalanan tiba-tiba saja mereka bertemu Keyla and geng. "Sayang.." pekik Maya pada Ata sembari berlari menghampiri Ata.
Aya tersenyum devil,"Pagi sayang.." ucap Ata sembari mengecup tangan Maya.
Kila membulatnya matanya melihat apa yang baru saja terjadi di depannya.
Memutar bola mata, Iti mengusap wajahnya, "Ih najis sayang-sayangan segala lagi."
Iti menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar, "Jangan kaget, mereka baru jadian tadi malem." ujarnya dengan wajah malasnya. "Aku ge meuni gak nyangka, malu-maluin banget punya kembaran kayak dia teh, Kil." gerutunya sembari menutup wajahnya malu.
Kila terkekeh, ia tidak menyangka bahwa Ata akan berpacaran dengan orang yang seperti Maya.
Tak sengaja Kila menoleh pada Keyla yang tengah menatap tajam padanya. Kemudian Keyla pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.
"Ih ayokkk.." ucap Sinta sembari menarik tangan Maya.
Kila dan Iti kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
"Ngomong-ngomong kita teh satu kelompok kan ke Bandung tea?" tanya Iti pada Kila.
Kila mengangguk, "Aku seneng lho satu kelompok sama kamu." jawabnya yang membuat Iti cukup senang mendengarnya.
***
Jam istirahat..
"Nih kerjain pr gue." titah Keyla sembari melempar bukunya pada Kila.
Kila yang sedari tadi tengah melamun pun dibuat kaget olehnya.
"Iya Key.." ucapnya pasrah.
Wildan yang sedari tadi tengah memperhatikan Kila dari bangkunya pun segera menghampirinya, karena ia sudah muak dengan perlakuan Keyla terhadap temannya itu.
"Gak! Gak usah lu kerjain." ucap Wildan sembari menarik tangan Kila keluar kelas.
Menyusuri lorong sekolah yang luas itu mereka berjalan pelan berdua, hanya berdua. Karena hampir semua anak sekolah tengah berada di kantin ada juga yang berada di lapangan sekolah menonton anak-anak cowok yang tengah bermain bola.
Wildan menoleh pada Kila yang sedari tadi hanya diam tertunduk. "Mulai sekarang gua minta lu gak usah takut lagi sama tuh cewek."
"Aku gak takut kok." gumam Kila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Splash - Splash Love [ON GOING]
Подростковая литератураMiskin, sendiri, kesepian, kelaparan dan di bully semua itu sudah seperti selimut tipis milikku yang selalu menemani tidurku disetiap malam. Begitupun semua penderitaan tadi, selalu meneror hidupku setiap harinya. Bahagia? Semacam makhluk apakah itu...