🧸

37 8 4
                                    

"Kil, bukannya ini lo ya?" tanya Sela seraya menunjukkan foto di handphonenya itu padaku. Sontak saja aku terperanjat kaget, itukan foto aku? Kok Wildan malah ngirimin foto aku sih?

Duhh.. aneh banget, aku kan jadi malu.

"Cieee.. ada yang cinlok nih." celetuk Rangga.

"Aw.. cintaaa.." timpal Aldo.

Aku melirik pada Wildan yang duduk di bangku belakang sebelah kiri ku, dan ia malah tersenyum padaku.

Astagfirullah, gak kuat. Manis bangetttttttt senyumnya!

Aku mencoba melirik lagi padanya, namun bukannya senyuman Wildan yang aku lihat lagi melainkan tatapan sinis dari Fano yang duduk disebelah Wildan.

Sontak saja aku langsung mengalihkan pandangan ku lagi, aku kan gak mau kontak mata sama dia. Tapi kenapa dia sinis banget sih liat aku? Apa soal bakso kemarin ya? Emangnya kenapa sama bakso kemarin? Apa satu mangkok kurang ya? Ah bodo amat deh, ngapain juga aku mikirin dia, dia aja gak pernah mikirin perasaan aku.

"Syutt.. syutt.. ayok jelaskan maknanya Wildan." ucap Bu Melanie yang menyadarkan ku dari lamunan.

"Katanya itu definisi dari keindahan Bu." celetuk Aldo dan Wildan langsung membungkam mulutnya.

Apa? Definisi dari keindahan? hahaha.. apa iya aku indah?

"Ciee.. yang senyum-senyum sendiri." ucap Sela yang ternyata sedang memperhatikan entah sejak kapan.

"Apaan sih Sel, enggak kok. Aku cuman pengen ketawa sama celetukannya Aldo aja." jawabku mencoba mengelak.

"Ah boong.. kalo cuman karena celetukkannya Aldo terus kenapa pipi lu merah gitu." ucap Sela.

Aku langsung menutupi wajahku, apa iya pipi aku merah? Ah malu-maluin banget sih. Keliatan dong kalo aku salting?

"Coba dijelaskan Wildan." ucap Bu Melanie seraya tersenyum-senyum.

Wildan berdiri dari tempat duduknya, "Jadi gini Bu, saya tuh tadi gak sempet ke taman karena ayah saya nelpon jadi saya gak keluar Bu terus saya belum dapet foto apa-apa nih, nah pas saya mau ketaman kebetulan ada Kila di jendela yaudah saya iseng nyoba foto dia aja Bu. Eh tiba-tiba ayah saya nelpon lagi dan setelah selesai nelpon semua anak udah balik lagi aja ke kelas. Jadi ya saya gak ada foto lain." jelas Wildan.

Ohh, jadi gitu. Mendengar hal itu, aku langsung menundukkan kepalaku, rasanya malu aja karena tadi terlalu kepedean. Padahal emang bukan karena dia suka aku ya? Tapi karena iseng aja.

"Mmmm.. boleh juga alesannya, tapi tetap sesuai kesepakatan yah silahkan dijelaskan maknanya."

Wildan terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia mengatakan hal yang tidak terduga.

"Maknanya.. memang benar itu definisi dari keindahan Bu." ucapnya lalu tersenyum lebar.

Mendengar jawaban Wildan sontak saja seluruh kelas menyoraki ku dan dirinya, "Cieeeeeeee..."

Aku melirik lagi padanya, dan kalian tau? Dia tersenyum lagi padaku. Walaupun disampingnya ada Fano yang dengan wajah tripleknya tengah menatap sinis padaku, namun saat ini aku sedang tidak ingin peduli padanya dan tidak akan pernah lagi peduli padanya.

Beberapa saat kemudian setelah semua anak selesai menjelaskan makna dari foto-fotonya, bel pun berbunyi kembali menandakan telah selesainya jam mata pelajaran Seni budaya untuk hari ini.

***

Kringg.. Kringg.. Kringg..

Splash - Splash Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang