🧸

96 26 0
                                    

Song || Terlanjur Mencintai

**

.
.
.

"Aaaaaaaaaa...." suara jeritan Kila begitu melengking dan lagi-lagi membuat kaget orang tadi.

Lantas Kila segera berlari dan pergi meninggalkan tempat tadi seraya menutupi wajahnya.

[Kila Pov]

Aduhh, malu banget. Padahal aku tadi bilang gini 'Ngapain disini? Inikan toilet cewek. Bikin kaget aja!'

"Aaaa.. kenapa aku mesti ngomong gitu sihh? Malu banget ya ampon."

Wait.. jangan kalian pikir cowok tadi yang ngasih seragam kepadaku itu bagai malaikat penolong untukku atau semacamnya. Bukan .. bukan .. jika kalian berpikir seperti itu, jelas saja kalian salah. Dia bagai iblis bagiku. Mengapa? Nanti saja aku jelasinnya sekarang aku lagi buru-buru.

"Mohon maaf bu, Kila terlambat tadi ada kendala sedikit," ucapku seraya tersenyum.

"Kenapa Kila? Ada apa?" tanya Bu Sifa bingung.

"Lhoo.. mohon maaf ibu, bukannya tadi ibu manggil Kila?" tanya Kila.

"Mmm.. kapan ya ibu manggil Kila? Ibu rasa enggak." jawab Bu Sifa.

"Ohh.. kalau gitu mohon maaf ibu, permisi." pamit Kila, lalu ia melenggang pergi keluar pintu kantor dengan rasa malu.

Ya ampun.. jadi ini semua udah Keyla rencanin ya? Jahat banget sih..

⚫⚫⚫

Jam pulang

Huhh, rasanya aku ingin segera berlari untuk pulang dengan kecepatan penuh seperti Valentino Rossi saat mengemudikan motor gedenya itu. Tapi apalah daya, aku harus mengurungkan niatku itu dan melipatnya dengan rapi, karena hari ini adalah jadwal aku piket di kelas.

Dan anehnya setiap kali aku piket selalu aja ada makhluk paling menyebalkan di seluruh jagat raya alam semesta ini yang sedang duduk manis di sana.

Ooh, aku tau dia pasti lagi nikmatin AC gratis.

Aneh, orang kaya kok pengennya yang gratisan, ck. Tapi wajar sih orang dia pelit wkwk.

Gimana nih? Aku mau nyapuin bangku barisan dia jadi susah, kan. Orang dia masih duduk-duduk sambil maen game disitu.

Kenapa aku bisa tau kalau dia lagi maen game? Karena hp dia miring, dan ini udah jadi kebiasaan dia. Bahkan saat guru lagi di depan dan nerangin materipun dia masih aja fokus maen game.

Dasar! Bocah laknat.

"Misi No, mau disapuin dulu." setelah mengumpulkan keberanian selama 5 detik akhirnya aku berani berbicara.

Laki-laki itu seketika menghentikan game nya dan menatapku dengan tampang songongnya. "No! No! NO! lu pikir nama gue Tono?" dengan nada suaranya yang tinggi dia bertanya seperti itu padaku.

Biasa aja dong, aku aja kagak ngegas. Lagian nama Tono itu lebih bagus! lebih cocok sama kamu! Ingin rasanya aku gas balik kayak gitu, tapi apalah daya bibir tak sampai, wkwk. Tak sampai mampu berucap kayak gitu maksudnya.

"Yaudah maaf. Tapi kalo kamu masih diem di sini aku jadi gak bisa nyapuin bawah bangku kamu."

"Yaudah sih sapuin aja, lagian gue juga mau balik." jawabnya seraya berdiri dan langsung melenggang pergi keluar kelas.

Splash - Splash Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang