🧸

23 7 1
                                    

Di jam istirahat ini Kila lebih memilih ke perpustakaan sekolah dari pada kantin. Ia ingin melanjutkan membaca buku yang belum ia selesaikan waktu itu.

Setelah menemukan buku itu, ia mencoba mengambilnya namun ada seseorang yang juga menarik buku itu dari arah yang berlawanan. Mereka berdua sempat tarik-menarik memperebutkan buku itu, bukan karena apa-apa, itu Kila lakukan karena didalam buku itulah ia menandai halamannya waktu itu.

"Kak, maaf tapi aku belum selesain buku ini. Kakak cari buku yang lain aja ya!" ucap Kila sembari terus menariknya.

"Gak! Lagian initeh kan bukan buku kamu meureun." jawab seseorang itu.

Kila mencoba mengingat, ia seperti tidak asing dengan suara dan logat dari orang itu. Lalu tidak lama ia mengingatnya, ternyata orang diseberang itu adalah Iti anak baru tadi pagi!

Tanpa pikir panjang Kila segera melepaskan buku itu yang tentu saja membuat Iti langsung terjungkal ke belakang. Kila segera berlari menghampirinya, dan melihat Iti tengah kesakitan seraya mengusap-usap pantatnya.

"Aduh... Meuni henteu mikir! Teu eucreug pisan atuh kamu teh." celoteh Iti kesal pada Kila.

Padahal sebenarnya itu juga bukan murni kesalahan Kila, suruh siapa tidak ada yang mau mengalah sejak awal. Dan Kila malah mengalah secara tiba-tiba, karena ia tidak ingin membuat kesan pertama bertemu Iti menjadi buruk kalau Kila tidak mau mengalah. Namun hal seperti ini yang malah terjadi.

Kila meraih tangan Iti, mencoba membantunya untuk berdiri kembali. "Aduh maaf ya, aku gak tau kalo itu kamu Iti." ucap Kila.

Iti terdiam sejenak, lalu melirik padanya, "Kamu kenal sama gue? Kok tau nama gue? Dari mana?" tanyanya ketus.

"Kan kita sekelas tii.. Aku Kila." jawab Kila seraya menyodorkan tangannya.

Iti tersenyum dan langsung menerima jabatan tangan Kila, tiba-tiba rasa sakit di pantatnya menghilang begitu saja setelah berkenalan dengan teman baru.

Akhirnya mereka mengobrol cukup lama disana, menghabiskan waktu istirahat hingga bel masuk pun akhirnya berbunyi kembali.

Sela tersenyum melihat Kila baru saja masuk kelas bersama Iti, "Cie punya temen baru nih." ucapnya sembari tertawa yang hanya dibalas senyuman malu-malu oleh Kila.

***

"Ahhh, aku lapar!" pekik Kila terbangun dari tidurnya.

Sedari tadi sore ia terus menahan lapar, karena Kila belum makan apapun sejak pagi tadi. Ia mencoba untuk tidur namun rasa lapar tetap mengalahkannya.

[Kila POV]

Saat ini aku hanya duduk terdiam sambil melamun di kamarku, padahal ini sudah jam 11 malam. Aku tidak bisa tidur, perutku rasanya lapar sekali, tumben banget. Padahal kan aku sudah biasa kayak gini, harusnya aku bisa dong nahan lapar lebih lama? Hmm kayaknya aku mau haid deh.

Udahmah perut nyala mulu alarmnya, ditambah kepala juga rasanya pusing banget.

Pengen beli makan, tapi aku kan gak ada duit sama sekali. "Ya allah...." aku meraih tas sekolahku mengeluarkan semua yang ada di dalam, berharap aku menemukan uang yang terselip.

Dan.... akhirnya! Ini suatu keberuntungan aku menemukan uang berwarna ungu alias ceban yang terselip ditempat pensilku. "Ahahahahha rezeki, Alhamdulillah ya Allah.."

Setelah mengambil uang itu aku langsung melenggang keluar dari kost-an menuju warung, disini walaupun malam hari masih banyak kok warung yang buka.

Splash - Splash Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang