"Angkat yang tinggi!"
"Tapi capek-"
"Lo ngebantah! tau nggak sih ini tuh mahal.. lo emang bisa ganti? dasar murid beasiswa. lo pikir noda kecap bisa ilang di baju ha."
"Ya maaf-"
"Lo berani banget ya."
Clek..
"Kenapa?"
Pemuda tinggi bersurai hitam legam aura yang tiba tiba mendominasi ruangan masuk dari balik pintu kelasnya, mendapati daniel yang duduk di meja dengan seorang lelaki manis gembil terduduk di bawahnya mengangkat kedua tangannya keatas sesekali meringis lelah.
"Ini nih, liat baju gue jadi kaya gini gara gara dia nabrak gue."
"Itu nggak sengaja." Jihoon mengerucutkan bibirnya sedikit merengek. manis...
Jinyoung memasukkan tangannya di saku menatap malas daniel.
"Bangun."
Jihoon tak melirik sedikitpun pada jinyoung dan mengabaikannya.
"Aku bilang bangun dan pergi." masih dengan suara deepnya.
"Ehh apaan sih lo jinyoung-."
"Bangun!"
Kali ini mata elangnya menatap tajam jihoon terlihat rahangnya mengeras. atensi beberapa murid kelasnya sontak tertuju pada jinyoung. Semua terdiam.
Jihoon yang mendengar perubahan nada dan aura itu segera bangkit.
"Keluar." nadanya mulai merendah.
Tanpa mengatakan apapun jihoon melenggang pergi meninggalkan daniel yang sedang menganga dengan tingkah jinyoung barusan.
"Huh." Jihoon menghela napas berat tepat saat ia melewati pemuda yang lebih tinggi itu yang masih berdiri di dekat pintu.
"Kenapa sih"
"Gausah nyari masalah sepele urusi saja urusanmu dulu."
Jinyoung mendekati daniel, berbisik padanya.
"Gue nggak nyalahin semua ini ke lo ya niel. Karna lo juga tanggung jawab gue, tapi seenggaknya mulai saat ini fokus.. masalah kita lebih penting, jangan buang buang waktu buat bikin masalah lain.. atau sekedar hiburan, kita ngelibatin orang yang ngga ada hubungannya sama masalah ini. Lo tau betapa gue mikir keras biar mereka ngga terlibat."
Sungguh itu adalah kalimat terpanjang jinyoung yang pernah ia katakan.
Daniel terdiam tak bisa menjawab perkataan sang dominan, yang memang ada benarnya.
~~~
"Lo nggak apa apa?"
Jihoon menyapu pandangannya keseluruh pojok toilet. Membuka satu persatu pintu toilet yang tertutup.
"Kenapa?"
Merasa tak ada orang lain di dalam sana ia bertanya dan melanjutkan membasuh wajah nya.
lelaki yang berdiri di ambang pintu itu tak menjawab. Jihoon bisa melihatnya dari kaca wastafel yang ia gunakan.
wajah itu.... hmm
Pemuda manis itu menghela napas panjang.
"Jangan disini nanti ada yang masuk."
"Kalau mereka liat gue pasti ngga bakal berani masuk juga."
Jihoon memutar manik galaxynya malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
STARRY EYES // deepwink
FanfictionHidup kaya dengan penuh rahasia dan hubungan yang tidak di ketahui orang lain.... Sebuah kekacauan dalam keluarga membuat keduanya harus terikat satu sama lain... dengan dua sisi dari seorang penguasa, masalah baru dimulai mengancam keduanya... Apa...