10. Meet you....

76 14 2
                                    

Baejinyoung pov

Hari ini aku tidak sekolah aku sangat malas ada rasa mengganjal di pikiranku. Dan ntah kenapa aku merasa perasaan tak enak itu benar terjadi.

"Jinyoung ayo bangun, kamu sudah tidur seharian ini hlo~" Suara lembut dan menenangkan itu membangunkanku, ibu.

"Ini jam berapa?" aku masih mengerjap merenggangkan tubuhku di kasur king size yang sudah ada ibuku duduk di pinggirnya.

"Ini sudah jam 9 malam, ayo kamu harus makan malam hm." Ia mengecup sayang keningku, menepuk nepuk badanku. Aku rindu....

"Ibu, kenapa ibu sangat rapi? apa akan pergi hari ini?." Aku mendudukkan tubuhku dan menyandarkannya pada pundak ibu seraya memeluk nya.

"Iya sayang, ibu ada urusan penting jadi harus segera pergi, jadwalnya di majukan"
"Berarti aku akan makan sendiri lagi?"

"Hey... jinyoung ibu kan sudah besar.. kalau kamu manja seperti ini terus bagaimana kamu bisa dewasa." ibu terkekeh menampilkan senyum menawan dan sangat manis di mataku tangannya mengelus puncak rambutku. ah sangat nyaman....

"Baiklah ibu pergi dulu ya sayang."

"Ibu-"

"Hm?"

"Apa ada masalah?" ibu memalingkan wajahnya sejenak, aku tau ada sesuatu yang ia sembunyikan.

"Tidak sayang, sungguh. Berjanji pada ibu kalau kamu harus jadi anak yang baik ya? ibu hanya pergi sebentar."

"Ibu janji tidak akan lama kali ini?"

Aku tau ibuku akan pergi ke luar negeri, dan itu sangat jarang, sekali dia pergi akan butuh waktu seminggu lebih baru pulang aku tidak tau apa yang ibu kerjakan sebenarnya.

"Iya, kali ini hanya beberapa hari oke."

"Baiklah."

Bayangan itu pun menghilang di balik pintu, sebelumnya ku lihat ia melambai dengan senyum yang sangat aku rindukan, sangat cantik ibuku malam itu dan sangat menyedihkan.

"Hyung.. apa kau tahu sekarang dia akan kemana?"

"......"

"Ah dekat rupanya.. baiklah terimakasih."

Kali ini aku akan mencoba percaya lagi padanya, ku letakkan telfon yang barusan ku gunakan menelpon seorang kepercayaanku, aku menugaskannya untuk selalu melapor kegiatan ibuku, bukan apa apa.. aku hanya takut, takut sesuatu terjadi padanya, karena aku hanya memilikinya.

Anak kelas 2 SMP iya di hari menyedihkan itu aku masih bocah, namun aku cukup cerdas untuk mengetahui kondisi yang ada.

Beberapa kali aku melihat ayah dan ibu beradu argument dan berakhir dengan ibu menangis. Sebelum hari itu aku menyelidiki apa yang ayahku lakukan dan betapa terkejutnya aku melihat foto yang Minhyun hyung, orang kepercayaanku berikan waktu itu.

Seorang gadis dengan ayahku? aku benar benar tak menyangka, selama ini ibu dan ayah terlihat harmonis meski tidak akhir akhir ini, jadi semua karna seorang gadis yang bahkan terlihat lebih pantas sebagai anaknya? gila dia gila.

Aku benar benar pusing waktu itu, di tambah aku melihat ibuku yang malam itu pergi tampak tergesa gesa. ada apa? kenapa? apa yang sebenarnya terjadi?

Aku membuang sejenak pikiran negatif yang mengelilingi kepalaku, bangkit dari tempat tidurku dan membersihkan diri.

Pukul 10 malam aku turun dari kamar... Langkahku terhenti setelah 3 anak tangga ku lewati, tangga itu langsung menuju ruang tengah dan pintu masuk jadi aku bisa melihat dengan jelas orang yang sedang melewati pintu.

STARRY EYES // deepwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang