18. Start...... go

56 10 13
                                    

"Yonghee, apa gue keliatan kacau akhir akhir ini?"

Yang di beri pertanyaan terdiam ia menatap lekat sosok di sampingnya, ia merasa dejavu, seperti ia waktu kemarin berusaha terbiasa tanpa hyunsuk, ia tau rasanya tapi terlihat sekali di wajah jihoon bahwa pemuda ini tidak baik baik saja. Jihoon tidak mengetahui kalau yonghee sudah tau kedekatannya dengan jinyoung, tapi cukup sudah dia berpura pura untuk hal ini dia juga tidak tahan, jihoon juga temannya kan atau....

"Ji gue tau ada yang lo sembunyiin dari gue."  Pemuda manis itu masih memandang lurus tanpa menoleh pada yonghee di sampingnya, terlihat tak ingin menjawab pula. Yonghee mendekatkan tubuhnya pada jihoon lalu berbisik.

"Apa itu karena jinyoung?"

Mendengar itu spontan jihoon menoleh, bola matanya membulat penuh, bagaimana bisa yonghee tau tentang ini.

"Sorry ji, gue waktu itu gak sengaja liat lo sama jinyoung di depan kamar kalian." Ah jadi di situ ia mengetahuinya.

"Gue udah gak tahan pengen tanya sebenernya tapi ngeliat lo yang kaya nyembunyiin ini semua mungkin bukan waktu yang tepat untuk tanya waktu itu, dan.. mungkin kali ini lo bisa ngasih penjelasan atau cerita ke gue." ia melihat jihoon sedikit ragu dan kebingungan saat ini tampak menimang nimang pikirannya.

"Ji masalah itu ga baik di pendem sendiri, lo punya temen tempat lo berbagi.hm?"

"Lo ngasih tau orang lain soal ini gak?" tiba tiba raut wajah manis itu menjadi terlihat takut.

"Ah nggak koq ji tenang aja, gila kalau gue cerita ke orang orang secara itu menyangkut seorang baejinyoung? gue aja kaget." jihoon merasa sedikit lega ia tau temannya satu ini memang terbaik dari dulu. Sedikit rasa tidak enak juga karena ia tak pernah menceritakan hubungannya dengan jinyoung padanya, sampai di saat temannya ini mengetahuinya sendiri tapi ia tetap menghargai itu sebagai privasi jihoon tanpa bertanya tanya berlebihan.

"Sorry hee,  gue gak pernah cerita soal ini dan lo terlanjur tau sendiri, sebenernya gue mau cerita tapi belum waktunya."

"Hey ji, kalau itu gapapa semua orang punya rahasia masing masing yang tidak harus di ketahui orang lain bahkan orang terdekat kita lo punya hak akan itu juga, gue aja yang gak sengaja udah tau. Gue juga sempet mikir sih kenapa lo gak pernah cerita mungkin belum waktunya dan ya itu benarkan." Si manis mengangguk pelan.

"Mulai sekarang cerita apapun itu sama gue ya ji, gue temen lo dan mungkin cuma gue yang tau ini kan?"

Bagaimana bisa ada teman sebaik yonghee, dia kalem selalu bisa bersikap dingin dikala mendapat masalah, pemikirannya juga dewasa cocok berteman dengan jihoon yang serba awut awut an bisa membimbingnya juga.

"Tapi yonghee..."

"Kenapa?"

"Gue masih belum bisa cerita, sebenernya ini cukup berat tapi gue belum bisa." Helaan napas antara lega atau kesal dari yonghee terdengar rendah.

"Iya gapapa pelan pelan, mungkin kamu belum nyaman cerita kaya gini ke orang lain. tapi selalu inget ada gue ya ji lo gak perlu mendam semua sendiri."

Rasanya jihoon ingin memeluk yonghee erat erat, dia benar benar dapat diandalkan tidak salah kan jihoon bersahabat dengan yonghee?

"Hey kalian kenapa?" Woojin kembali dari kantin ia membawa sekantong jajanan titipan jihoon yang tadi mengancamnya karena awalnya woojin tidak mau membelikan daripada berujung perang, mau tidak mau woojin mengalah saja, sepertinya singa ini juga seperti sedang pms, sangat menakutkan jika taringnya keluar.

Jihoon dengan mata berbinar melihat isi dari kantong tersebut.

"Ada susu strawberry, ...." jihoon bergeming sendiri mengabsen isi kantong kreseknya.

STARRY EYES // deepwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang