Park jihoon ia tampak gelisah di dalam kamarnya, sedari tadi ia hanya mondar mandir dan menggigit ujung kukunya, ntah ia merasa sangat aneh kali ini, ia benar benar merasa tak senang dan mungkin ini sudah waktunya ia membicarakan ini dengan jinyoung. Sudah 5 tahun lamanya dan ia harus mengatakannya kan....
Ia mengambil ponsel berwarna hitam di dalam tasnya, menatap layar berdisplay kucing disana, ujung jempolnya sudah hampir menekan panggilan cepat nomor 1 tapi tangannya bergetar, ia menjadi ragu lagi..
Haruskah gue nelfon dia sekarang... ah tidak tidak itu tidak sopan dan aku butuh reaksi langsung darinya..
Di lemparnya ponsel itu di atas ranjang, ia ragu untuk menelpon dan ini tidak baik di bicarakan melalui telepon, yang terpenting juga ia ingin benar benar meyakinkan orang itu untuk menurut padanya, atau membujuk nya dengan cara apapun itu yang hanya bisa di lakukan jika bertatap muka.
pip pip
"Eoh halo.."
"Ada apa?"
"Apa lo ngga balik dorm lagi?"
"Kenapa? kangen?" terdengar kekehan ringan di seberang.
"Ish.. gue mau ngomong sesuatu."
"Eumm...... baiklah tunggu 10 menit."
" Hem." pip-
Jihoon memandang layar ponselnya yang beberapa detik kemudian menjadi gelap.
"Semoga lo mau nurutin kata gue jin."
~
bip cklek-
Tubuh gembil itu berdiri menghampiri seseorang yang baru saja datang, menarik tangan kekar itu menuntun sampai ke kasur nya kemudian menyuruhnya mendudukkan dirinya di kasur kepemilikannya sendiri. sedang Jihoon duduk di sebrang berhadapan dengan lelaki itu.
"Kenapa ji?" jihoon masih terdiam manik nya yang indah itu menatap pasti manik elang yang tak berada jauh di depannya.
"Hey ji-" tangan lembut itu menyingkirkan tangan milik si dominan yang mencoba meraihnya, dan mendapat tatapan heran dari nya.
"jinyoung." Si manis menegakkan punggungnya sebelum berbicara.
"Kenapa koq lo serius banget sih ji." jihoon mengambil napas dalam dalam dan mengeluarkannya dengan jengah.
"Baejinyoung.. ini udah 5 tahun berlalu-"
"Tunggu. jangan bahas itu ji." Mata elang itu mengalihkan pandangannya. Jihoon tau jinyoung selalu tidak ingin membicarakan peristiwa itu dengan serius seperti ini, tapi ia harus melakukannya ini juga demi jinyoung..
"Bae lo tuh sekarang udah cukup dewasa dan lo mesti berubah." Tubuh di depan jihoon sedikit bergetar ya ia bisa melihat itu dari gusarnya bola mata legam itu tak fokus.
"Dulu gue maklumin lo jin tapi sekarang-"
"Ji.." Jinyoung meremat kedua tangannya memejamkan matanya sebentar lalu kemudian membukanya lagi, menatap manik jihoon tapi lebih ada ketenangan sekarang.
"Ini gue dan ini hidup gue."
"Gue tau jin tapi apa yang lo lakuin itu selalu hal yang ngga bener."
"Gue ngga pernah nyakitin lo dan itu benar." nada jinyoung sedikit meninggi disini membuat tubuh di depannya sedikit tersontak dengan nada suara nya.
"Jin bukan itu, tapi buat orang lain dan buat lo sendiri." Suara itu masih merendah dan selembut mungkin.
Jinyoung bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di depan jihoon yang memandangnya dari bawah karena tinggi yang tak setara.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARRY EYES // deepwink
FanfictionHidup kaya dengan penuh rahasia dan hubungan yang tidak di ketahui orang lain.... Sebuah kekacauan dalam keluarga membuat keduanya harus terikat satu sama lain... dengan dua sisi dari seorang penguasa, masalah baru dimulai mengancam keduanya... Apa...