Udara pagi hari ini sangat dingin, ya sebentar lagi muaim dingin dan ujian masuk universitas sudah di depan mata. Seluruh siswa hilir mememuhi area parkir dan gerbang sekolah pagi itu.
Sosok tinggi yang berada di atas gedung sekolah mengedarkan pandangannya ke gerombolan siswa di bawah sana seperti mencari seseorang, Dan yak dia mendapatkannya.. matanya fokus kepada seseorang dengan jaket merah rambut coklat yang sisir rapi sedang tertawa bersama 3 orang temannya yang lain yang di ketahui bernama woojin daehwi dan juga seungwoo. Seulas senyum tipis terukir di bibir nya.
"Udah berapa lama gue bisa jauh dari dia ck kaya bukan gue aja." Ia mendengus dengan nada datarnya dan tentu mata yang tidak teralihkan pada pemuda itu.
Seorang laki laki menepuk pundak kiri jinyoung, ya lelaki itu bae jinyoung ia sedang memandang jauh seorang Parkjihoon yang sudah lama ini tidak pernah ia temui.
"Rasanya hampir gila." Sekali lagi lelaki disampingnya menepuk pundaknya.
"Hanya butuh waktu bukan." Jinyoung menatap lelaki itu lalu menghembuskan napasnya kasar dan tersenyum lelah.
"Lo bisa balik sama dia lagi jin."
"Gue gatau." Jinyoung mengambil satu batang rokok dari dalam bungkusnya lalu memtikkan api di ujung rokoknya. Oh iya sejak kapan jinyoung merokok? tentu sejak ia memutuskan pergi dari jihoon, ia hanya berpikir bibir itu sangat susah untuk dilupakan rasa manis dan candu baginya lalu ia memilih rokok sebagai ganti bayangannya walau awalnya baginya itu pahit dan tidak enak, ternyata itu cukup membantu meski sedikit. Membantu menghilangkan bayangan jihoon juga tentunya.
Kepulan asap beraroma tembakau memenuhi udara jinyoung mengadahkan kepala nya ke langit menatap luas warna biru dengan awan putih yang tampak lebih mendominan disana, merasakan sejuk dan rasa yang ternyata masih sama.
Hanya perlu waktu, waktu sedikit lagi.. sabarlah jihoon.. aku akan kembali.
Cklek
Suara pintu di buka, seseorang memasuki atap gedung dari pintu itu terlihat langsung ada kuanlin dan jinyoung berdua disana berdiri di dekat pembatas. Membuat jinyoung memperhatikannya.
Seorang pemuda mendekati jinyoung.
"Kalian-" suara itu terpotong sepertinya ia sedang berpikir untuk kata kata selanjutnya. Kedua lelaki itu dengan serius menaruh atensi pada pemuda yang dengan berani mengganggu mereka yang sedang bersantai, jinyoung dengan wajah datarnya dan kuanlin yan sebenarnya sedikit terkejut kala ia melihat pemuda itu menghampiri mereka.
"Lo, yonghee kan?" Kuanlin sangat penasaran dengan kedatangan pemuda itu yang tampak terlihat kesal raut wajah dan tatapannya sudah menjelaskan semua.
Yonghee melirik sekilas guanlin yang ada di samping jinyoung, tapi tujuannya kaki ini adalah untuk bertemu jinyoung ia tidak perlu basa basi terhadap orang satunya. Sangat susah untuk mencari keberadaan jinyoung itu sampai yonghee sempat mendatangi geng busuk, itu julukannya untuk geng jinyoung saat ini, dan bahkan bertemu dengan hyunsuk yang mau tidak mau memberi tahu dimana jinyoung berada.
Jangan berharap yonghee dan hyunsuk sudah baikan, yonghee sekarang tau maksud dari hyunsuk yang meninggalkannya begitu saja jadi ia mencoba untuk ikut acuh padanya, tentu itu sangat menyakitkan tapi tidak ada pilihan. Yang bisa merubah semua ini hanyalah jinyoung, otak dari mereka semua. Tak ada gunanya ia memohon pada hyunsuk atau siapapun mereka tidak akan menuruti keinginan yonghee sama sekali. Tidak jika jinyoung sendiri yang memberikan ijin atau perintah.
Terkadang yonghee benar benar pusing dengan semuanya, apa mereka bodoh mau maunya menuruti semua perintah bocah ini, meskipun begitu jinyoung tetap hanya anak anak dan manusia bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARRY EYES // deepwink
FanficHidup kaya dengan penuh rahasia dan hubungan yang tidak di ketahui orang lain.... Sebuah kekacauan dalam keluarga membuat keduanya harus terikat satu sama lain... dengan dua sisi dari seorang penguasa, masalah baru dimulai mengancam keduanya... Apa...