Hari ini Hyunjin kembali tidak masuk sekolah. Lagi-lagi karena masalah Feromon. Hyunjin tak habis fikir, bagaimana dirinya bisa selemah ini. Bahkan untuk berjalan saja, Hyunjin harus mencari topangan agar tidak jatuh.
Sedang asik dengan pikiran nya, Minhyun tiba-tiba saja masuk ke kamar anak lelakinya. Wajah Minhyun terlihat serius. Ia menghampiri Hyunjin yang masih terduduk di ranjang.
"Bagaimana keadaanmu, nak?" Tanya Minhyun sambal menata selimut yang Hyunjin kenakan.
"Aku tidak tahu, Ayah. Tapi, badanku sangat lemas. Bahkan berjalan ke kamar mandi saja aku tidak sanggup." Jawab Hyunjin sedih. Hyunji benar-benar tidak paham dengan apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini.
"Apa sebelum pingsan kau mencium feromon?" Tanya Minhyun lagi.
Hyunjin menggerakkan bola matanya gelisah, "Y-ya. Aku mencium baunya. Itu sangat memabukkan. A-aku--"
"Sudah nak. Aku sudah tahu apa yang kau alami. Benar apa yang dikatakan oleh Jaehwan. Kau seperti ini karena mate-mu juga dalam keadaan sakit. Aku sudah menemukannya. Aku sudah menemukan mate-mu."
Mendengar penuturan Minhyun, Hyunjin mengerutkan alisnya. Heran. Apa yang sebenarnya ayahnya katakan ini? Hyunjin benar-benar tak paham lagi.
Tak hanya Hyunjin yang tak paham dengan apa yang ayahnya katakan. Namun Yeji, juga bingung. Gadis cantik itu kini sedang menguping pembicaraan ayahnya dengan sang kakak. Apa katanya? Ayahnya sudah menemukan mate-kakaknya itu? Tidak mungkin.
Jika kalian bertanya kenapa Yeji tidak bersekolah hari ini, jawabannya adalah sekolah hari ini terpaksa diliburkan karena kasus bahktak. Mereka tidak ingin murid yang lain menjadi sasaran selanjutnya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meliburkan sekolah untuk hari ini. Juga mereka, pihak sekolah, akan mengadakan rapat tertutup mengenai kasus yang menggemparkan ini.
"A-apa? Ayah menemukan mate-ku? Bagaimana bisa ayah mengatakan hal itu, sedangkan aku sendiri belum pernah bertemu dengannya." Ucap Hyunjin menyangkal ayahnya.
"Tapi aku benar-benar menemukannya, nak. Dia juga sedang sakit sama sepertimu."
"Siapa orangnya?"
"Yeonjun."
Hyunjin membulatkan matanya. Begitu juga dengan Yeji yang ada di luar sana. Ayahnya ini benar-benar sudah gila. Batin dua Hwang bersaudara.
"Apa yang ayah katakan? Tak mungkin vampire itu menjadi mate-ku. Kau tidak tahu dia seperti apa ayah, kumohon jangan mengatakan hal yang tidak mungkin." sangkal Hyunjin lagi. Apa-apaan ayahnya ini!
"Tapi itu benar Hyunjin. Kau sakit saat dia sakit. Kau tidak bisa menyangkalnya lagi. Dan kudengar dia juga diserang bakhtak, aku akan segera menangkap pelaku yang melakukan ini pada Yeonjun. Dia mate-mu dan ayah harus melindunginya."
Ucapan Minhyun sudah final. Hyunjin ingin menyangkalnya lagi, namun ayahnya sudah pergi dari kamarnya. Hyunjin menjambak rambutnya kasar. Tapi, dengan tiba-tiba bayangan Jeongin melintas di pikirannya.
"Disaat dia di dekatku, aku merasa sangat pusing. Namun, disaat dia jauh dariku mengapa aku merasakan sakit disekujur tubuhku? Ada apa ini?" gumam Hyunjin.
Jika Hyunjin sekarang sedang berdiam di kamarnya akibat tak bisa menyusul sang ayah, berbeda lagi dengan Yeji yang sedang berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah lebar sang ayah. Setelah ayahnya keluar dari kamar Hyunjin, Yeji langsung menyusul sang ayah yang sepertinya akan berjalan meninggalkan rumah.
"Ayah, ayah mau kemana?" tanya Yeji sambal berjalan cepat.
"Ayah ada urusan. Kau temani kakak mu di rumah." Ucap Minhyun tanpa menatap putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S!GN; Hyunjeong
FanfictionDisebelah barat Babilonia, sebuah kerajaan bernama kerajaan Arcadia berdiri kokoh dipimpin oleh seorang raja bernama Lycaon. Ia memimpin kerajaan dengan wujud manusia serigala karena dikutuk oleh Dewa Zeus, dewa dari para dewa karena melakukan sebua...