S!GN - 19

295 39 0
                                    

"Felix, apakah ramuan mu sudah jadi? Sudah kau uji belum?" Tanya Jisung yang saat ini berada di koridor sekolah. Ketiga pemuda manis, Jisung, Felix, dan Jeongin berangkat bersama hari ini. Sekolah masih sepi.

"Sudah. Dan kau tahu, aku berubah jadi siapa?"

Jisung maupun Jeongin mengedikkan bahu. Felix menghela nafas kasar.

"Ya kau pastinya berubah jadi Changbin lah, kan rambut Changbin kan yang kau dapatkan?" Ucap Jeongin memastikan. Sebenarnya Jeongin sudah tau rencana kedua sahabat tengilnya ini. Sedangkan, bukannya menjawab, Felix malah mengacak rambutnya asal. Hey, bukankah Felix itu sangat terobsesi pada rambutnya.

"Bukan. Aku sungguh marah saat melihat diriku di kaca kemarin."

"Lalu, kau berubah jadi apa? Astaga! Apa ramuanmu gagal?" Heboh Jisung. Membuat gadis vampire yang melewati merekaa menatap tajam karena terkejut.

"Tidak juga. Ramuanku berhasil. Kau tahu, aku berubaha menjadi Chaeyong si gadis cupu dari kubu serigala."

"APA?!" Teriak Jeongin dan Jisung serentak.

"Kalian terkejut kan?! Bagaimana jika kalian jadi aku? Ck, bajingan Changbin itu! Akan ku habisi jika bertemu." geram Felix.

Jeongin menelan ludah, "Tapi bagaimana rambut Chaeyong bisa ada di jubahnya?"

"Astaga Felix! Apa jangan-jangan kekasihmu itu.."

"Aku sudah tahu sedari lama jika gadis licik itu suka dengan Changbin." Ucap Changbin kemudian menghela nafas yang sedikit bergetar.

Felix kemudian mendahului Jeongin dan Jisung menuju kelas. Hari ini ada ulangan sejarah, kepala Jeongin sungguh pusing menghafalkan ratusan ribu kata dalam buku tebal dari tutor Jae itu. Ditambah lagi dengan Felix yang sedang merajuk pada kekasihnya. Ck, bikin pusing saja.

...

"Luhan, sedari tadi tutor Sehun memandangmu terus." Ucap Yeji pada sahabatnya. Mereka saat ini sedang melaksanakan mata pelajaran dari tutor Sehun di lapangan pelatihan.

Memang benar, sedari tadi Sehun memang melirik Luhan. Sejak insiden -tabrakan- beberapa hari lalu, Luhan juga jadi semakin sering bertemu dengan Sehun jika sedang berjalan di koridor. Dan tak jarang, tutor tampan itu melempar senyum padanya.

Dan sekarang, Luhan jadi tersenyum sendiri, jangan lupa pipinya yang memerah hingga ke telinga. Membuat Yeji miris sekaligus jijik pada sahabatnya itu. Entah kemana menguapnya sifat keras temannya ini.

...

Semua siswa sudah berkumpul setelah di umumkannya perintah untuk segera merapat ke Aula Utama. Sekarang ruangan kosong tanpa peabot apapun yang hanya di isi oleh beberapa pilar besar itu sudah diisi oleh seluruh murid. Terlihat Jeongin dan kedua sahabatnya yang berada di barisan tengah di kelasnya, sedang berbincang kecil mengenai untuk apa mereka dikumpulkan sekarang ini.

"KAMI MEMOHON PERHATIAN KEPADA KALIAN SEMUA UNTUK SEGERA MENGHADAP KE DEPAN DAN TINGGALKAN OBROLAN KALIAN."

Mendengar itu, semua langsung menghadap ke depan dan diam. Barisan para siswa terlihat rapi didukung dengan warna hitam jubah yang mereka pakai. Didepan sana sudah berdiri kepala sekolah yang hampir tak tersentuh keadaannya, Kang Jiwoon. Berdiri angkuh dan menatap sangar semua muridnya. Bahkan suara nafasnya menggema di seluruh ruangan. Setidaknya itu yang di batin Yeji dan Luhan yang berada di barisan paling depan.

"Aku akan menghargai siapa saja yang mendengarku berbicara di depan kalian semua saat ini. Kalian pasti sudah dengar bahwa kami, pihak sekolah akan mengadakan kemah di Hutan Terlarang. Dan itu memang akan terjadi,"

S!GN; HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang