Matahari masih belum terbit sepenuhnya. Hujan es mulai berkurang menyisakan jalan setapak yang basah. Deru langkah tenang milik pemuda tampan dari Keluarga Hwang mengisi kesunyian di jalan yang sepi. Hari ini adalah hari perkemahan diadakan. Hyunjin dengan semangat berangkat sangat pagi demi bisa berangkat awal bersama sang kekasih yang sekarang masih di rumah. Berbekal jaket tipis berwarna hitam juga tas penuh yang menggantung di punggung lebarnya.
Sambil sesekali bersenandug, Hyunjin menendang batu-batu kerikil yang menghalangi jalannya. Ia tersenyum tipis tak sabar bertemu dengan kekasih manisnya. Ah, tak sabarnya ingin melihat sang kekasih memakai kupluk berwarna biru langit yang sangat pas dipakai Jeongin.
Namun ketenangan itu harus terusik ketika ia mencium bau vampire yang sangat kentara. Ia menghentikan langkah, dan melirik kanan kirinya.
SREK!
Kepala Hyunjin secara otomatis menengok ke arah kanan, dimana disana ada semak-semak yang tidak begitu tinggi. Netra tajam nya meneliti setiap inci semak itu. Ia kemudian memalingkan wajah ke lain arah, melihat apakah ada orang lain disekitar sini.
"Ck! Hanya perasaanku saja."
...
"Sudah kubilang dari dulu Jisung, untuk keluar dari klub gossip mu itu. Semakin kesini, kau semakin tidak jelas. Selalu menyebarkan berita yang tidak ada buktinya. Bahkan sumbernya saja tidak jelas. Kau hanya bilang katanya, katanya, dan katanya. Jika kau lihat dengan mata kepalamu sendiri, baru aku akan percaya." Ucap Felix Panjang lebar.
Felix dan Jisung bersama dengan Minho juga Changbin berangkat bersama untuk perkemahan hari ini. Namun, sepertinya kedua dominan harus rela telinganya hampir meledak ketika mendengar sepasang sahabat itu harus mengoceh dan berdebat sepanjang perjalanan.
"Apa kau bilang? Sumbernya tidak jelas? Hey, aku juga pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Kak Jihyo itu ber pacaran dengan kak Yoongi."
"Ah, benarkah? Lalu apakah semua orang buta jika kak Yoongi itu selalu pulang bergandengan tangan dengan kak Jimin? Ck, sudah pasti kau buta." Lawan Felix. Bukannya bermaksud apa-apa, Felix hanya khawatir pada Jisung yang sering menyebar gossip tanpa tau sumbernya. Bagaimana jika aitu berdampak besar?
"Bu--apa? Buta? Lihat apa yang dia katakan padaku. Dia menuduhku menyebarkan rumor yang tidak jelas dan mengatakan aku buta. Tidakkah hatimu sakit mendenar kekasihmu dihina seperti ini? Minho, lakukan sesuatu." Rajuk Jisung sambal menarik sweater milik kekasihnya yang memasang raut bingung.
"H-hah? Aku? B-baiklah. Felix, harusnya kau tidak menuduh Jisung seperti itu. Dia sahabatmu."
"Hey, kenapa kau memarahi kekasihku? Jisung saja yang memang suka menyebar gossip. Kawan, terkadang terlalu supel itu juga tidak baik. Sifat kalian itu sama ya maaf." Ucap Changbin membuat Felix menyeringai menang.
Jisung mendengus tak suka. Sedangkan Minho langsung mengubah ekspresinya. Niat awal hanya menuruti permintaan sang kekasih, karena takut si empu marah. Tapi, ternyata Changbin menganggap ini serius. Baiklah, akan Minho ikuti alurnya!
"Jadi selama ini kau menganggapku seperti itu? Aku mengganggu?" Ucap Minho tak percaya.
"Benarkan? Felix dan Changbin itu sama saja. Mereka hanya iri pada kita karena mereka memang tidak mudah bergaul. Bukankah begitu?" Ucap Jisung membuat suasana menjadi makin panas. Minho tersenyum menang dan mengangguk mengiyakan ucapan kekasinya.
"Apa yang membuatku harus menaruh iri padamu? Supel bukan segalanya, tau!" Kesal Felix.
Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Entah sampai kapan mereka akan seperti itu. Mari kembali ke pemuda Hwang yang sekarang sudah berada didepan pintu rumah Jeongin. Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu besar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
S!GN; Hyunjeong
أدب الهواةDisebelah barat Babilonia, sebuah kerajaan bernama kerajaan Arcadia berdiri kokoh dipimpin oleh seorang raja bernama Lycaon. Ia memimpin kerajaan dengan wujud manusia serigala karena dikutuk oleh Dewa Zeus, dewa dari para dewa karena melakukan sebua...