S!GN - 04

313 58 11
                                    

"Aku harus mendapatkannya. Sebelum ia jatuh ditangan kaum lain."

"Bukankah dia membencimu?"

"Bukan Taeyong namanya jika tak bisa menangani hal se sepele ini."

...

Apa yang dikatakan Jeongin kemarin hanya bualan semata. Bahwa ia tak peduli dengan apa yang Hwang Hyunjin lakukan. Ck, pikiran labil di kisah cinta anak muda. Berkata akan melupakan, tapi ternyata di hati masih menyimpan harapan. Padahal Hwang Hyunjin sudah memarahinya waktu itu, salahkan hatinya yang masih tak mau berpindah sarang. Dan bagi Jeongin, Hwang Hyunjin itu benar-benar sesuatu.

Seperti yang Jeongin lakukan sekarang, membolos pelajaran hanya karena ia ingin melihat kelas Hyunjin yang sedang berlatih tongkat dengan didikan dari Tutor Sehun. Ia melihat dari rooftop pangerannya itu. Senyum Jeongin mengembang kala saatnya sang pangerannya yang mendapat giliran untuk praktek. Apa hanya dia yang menyadari bahwa Hyunjin itu-- err sexy?

Dari atas ia dapat melihat Hyunjin yang memutar tongkatnya, memutarnya kebelakang tubuh, melayangkannya lalu menagkapnya kembali. Astaga! Sepertinya jantung Jeongin sudah berdetak melebihi kadarnya. Dan satu lagi, kenapa Sehun harus menyuruh seluruh muridnya untuk melepas baju mereka?! Ya Dewa, mata Jeongin sudah tidak suci lagi!

Tiba-tiba ia rasakan pipinya memanas ketika Hyunjin menyisir rambutnya yang basah kebelakang. Ditambah lagi dengan keadaan yang topless membuat kotak-kotak di perut Hyunjin otomatis terekspos. Jeongin menggelengkan kepalanya berkali kali berusaha menampik mahwa ia tergoda dengan tubuh pemuda bermarga Hwang dibawah sana. Astaga! Jeongin harus pergi dari sini sebelum—

"Eh, ada orang ya."

--orang lain datang.

Terlambat. Seorang gadis sedang berdiri di pintu sambil menatapnya sambil tersenyum lebar.

"Oh, hai. Kakak kelas ya?" Tanya gadis itu sambil berjalan mendekati Jeongin. Gadis berdarah campuran itu mencium aroma Jeongin yang menggiurkan. Tapi entah kenapa, tak terlalu berpengaruh padanya. Apalagi, menurut gadis itu Jeongin sangat imut, jadi ia tak bisa membayangkan jika ia menerjang Jeongin saat ini.

Jeongin hanya mengangguk. Ah, rupanya gadis ini kelas sepuluh. Jeongin membalas senyum gadis itu, tak ayal membuat gadis itu gemas sendiri, "Kyaa! Senyummu manis sekali kak!" seru gadis itu.

Jeongin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, canggung juga rasanya. Ingin ia langsung akrab dengan orang yang baru ia temui, seperti gadis diepannya ini. Tapi mau bagaimana, Jeongin tak terbiasa. Jeongin itu akan balik menyapa jika orang itu menyapa. Jika tidak, ya diamkan saja.

"Namaku Hwang Yeji. Nama kakak siapa?" Tanya Yeji sambil mengulurkan tangannya berniat untuk berjabatan tangan. Bohong jika Yeji tak mengenal Jeongin, seluruh Arcadia juga tau bahwa pemuda didepannya ini adalah Yang Jeongin. Satu-satunya manusia suci di Arcadia. Banyak yang mengincarnya, sehingga ia menjadi bahan pembicaraan di seluruh pelosok negeri.

Jeongin membalas jabatan tangan Yeji, "Yang Jeongin."

"Kakak sedang apa disini? Membolos? Kalau begitu kita sama, aku agak tidak suka dengan materi yang diberikan oleh tutor Jungkook."

Mulai hari ini kita harus mendeklarasikan bahwa Yeji adalah salah satu spesies dengan Jisung. Ckck sangat cerewet.

"Memang ada apa dengan tutor Jungkook? Menurutku pembelajarannya menyenangkan."

Yeji memandang Jeongin dengan bibir yang dikerucutkan, lalu menghela nafas kasar. Kemudian memandang kebawah dimana disana ada kelas yang sedang melakukan pelatihan tongkat. Lalu ia memandang Jeongin lagi, Jeongin menaikkan sebelah alisnya meminta jawaban.

S!GN; HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang