4. Kelepasan

749 58 18
                                    

***

Cahaya matahari yang masuk melalui celah gorden berhasil membuat seorang gadis terbangun.

Natasha segera mengecek handphone nya dan mendapati beberapa pesan tak terbaca.

MyCrazyBrotha (4)
morning dekk, jgn lupa sarapan ya!

Mindy (2)
lu knpa ngambek sha? ada masalah? cerita ama gue

AlgerioG (34)
You missed a call from AlgerioG.

Natasha memandang handphone nya dengan kesal ketika membaca pesan terakhir. Dengan cepat ia menghapus pesan tersebut kemudian menaruh handphone nya di atas nakas dan beranjak untuk mandi.

***

TOK TOK TOK.

Suara tersebut memanggil Natasha untuk segera membuka pintu rumahnya. Kedua orang tua nya sedang di luar kota untuk mengurus hal pekerjaan, sedangkan kakaknya, Revano, sedang kuliah di Jerman.

Ketika pintu terbuka, tampaklah keenam sahabat perempuan Natasha. Mindy, Eleanor, Shella, Laura, Kenzie, dan Avi.

Ia kemudian melebarkan pintu rumahnya, mempersilakan para tamu untuk masuk ke dalam.

"Langsung to the point, lu kenapa marah semalem, Sha?" tanya Kenzie setelah mendudukkan dirinya di atas sofa.

"Belum juga gue persilakan duduk" batin Natasha sambil memutar kedua bola matanya.

"Sha, jawab ege, jangan diem mulu" sahut Laura.

"Geo nembak gue beberapa hari lalu" ucap Natasha singkat sambil memakan cemilannya.

"WHATT?!" teriak seluruh sahabatnya dengan kompak.

"Terus kenapa lu tolak?"

"Ngapain gue terima kalau gue ga ada rasa ama dia?" balas Tasha dengan nada jutek.

Semua sahabatnya hanya terdiam dan saling memandang satu sama lain.

"Kayaknya dia gabakal nyerah dalam waktu dekat deh, Sha" ucap Mindy sambil berpikir.

"Kalo gitu, gue tungguin aja ampe dia nyerah" balas Tasha, tak peduli dengan ucapan Mindy yang saat ini sedang menggeleng gelengkan kepalanya melihat sifat keras kepala Natasha.

"Coba buka hati aja Sha" saran Shella yang sudah bosan menjadi satu satunya yang memiliki pasangan. Ia membutuhkan teman untuk double date atau bahkan lebih.

"Perasaan gabisa dipaksa"

Seluruh sahabatnya pun akhirnya pasrah. Mereka tau, sebanyak apapun saran yang mereka berikan, tidak akan mungkin dituruti oleh Tasha.

"Kita ghibah aja, gimana?" usul Gravity yang bosan dengan keadaan yang canggung tersebut.

"Dosa Avi!!" teriak Ele sambil menjitak dahi Gravity. Avi hanya bisa nyengir sambil mengaduh kesakitan.

Algerio [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang