***
Setelah pertandingan berakhir, mereka semua segera menemui keenam sahabat mereka yang baru saja selesai bertanding.
Kini mereka berenam sedang membersihkan diri setelah bermandikan keringat tadi.
"Josh!" teriak Shella setelah melihat Josh yang baru saja selesai mandi, keluar dari toilet.
Shella segera menyedarkan sebotol air mineral dingin kepada Josh.
"Ya ampun Shel, abis olahraga tuh gak baik minum air dingin, sayang" ucap Josh sambil tersenyum dan mengacak rambut Shella.
Shella langsung terdiam, ia tidak tau harus berkata apa. Rasa malu dan bahagia karena dipanggil sayang bercampur. Ia terbang.
"Buset! Gue disini cuman buat menyaksikan keUwUan orang-orang ya?" ucap Laura dengan gaya yang berlebihan.
"Kayaknya lo cocok ikut teater ama gue" balas Avi sambil menertawai Laura.
"Makanya cari pacar" tambah Lucas yang baru saja keluar dari toilet dan disusul oleh Kendra.
"Gak peka amat sih lo!" ucap Kendra lalu menoyor kepala Lucas. Sedangkan Lucas dan Laura langsung terdiam.
Varo keluar dan memecahkan kecanggungan antara Lucas dan Laura. "Minggir woi, cogan mau lewat" ucapnya sambil berjalan di antara Lucas dan Laura.
Sedangkan Adrian yang baru keluar dari toilet langsung mendatangi Eleanor yang sedang bercerita bersama Avi, Kavi, dan Daniel.
Geo yang terakhir keluar dari toilet dengan rambut yang masih basah dan handuk yang ia sampirkan di bahu kanannya.
Geo tidak menyapa sahabat-sahabatnya dan langsung berjalan menuju UKS yang letaknya cukup dekat dengan toilet.
Natasha yang baru selesai membalas pesan dari kak Revano langsung mematikan handphonenya dan menyadari kepergian Geo.
Setelah melihat Geo berbelok masuk ke arah UKS, Natasha pun menyusul Geo.
Tidak ada siapapun di ruangan UKS saat ini, karena saat ini pertandingan pingpong sedang dilaksanakan. Pasti penjaga UKS dan para anggota PMR sedang menonton pertandingan tersebut.
Natasha melihat Geo sedang bersusah payah untuk duduk di kasur UKS yang cukup tinggi. Ia pun tergerak untuk membantu Geo.
Ia memegangi tangan kiri Geo dan akhirnya Geo berhasil duduk di kasur tersebut.
"Ngapain lo ke UKS?"
"Kaki gue sakit, kan tadi jatoh" jawab Geo seadanya. Sekarang ia menyesal karena tidak langsung beristirahat sehabis jatuh, kini kakinya terasa semakin sakit.
"Berhubung gue pengen jadi dokter, lo bersedia jadi pasien pertama gue?" tanya Natasha sambil tertawa kecil. Sepersekian detik kemudian, ia merutuki mulutnya karena berkata seperti itu. Pertanyaan macam apa itu. Memalukan.
Geo tertawa, menampakkan kedua lesung pipinya yang membuatnya terlihat sangat manis. "Iya, tolong periksa kaki saya, bu dokter"
Geo lalu berbaring dan menyusun beberapa bantal untuk menumpukan kepalanya.
Natasha segera memperhatikan kaki Geo. Oke. Ini hal terbodoh yang pernah ia lakukan. Bertingkah seakan dokter profesional, padahal ia sendiri tidak tau apa yang terjadi pada pasiennya.
"Ini terkilir, bu dokter" ucap Geo sambil menahan tawanya karena Natasha terus menerus melihat kakinya tanpa mengetahui apa yang harus ia lakukan.
"Tau darimana?" tanya Natasha sambil memanyunkan bibirnya. Ia merasa dikalahi oleh pasien. Dokter gagal.
"Gue udah main basket sejak SD, wajarlah gue tau, kaki gue udah sering kayak gini" jelas Geo sambil menahan sakit di kakinya.
Natasha segera berjalan ke arah lemari yang ada di UKS. Mencari sebuah wadah yang cukup besar dan bisa menampung air.
Matanya menangkap sebuah baskom yang diletakkan diatas lemari. Ia segera berjinjit untuk mengambil baskom tersebut lalu mengisinya dengan air dari wastafel yang ada di UKS.
"Tunggu sini, gue nyari es dulu di kantin" Natasha meninggalkan Geo sendirian di UKS lalu segera berjalan menuju kantin.
"Bang, ada es batu gak?" tanyanya kepada salah seorang pemilik warung langganannya di kantin sekolah.
"Ini dek" Natasha segera menerima sekantong penuh es batu tersebut.
"Berapa bang?"
"Gak usah, saya ikhlas kok, es batu doang juga" jawabnya. Setelah berterima kasih, Natasha pun segera berjalan kembali menuju UKS.
Ia memasukkan es batu tersebut ke dalam baskom berisi air yang sudah ia sediakan tadi. Ia lalu meminta Geo untuk duduk agar lebih mudah untuk merendam kaki Geo.
Geo memasukkan kakinya yang terkilir ke dalam baskom tersebut. "Es batunya kebanyakan, Natasha! Ini dingin banget" teriak Geo sambil menahan sakit karena kakinya merasa tertusuk oleh rasa dingin air tersebut.
"Yahh maaf, gue kan baru belajar jadi dokter" ucap Natasha lalu segera mengeluarkan beberapa es batu.
Setelah kakinya mulai terbiasa dengan dinginnya air tersebut, Geo pun memecahkan keheningan yang tercipta diantara mereka.
"Makasih, bu dokter" ujarnya sambil tertawa.
"Iya, sama-sama" Natasha masih merasa malu karena gagal menjadi dokter abal-abal. Tapi ia senang karena bisa membantu orang lain.
Di luar UKS, sahabat-sahabat mereka sedang mengintip melalui gorden jendela UKS yang memiliki celah kecil.
"Pantesan ngilang berdua" ucap Varo yang mengintip di paling depan.
"Panas gak, Chase?" Kendra kompor bener.
"Kampret lo Ken, rela gue, rela" jawab Chase. Mereka semua tertawa dalam diam lalu segera pergi menyaksikan pertandingan lainnya, tak ingin mengganggu Natasha dan Geo yang terlihat akrab untuk pertama kalinya di depan sahabat-sahabatnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Algerio [COMPLETED]
Teen FictionCOMPLETED✓ Natasha dan Algerio, dua sejoli yang sangat dingin, cuek, dan jutek. Seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh kedekatan sahabat-sahabat mereka, Algerio akhirnya menemukan rasa cinta yang tumbuh setiap kali ia melihat Natasha. Tetapi...