***
"Halo Sha"
Natasha masih berusaha mengumpulkan nyawanya, ia baru terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Halooo Natashaaaa"
"Apa Mindy" jawab Natasha sambil membalas perkataan Mindy dari sambungan telepon mereka.
"Katanya lo mau nemenin gue?"
"Kemana?" Kini Natasha sudah duduk di kasurnya sambil menggosok pelan matanya.
"Taxon, cari kado buat Kendra. Kan minggu depan dia ulangtahun. Gue udah bilang kemarin gak sih?"
"Yaudah, jam 12 ya"
"Ini udah jam 12, Natasha Audrey Chavelaire. Lo kalau tidur jangan kelamaan makanya. Buruan sana mandi, gue traktir ntar"
Ucapan Mindy berhasil membuat Natasha membulatkan kedua matanya lalu segera melihat ke arah jam dindingnya. Ternyata benar, memang sudah pukul 12 siang.
Natasha langsung saja mematikan sambungan teleponnya dengan Mindy lalu segera mandi.
"Nonnn! Ada temennya dibawah" teriak Bi Tiara.
"Iya Bii! Suruh tunggu bentar"
Natasha bersiap-siap lalu segera turun. "Eh? Lo ngapain disini?"
"Ngajak lo jalan" Geo menjawab dengan santainya sambil menatap Natasha yang diam di tangga.
"Gak bisa, gue ada janji ama Mindy"
"Yaudah, jalan ama Mindy sekalian"
Ucapan Geo berhasil membuat Natasha kehabisan akal. Dasar cowok keras kepala dan hobi maksa.
TOK TOK TOK
"LAHHH? KOK ADA GEO?" Mindy yang langsung membuka pintu setelah mengetuk spontan berteriak.
"Ayo" Geo tidak menghiraukan teriakan Mindy dan langsung bangkit berdiri, masuk ke dalam mobilnya.
***
Kini mereka bertiga sudah tiba di Taxon. Mindy harus menyaksikan interaksi Natasha dan Geo sepanjang perjalanan, sementara ia duduk di kursi bagian tengah. Mobilnya ia tinggal di rumah Natasha.
Menurutnya, meskipun Geo dan Natasha saling jutek-jutekan, tetapi rasa perhatian dan sayang itu ada di antara mereka walaupun tersembunyi.
Mereka bertiga memasuki salah satu toko mainan.
"Min, Kendra 17 tahun. Ngapain lo nyari mainan buat dia?" ucap Geo sambil menatap Mindy dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mindy hanya ketawa-ketawa saja. Mereka bertiga meninggalkan toko mainan tersebut tanpa membeli apapun dan beralih ke toko jam tangan.
Mereka mengelilingi toko tersebut dan akhirnya Mindy memilih beberapa jam tangan yang menurutnya bagus dan cocok untuk Kendra.
"Bagusan yang ini atau yang ini?" tanya Mindy sambil mengangkat jam tangan hitam di tangan kanannya lalu jam tangan hitam bergaris biru di tangan kirinya.
Geo dan Natasha kompak menunjuk jam yang berada di tangan kanan Mindy.
"Oke, berarti gue beli yang ini" ucap Mindy lalu berjalan ke kasir dengan membawa jam yang ada di tangan kirinya.
"Ngapain nyuruh kita milih?!"
"Gue beliin yang kalian gak pilih. Style-nya Kendra kan beda ama kalian, jadi pasti dia milih yang ini"
Setelah Mindy membayar, mereka lanjut memasuki toko pakaian.
Natasha memilih salah satu jaket yang menurutnya cocok dengan Kendra. Jaket berwarna abu-abu dengan logo Nike ditengahnya.
"Gue patungan ama lo aja deh Sha, gak tau milih kado" ucap Geo. Laki-laki kan biasanya jarang kasih kado.
Natasha hanya mengangguk-angguk saja lalu mereka bertiga berjalan menuju kasir.
"EHH? Kan Kacey juga ultah?" ucap Mindy setelah mengingat bahwa perayaan ulang tahun Kendra bersamaan dengan adiknya, Kacey.
Alhasil, mereka kembali berbelanja, namun untuk Kacey, mereka patungan bertiga dan membeli hoodie berwarna pink muda.
"Min, lo pulang gih. Gue pengen jalan ama Tasha"
"Gue kesini kan make mobil lo, gue pulangnya gimana? Ngotak dulu deh Ge, katanya pinter?" Mindy nyolot. Ia tidak terima diusir seperti itu apalagi ia tidak membawa kendaraannya.
"Canda kali, nyolot aja lo" Geo tertawa. Mereka bertiga lalu lanjut berjalan menuju salah satu rumah makan terkenal yang menjual masakan khas Indonesia.
"Gini nih, hidup cuman untuk menyaksikan keUwUan orang-orang" keluh Mindy sambil berjalan dengan malas. Geo dan Natasha berjalan bersampingan, sedangkan ia dibiarkan berjalan dibelakang mereka berdua.
"Eh Min, lo traktir kan?" tanya Natasha sambil membolak-balikkan buku menu.
"Kenapa gue ngajak Tasha sih, bukan yang lain aja?" batin Mindy kesal. Padahal ucapannya tadi hanya sebagai pancingan agar Natasha bergegas mandi. Malahan diingat.
"Wets, gue juga kan, Min?" Geo ikut-ikutan.
Mindy akhirnya pasrah. "Iya deh iya"
"Tapi gue batasin, perut kalian mendadak ngaret kalau makan gratis" lanjutnya.
Geo dan Natasha hanya tertawa penuh kemenangan lalu segera memesan makanan.
"Lo udah jadian ama Kendra?" tanya Geo. Mindy hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan gelengan kepala.
"Lama amat" timpal Natasha.
"Situ apa kabar?" sindir Mindy. Natasha dan Geo sudah cukup lama dekat namun tidak ada perubahan status apapun.
"Apa sih, gue kan cuman ngejalanin dare yang waktu itu" Entah mengapa, tapi hati Natasha sedikit sakit ketika mendengar jawaban Geo barusan. Artinya perhatian dan pengorbanan mereka berdua hanya sebatas dare dan bukan murni kemauan Geo?
"Bodo amat Sha, ngapain lo pikirin sih?" batin Natasha lalu segera memakan makanannya yang baru saja diantarkan oleh sang pelayan.
Setelah selesai makan, Geo pun mengantarkan mereka berdua kembali ke rumah Natasha.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Algerio [COMPLETED]
Ficção AdolescenteCOMPLETED✓ Natasha dan Algerio, dua sejoli yang sangat dingin, cuek, dan jutek. Seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh kedekatan sahabat-sahabat mereka, Algerio akhirnya menemukan rasa cinta yang tumbuh setiap kali ia melihat Natasha. Tetapi...