26. Broken

383 30 4
                                    

***

"Iya abang, iyaaaa. Lagian kalian kenapa gak pulang ke Indo sih? Padahal kan akhir tahun" ucap Natasha pada lawan bicaranya di telepon.

"Gak bisa, Natasha sayang. Tiket keburu abis" jawab Papa Natasha, Randy.

Natasha kecewa. Harusnya ia merayakan akhir tahunnya bersama dengan keluarganya, namun tahun ini ia tidak bisa.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Mamanya, Nellie.

"Lancar mah, besok acara akhir tahun, kayak biasa"

"Asik dong, udah ada dress belum?" tanya Nellie lagi.

"Udah dong mah"

"Oke deh, udah dulu yah.. Baterai handphone abang kamu udah hampir abis" ujar Nellie lalu mematikan sambungan telepon.

Kini jam menunjukkan pukul dua siang dan Natasha baru saja selesai berbicara telepon dengan kedua orangtuanya serta kakaknya. Ia lupa bahwa ia belum makan sedaritadi.

"Non, makan yuk!" panggil Bi Tiara dari lantai bawah.

Natasha pun menyimpan handphonenya dan bergegas turun. Ia memang sudah lapar sedaritadi.

Masakan Bi Tiara hari ini adalah telur dadar. Sederhana, tapi ia suka. Natasha memakannya dengan lahap hingga bersih tak bersisa.

Kemudian ia beralih menuju kulkas dan mengambil beberapa buah jeruk dan memerasnya. Ia lalu mencampurkannya dengan air dan memasukkan es batu.

"Biii, es jeruk buat bibi nih" panggil Natasha sambil mengaduk gelas tersebut dengan sendok.

Ia membuat dua gelas es jeruk, satu untuk dirinya dan satu untuk Bi Tiara.

Setelah itu ia memesan secara online beberapa jenis gorengan untuk ia jadikan cemilan.

Bel rumahnya berbunyi dan Natasha segera membuka pintu. Ia mengambil tasnya yang ada di sofa dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. Sang penjual gorengan pun pergi setelah menyodorkan beberapa bungkusan gorengan kepada Natasha.

Saat hendak mengembalikan dompet tersebut ke tasnya, ia baru menyadari bahwa ada dompet lain di dalam tasnya.

"Astaga" Natasha baru menyadari bahwa ia lupa mengembalikan dompet Geo saat Geo menitipkannya tadi pagi.

Ia segera mencuci peralatan makannya dan bersiap-siap untuk pergi.

Walaupun ada Bi Tiara, Natasha tetap mencuci peralatan makannya sendiri. Ia tidak ingin menambah pekerjaan Bi Tiara.

"Bi, Tasha pergi dulu ya" pamit Natasha.

Ia segera memasuki mobil miliknya dan melajukan mobil tersebut ke arah rumah Geo.

Jalanan saat ini cukup padat dan bunyi klakson terdengar saling bersahut-sahutan.

Natasha memutuskan untuk menyingkirkan mobilnya terlebih dulu, menunggu macet reda.

Ia juga memesan satu martabak manis untuk Geo dan kak Zoella nanti. Berhubung ia sedang parkir di depan warung martabak.

Setelah kurang lebih 20 menit, macet mulai mereda. Natasha pun membayar pesanannya dan melanjutkan perjalanannya.

Sepanjang perjalanan, ia diiringi oleh lagu-lagu yang sedang hits saat ini. Tak jarang, ia juga menyanyikan lagu yang diputarkan di radio tersebut. Suara bagus mah bebas.

Natasha membelokkan mobilnya ke arah kiri dan memarkir mobilnya tepat di depan rumah Geo.

TOK TOK TOK

Pintu terbuka dan tampak seorang wanita paruh baya dengan rambut sebahu. Arletta.

"Siapa ya?"

"Ehm, permisi tante. Saya temannya Algerio. Algerio nya ada di rumah?"

"Oh iya, tunggu saya panggilkan ya" Arletta mempersilakan Natasha masuk dan menunggu di ruang tamu.

Arletta lalu memanggil Geo yang sedang berada di kamarnya. Setelah itu, Arletta mengurus masakan di dapur.

"Loh Sha? Ngapain kesini?" tanya Geo dengan bingung. Walaupun ia hanya menggunakan kaos putih dan celana puntung, Geo tetap terlihat tampan.

"Kakkkk! Ada tamu nih" teriak Geo.

"Iya bentarrr" suara Zoella terdengar, sepertinya ia sedang mengurus sesuatu.

"Dompet lo udah lo lupain?" Geo baru sadar bahwa ia tidak membawa pulang dompetnya tadi.

"Oh iya" Geo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menerima kembali dompetnya.

TOK TOK TOK

Pintu rumah Geo kembali berbunyi. Entah siapa yang datang kali ini.

Arletta kembali membukakan pintu. Tampak seorang gadis berambut panjang dengan senyum yang menawan.

"Hai tante!"

"Geo, ini anaknya Pak Feri, temen bisnis Mama" Arletta memperkenalkan gadis itu pada Geo.

"Namanya Cassie" lanjutnya.

Geo dan Natasha sontak membulatkan mata dan mengerutkan alis mereka.

"Dia ngapain disini mah?" tanya Geo tak suka.

"Mama mau kamu pacaran sama Cassie. Cassie anak baik-baik kok"

"Gak mah, Geo gak mau." tolak Geo.

"Kamu harus tau Geo, Cassie itu pintar masak dan rajin. Memangnya Dia bisa apa?" ucap Arletta sambil menunjuk Natasha.

Cassie berdiri disamping Arletta dengan tatapan dan senyuman liciknya.

Natasha sadar, ia memang tidak pandai memasak, apalagi rajin membersihkan rumah, ia sangat tidak suka hal-hal seperti itu. Ia kalah telak dari Cassie.

"Pokoknya mama mau kamu pacaran sama Cassie" jelas Arletta dengan tegas.

***

Algerio [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang