24. Party

306 29 5
                                    

***

Natasha memasuki mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya, mobil Geo.

"Kadonya gak ketinggalan kan?" tanya Geo memastikan. Natasha mengangguk dan Geo langsung melajukan mobilnya.

Tak lama, mereka berdua sudah tiba di pesta ulang tahun Kendra dan Kacey. Sudah banyak mobil dan motor yang terparkir di depan rumah Kendra yang cukup besar ini.

Natasha dan Geo segera keluar dari mobil. Natasha memegang paperbag berisi kado untuk Kendra dan Kacey ditangan kirinya dan tangan kanannya memegang minibag putih miliknya.

Mereka berdua jalan beriringan memasuki rumah tersebut. Baru membuka pintu, mereka langsung disambut oleh teman-teman sekolah mereka.

Ruangan ini sudah cukup penuh dengan para tamu yang menggunakan pakaian yang mewah dan banyak gadis dengan polesan tebal diwajah mereka.

"Asik, makin lengket aja lo berdua"

"Aww, bajunya kompak gitu putih-putih"

"Couple goals!!"

"Jiwa jomblo ku meronta-ronta"

Dan masih banyak lagi kata-kata sambutan lainnya.

Mereka tidak menghiraukan semua perkataan-perkataan itu dan langsung berjalan menuju Kendra dan Kacey yang sedang berfoto bersama beberapa tamu undangan mereka.

"Happy birthday" ucap Geo dan Natasha bersamaan sambil tersenyum manis.

"Ini hadiah buat kalian" ucap Natasha sambil menyerahkan sebuah paperbag berwarna pink kepada Kendra dan Kacey.

"Kok pink sih?!" protes Kendra. Ia laki-laki dan ia sudah berumur 17 tahun, kenapa harus pink?

"Karena yang bungkus cewek" jawab Geo asal. Sedangkan Kacey dan Natasha hanya menertawakan Kendra yang cemberut.

"Makasih ya kak" ucap Kacey lalu menerima paperbag tersebut.

Geo dan Natasha pun berjalan menuju meja sahabat-sahabat mereka yang lain dan duduk bersampingan di kursi yang kosong.

"Eh sorry gais, gue telat" ucap Kenzie yang baru datang, disusul dengan Alvaro dibelakangnya.

"LOH? KALIAN....?" Avi menunjuk Kenzie dan Varo secara bergantian.

"Oh gitu yah, gak cerita-cerita" tambah Ele.

"Apasih, masih temen kok" jawab Kenzie lalu duduk bersampingan dengan Varo.

"AAAAAAAH" Teriakan Shella berhasil mengundang perhatian banyak orang.

"Kenapa, Shel?" Josh bertanya sambil menatap panik Shella.

Shella menunjuk rok putihnya yang kini berwarna merah karena tertumpah saos tomat.

Josh menghela nafas. Ia kira Shella kenapa-napa. Setelah Shella membersihkan noda tersebut, Josh mengambil jaket hitamnya di mobil lalu membiarkan Shella mengikat jaket tersebut pada pinggangnya.

"Tiap hari gue dibuat iri mulu" Laura cemberut.

"Lagian doi lu ga peka-peka mulu" ujar Mindy sambil tertawa.

"Kalau Geo-Tasha jadian, gue bakal nembak lo. Gimana?" bisik Lucas yang berhasil membuat Laura membulatkan kedua matanya.

Ia hanya bisa berharap, Geo dan Tasha akan benar-benar jadian. Agar ia juga bisa bersama dengan Lucas.

Setelah makan, mereka lanjut ke acara selanjutnya, Kendra dan Kacey akan meniup lilin dan memotong kue.

Tak lama kemudian, kedua orangtua mereka memasuki area utama sambil membawa dua kue ulang tahun berukuran besar.

Satu dengan lilin angka 17 untuk Kendra, dan satu dengan lilin angka 15 untuk Kacey.

Seluruh tamu undangan menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Kendra dan Kacey. Sementara mereka berdua menatap kue tersebut dengan mata yang berbinar.

Setelah kue tiba dihadapan mereka, mereka segera menutup mata dan mendoakan harapan-harapan mereka kedepannya.

HUUFT.

Api ditiup dan lilin pun mati. Semua orang bersorak sambil bertepuk tangan. Acara dilanjutkan dengan kegiatan memukul pinata.

Dua pinata berbentuk kue sudah tergantung di halaman belakang rumah mereka. Mata Kendra dan Kacey sudah tertutupi oleh kain tebal berwarna hitam.

Mereka berdua lalu diberikan masing-masing satu tongkat.

"3..2..1!"

Mereka berdua mengayunkan tongkat mereka ke sembarang arah, berusaha menemukan posisi pinata tersebut.

"Ayoo! Semangat!"

"Kanan dikit, Kacey!!" teriak Julio.

"Naik dikit, Ken!" teriak Mindy.

"BISIKAN SETAN, GUE GAK MAU IKUTIN" Kendra balas berteriak.

"KAMPRET LO KEN"

Setelah tongkat mereka menyentuh dan memukul pinata itu beberapa kali, kedua pinata-pun pecah diwaktu yang bersamaan dan halaman belakang mereka pun dibanjiri oleh confetti.

Kendra dan Kacey langsung membuka penutup mata mereka dan tertawa bahagia sambil menyingkirkan seluruh confetti yang ada di tubuh mereka.


Acara dilanjutkan dengan ucapan terima kasih dari Kendra dan Kacey kepada seluruh tamu yang sudah hadir dan semua tim sukses acara mereka.

Beberapa sahabat mereka juga diberi kesempatan untuk memberikan kesan dan pesan atau harapan bagi Kendra dan Kacey untuk kedepannya.

Mereka lalu berfoto-foto ria dengan keluarga, sahabat, teman kelas, guru, dan tamu-tamu lainnya. Semua jenis gaya sudah mereka coba.

Hari sudah cukup malam ketika acara selesai, hampir pukul sepuluh malam. Geo pun langsung mengantarkan Natasha pulang kembali ke rumahnya.

***

Algerio [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang