***
Pintu terbuka dan nampaklah tiga orang siswi perempuan yang terlihat sangat gugup.
"Kalian bertiga duduk" perintah Mr Thomas, kepala sekolah Castellar Highschool.
Cassie, Aleisha, dan Tracey pun segera duduk. Kini mereka sedang berada di ruang kepala sekolah. Disini juga sudah ada Geo, Tasha, Julio, dan Kacey.
Mereka berempat sudah terlebih dulu menjelaskan apa yang terjadi kepada Mr Thomas. Oleh karena itu Mr Thomas memanggil mereka bertiga.
"Kalian tau kenapa kalian saya panggil kesini?"
Mereka bertiga segera mengangguk lalu menunduk.
"Aleisha dan Cassandra, kalian akan saya skors satu minggu atas tindakan kalian, dan skorsnya dimulai besok. Menyebarkan privasi orang lain dan juga mengancam orang lain" ucap Mr Thomas.
"Tracey, kamu tidak saya hukum. Tapi lain kali, kalau ada yang mengancam kamu, tolong segera laporkan ke saya" lanjutnya.
"Kalian berdua segera minta maaf dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali" titah Mr Thomas kepada Aleisha dan Cassie.
Mereka berdua pun meminta maaf pada Geo, Tasha, Julio, dan juga Kacey. Lalu mereka berdua beralih kepada Tracey dan meminta maaf sekali lagi.
Setelah itu, mereka bertujuh dipersilakan keluar dari ruang kepala sekolah dan mereka pun pamit.
***
Sepulang sekolah, Geo kembali menunggu di samping pintu kelas Natasha, rutinitas baru. Ia bersandar di tembok luar kelas Natasha sambil sesekali mengecek jam tangannya.
Setelah mereka menemukan orang yang menyebarkan foto mereka, Tasha menjadi semakin terbiasa di antar jemput oleh Geo. Ia sudah tidak perlu berdebat lagi saat Geo ingin mengantarnya.
Tapi entah mengapa, tadi pagi Geo malah menjemput Natasha menggunakan mobil, padahal biasanya ia menggunakan motor kesayangannya.
"Ayo" ajak Geo setelah melihat Natasha berjalan keluar kelas.
Mereka berdua berjalan menuju parkiran, Geo berjalan di depan, sedangkan Natasha berjalan satu meter di belakang Geo.
Setelah dekat, Geo menekan tombol yang ada pada kunci mobilnya lalu memasuki mobilnya. Natasha pun segera menyusul.
"Geo, lo mau bawa gue kemana?" Natasha bertanya ketika menyadari Geo membelokkan mobilnya ke arah yang salah.
"Jemput kakak gue"
"Lo punya kakak?"
Geo hanya menatap Natasha dengan tatapan yang Natasha tak bisa mengerti.
Geo menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang salah satu universitas ternama di Indonesia, Universitas Indonesia alias UI.
Ia membuka kunci pintu mobilnya lalu seorang perempuan segera membuka pintu mobil yang letaknya disamping pengemudi.
Geo langsung menertawai Natasha yang kaget. "Kak, kali ini duduk di belakang ya" ucapnya.
"Eh gak papa, aku yang duduk di belakang aja kak" balas Natasha lalu bersiap-siap untuk berdiri. Namun gerakannya ditahan oleh perempuan itu.
Zoella segera menutup pintu Natasha lalu membuka pintu yang ada di barisan tengah.
Natasha hanya bisa tersenyum canggung. Geo pun menjalankan mobilnya.
"Lo yang namanya Natasha ya? Geo bahas lo tiap hari, gue capek dengernya" ucap Zoella yang langsung mendapatkan tatapan membunuh dari Geo.
"Kak, mulut lo mau gue sumbat?"
Zoella hanya tertawa. Memang ia selalu ceplas-ceplos dan susah menjaga rahasia. Tapi ia selalu berhasil membujuk Geo untuk bercerita padanya.
Natasha sendiri masih memproses kata-kata dari kakak Geo sambil membatin "Geo bahas gue ke kakaknya? Tiap hari?"
"Oh iya, nama gue Zoella, panggil kak Zoe aja" ucap Zoe lalu mengulurkan tangannya ke arah Natasha.
Natasha pun menjabat tangan kak Zoe dengan tersenyum. "Natasha"
"Eh dek, ke Taxon dong. Gue laper nih" pinta Zoe. Sebenarnya ia tidak lapar, ia hanya sengaja menyuruh Geo kesana agar adiknya itu bisa berlama-lama dengan Natasha.
"Eh? Turunin gue aja dulu, Ge"
"Lo ikut ama kita aja, anggap aja sebagai sambutan gue ke lo. Nanti Geo traktir kok" ucap Zoe dengan lancangnya. Sedangkan Geo yang sedang mengemudi sudah menahan amarahnya. Seandainya kakaknya tau bahwa dompetnya sudah menipis.
Natasha pun merasa tidak enak jika harus menolak ajakan Zoe. Memang benar, cewek tuh gampang gak enakan.
Natasha pun hanya diam sambil tersenyum tipis. Geo langsung mengubah arah mobilnya, yang tadinya menuju rumah Natasha, sekarang menuju mall Taxon.
Sepanjang perjalanan, Zoe terus menerus mengajak Natasha berbicara. Biasanya Natasha terusik dengan keributan, tapi entah mengapa, bersama Kak Zoe rasanya berbeda.
Topik yang Kak Zoe bahas selalu berhasil membuatnya tertarik. Dan alhasil, kali ini yang terusik adalah Geo, bukan Natasha.
Sesampainya di Taxon, kak Zoe langsung menarik tangan Natasha menuju salah satu restoran mahal yang ada. Sedangkan Geo dibiarkan berjalan sendirian di belakang."Udah gue yang nganter, gue yang bayar, gue juga yang ditinggalin" batin Geo sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua perempuan itu.
Setelah makan, kak Zoe malah lanjut meminta ditemani berbelanja peralatan makeupnya. Berhubung Natasha sangat jarang menggunakan makeup, ia pun menunggu bersama Geo di luar toko tersebut.
Mereka berdua berdiri bersebelahan sambil menatap ke luar melalui jendela. Matahari terbenam menghasilkan perpaduan warna yang begitu indah di langit.
"Seru gak?" tanya Geo memecah keheningan. Natasha pun menoleh, melirik pada Geo.
"Hari ini, seru gak?" tanya Geo sekali lagi sambil menatap wajah Natasha.
Natasha pun tersenyum lebar lalu mengangguk. Sedaridulu ia sangat ingin mempunyai saudara perempuan, tetapi kenyataan yang ia dapatkan malah saudara lelaki yang sangat teramat menjengkelkan, kak Revano.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Algerio [COMPLETED]
Teen FictionCOMPLETED✓ Natasha dan Algerio, dua sejoli yang sangat dingin, cuek, dan jutek. Seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh kedekatan sahabat-sahabat mereka, Algerio akhirnya menemukan rasa cinta yang tumbuh setiap kali ia melihat Natasha. Tetapi...