19. Porseni

351 35 11
                                    

***

Dua minggu berlalu, Castellar Highschool telah menyelesaikan kegiatan penilaian akhir semesternya.

Setelah kegiatan ujian yang menyeramkan itu, kini saatnya kegiatan yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa Castellar Highschool.

Hari ini adalah hari keempat porseni diadakan, yang berarti besok adalah hari terakhir, dan biasanya hari terakhir diisi dengan pertandingan seni seperti musik, dan lainnya.

"Kepada seluruh peserta pertandingan basket, harap untuk segera menuju lapangan" ucap sang wasit melalui speaker yang terhubung ke seluruh area sekolah.

Setelah mendengar pengumuman itu, Geo, Kendra, Adrian, Varo, Lucas, dan Josh segera berjalan menuju lapangan. Mereka sudah siap dengan baju kelas mereka, XI IPA 3, serta celana tim basket sekolah.

Setiap kali porseni, tim basket kelas XI IPA 3 selalu memenangkan pertandingannya. Mereka bahkan mengalahkan kakak-kakak kelas mereka. Kelas XI IPA 3 memang dipenuhi oleh anggota tim basket Castellar Highschool.

Saat tiba di lapangan, mereka berenam segera melakukan pemanasan, lalu lari mengelilingi lapangan sebanyak lima kali.

Lapangan dipenuhi oleh seluruh siswa. Tidak ada yang mau melewatkan pertandingan basket, apalagi beberapa menit lagi, akan dimulai pertandingan final. Kelas XI IPA 3 melawan XII IPS 2.

Natasha dan kawanannya duduk sambil menunggu pertandingan dimulai. Mereka sudah menyiapkan suara mereka untuk menyoraki sahabat-sahabat mereka yang akan bertanding.

Sebuah peluit terdengar nyaring, Josh dan kapten dari kelas XII IPS 2 segera melompat, memperebutkan bola yang  baru saja dilempar oleh wasit.

Berhubung Josh memiliki badan yang tinggi, ia berhasil mendorong bola tersebut ke arah anggota timnya. Adrian segera menangkap bola tersebut lalu mendribelnya menuju ring lawan.

Seorang kakak kelas mereka menghalangi jalan Adrian lalu Adrian dengan gesit melemparkan bola tersebut pada Geo.

Geo dengan mudahnya melemparkan bola itu masuk ke dalam ring lawan dari garis three-point. Seluruh penonton bersorak sambil bertepuk tangan.

"Tiga poin untuk kelas XI IPA 3!" teriak salah seorang anggota OSIS yang mengawasi pertandingan.

"Gilasih kak Geo! KERENNN!" teriak salah satu siswa kelas 10 dengan centilnya.

Posisi saat ini, bola sedang berada di tangan lawan. "Mereka yang main tapi gue yang gugup" ucap Shella sambil memperhatikan pertandingan.

Pertandingan berlangsung sengit, sedaritadi Varo berusaha merebut bola yang didribel oleh lawannya, tetapi tidak berhasil.

Lawannya tersebut segera melempar bola ke arah kapten tim mereka, tetapi Geo langsung berlari dari arah belakang dan memblokir lemparan tersebut. Geo mengambil alih permainan.

Geo mendribel bola, mendekat ke arah ring lawan, ia berpura-pura hendak melempar ke ring, tetapi sebenarnya ia melempar bola ke arah Kendra.

Kendra menangkapnya dengan sempurna lalu melempar bola tepat ke arah ring.

"Dua poin tambahan untuk kelas XI IPA 3!"

"WOOO AYO KENDRA AYO!" teriak Mindy sambil mengangkat salah satu tangannya.

"Temen lo udah gila, El" ucap Kenzie.

"Temen lo juga kali, Kenz"

Setelah tiga babak pertandingan, skor antara kelas XI IPA 3 dengan XII IPS 2 adalah 73 dan 22. Dan babak terakhir baru saja dimulai.

Lucas mendribel bola lalu memasukkan bola ke dalam ring.

"GOBLOK! SALAH RING BEGO!" teriak Geo. Ia sudah seperti orang kesetanan saat ini. Keringat membasahi seluruh tubuhnya, dan urat-urat lehernya terlihat. Sejak babak pertama sampai sekarang, Geo masih belum digantikan oleh para pemain cadangan.

"ASTAGA" Lucas hanya bisa menepuk jidatnya sendiri setelah menyadari kebodohannya.

"Dua poin untuk kelas XII IPS 2!"

"Makanya kalau tanding gak usah cari perhatian ke adik kelas!" tegur Josh sambil tertawa. Ia santai saja karena skor mereka dengan lawan masih sangat jauh.

"Gebetan gue goblok banget yaelah" Laura hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Varo yang saat ini sedang beristirahat hanya bisa membatin. "Varo udah gak kuat temenan sama Lucas, ya Tuhan.."

Pertandingan dilanjutkan kembali setelah acara menertawai Lucas dihentikan oleh anggota OSIS.

Kini bola berada di tangan salah satu lawan mereka, Geo segera merebutnya lalu mendribel bola tersebut ke garis three-point dan memasukkannya ke dalam ring.

Geo bermain dengan penuh semangat di babak terakhir ini, walaupun ia sudah sangat lelah, ia tetap bersemangat.

Saat Geo kembali berhasil merebut bola dari tangan lawannya, salah satu lawan mereka dengan sengaja menendang kaki kiri Geo hingga Geo terjatuh.

"WEH GEO!" teriak Natasha yang panik.

"Ih cie Tasha, udah suka ama Geo ya?" goda Mindy sambil tertawa.

"Nggak! Itu si Geo jatuh!" ucap Natasha yang rasanya ingin mencabik-cabik daging Mindy.

Mindy langsung menoleh ke arah lapangan. Sejak Lucas salah memasukkan bola tadi, Mindy memang langsung beralih fokus ke arah handphonenya.

Pertandingan diberhentikan sementara, tetapi Geo langsung berdiri dan meminta agar pertandingan tetap dilanjutkan.

Geo pun tetap bertanding tanpa meminta pergantian pemain. Ia menahan rasa sakitnya. "Tinggal lima menit, sayang kalau gue tinggalin" batin Geo.

Setelah Geo jatuh tadi, kakak kelas yang mencelakai Geo langsung dikeluarkan dari pertandingan dan Geo diberi kesempatan untuk melempar bola sebanyak dua kali.

Geo tidak lagi bermain dengan baik, ia menahan sakitnya dan agak kesulitan ketika hendak berlari merebut bola. Oleh karena itu ia hanya melemparkan bola ke arah teman timnya saja, dan tidak lagi memasukkan bola ke dalam ring.

"Lima"

"Empat"

Hitungan mundur sudah di mulai. Josh segera melemparkan bola ke arah Geo dan bola diterima.

"Tiga"

"Dua"

Geo segera melompat dan melemparkan bola tersebut sebisanya, bola tersebut masuk ke dalam ring tepat sedetik sebelum pertandingan berakhir.

Seluruh siswa dan guru Castellar Highschool bersorak ria. Semua pemain saling bertos ria, tanda damai. Pemain yang tadi mencelakai Geo juga sudah meminta maaf.

***

Algerio [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang