3

259 22 1
                                    

"Jangan sok tahu, gue paling benci itu."

Bayu mengambil selimutnya dan memilih untuk menutup seluruh badan nya dan membungkam kupingnya dengan kedua tangan.

"Pulang sana lo,"

"Lo ngapain sih masih disini?"

"Buat apa perjuangin cowok yang gak ada guna nya buat orang lain kayak gue!"

Bayu benar-benar enggan untuk didekati oleh siapapun saat ini, Ia bisa merasakan kesedihan Lani saat Bayu membentaknya. Namun Bayu tidak bisa berbohong untuk berpura-pura baik ke orang terdekatnya termasuk Lani. Ia tidak ingin memberikan harapan kepada siapapun, Bayu menganggap diri nya sebagai pembuat masalah terhadap orang terdekatnya.

"Bay rencana yang lo bikin itu bisa bikin bahaya kita semua termasuk Alisya, lo jangan egois dong Bay,"

Bayu menatap satu persatu anggota Vandalas dengan mata elangnya, "Mau sampe kapan lo semua diem aja kalau ditindas?"

"Bukan masalah ditindas! Rencana lo terlalu banyak ngambil resiko, disini kita lagi Bawa Alisya. Jangan mikirin kemenangan doang, pikirin nyawa yang lain juga!"

Bayu memegang Kerah Dimas dengan penuh amarah, "Lo nggak usah bacot! Kalo nggak mau lawan mending lo sama Alisya pulang, Jangan nyusahin tim." Ucap Bayu dengan penuh penekanan.

"Vandalas!"

"Maju terus! Pantang mampus!" Teriak Para Vandalas dengan jaket berlogo harimau kemenangan nya.

Dimas menepuk pundak Bayu yang sedang tidak bisa dikendalikan emosi nya, "Alisya cinta pertama lo, jangan sia-siain dia. Gue relain Alisya buat lo karena gue percaya, cuma sama Lo Alisya ngerasa nyaman,"

Dimas mencengkeram kepala nya dengan penuh penyesalan, "Sekarang lo nempatin Alisya sebagai umpan, gue bener-bener nyesel Bay. Alisya nyata nya gak pernah Ngerasa aman kalau deket sama lo,"

Disitulah Bayu menoleh ke arah Alisya yang sangat yakin dengan apapun yang Bayu katakan, Rencana yang Bayu ambil bahkan Alisya siap menyetujui nya meskipun dengan risiko yang sangat besar.

"Aku yakin, kalau kamu berhasil jebak Bang Arya. Di SMA Mandala gak bakal ada tawuran antar sekolah lagi," Alisya tersenyum simpul sembari memeluk Bayu dengan tulus.

Itu adalah senyuman Terakhir yang Alisya beri untuk Bayu, setelahnya hanya rintihan sakit yang dikeluarkan Alisya sesaat setelah tawuran terjadi. Bayu tidak sempat membawa Alisya pergi dari gedung tua itu, pembakaran terjadi setelah Para Vandalas memilih untuk mundur dan keluar dari gedung Tua itu.

"Bay—u." Arya tersenyum, samar-samar Alisya melihat senyuman Musuh Bebuyutan Bayu itu.

Percikan Bensin mulai membasahi tubuh Mungil Alisya, Panasnya Api mulai membakar perlahan tubuh Alisya yang sudah tidak berdaya. Bayu hanya bisa melihat dari luar gedung tua itu dengan tetesan air mata yang mengalir di pipi nya. Dunia Bayu berhenti sesaat melihat Rasa sakit yang Alisya rasakan. Alisya sudah menjadi abu, abu yang abadi di tempat nya.

"ALISYA!"

"ALISYAAAA!"

Lani bergegas memercikan air ke wajah Bayu, dengan gugup Lani menggoyangkan Tubuh Bayu agar ia sadar.

"Bayu nggak papa kah? Bayu kenapa?"

Bayu duduk dengan keadaan ngos-ngos an tidak Lupa Lani menuangkan segelas Air dan menyuguhkan nya ke Bayu, "Bayu harus minum dulu ya,"

Glekk

"Bayu mimpi buruk ya? Tadi Bayu teriakin Nama Alisya terus,"

"Lo kenapa belum pulang?" Bayu menatap Lani tajam.

Kisah Bayu dan Lani [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang