11

123 7 0
                                    

"Bayu udah cinta sama Lani?"

Bayu terdiam, dia tidak begitu yakin dengan apa yang dia ucapkan barusan. Seseorang Bayu yang terjebak dalam masa lalu nya mengucapkan hal itu kepada Seorang perempuan seperti Lani.

"Belum,"

"Terus kapan Bayu mau cinta sama Lani?"

"Ya nggak tahu,"

Bayu tidak benar-benar mencintai Lani untuk saat ini, perkataan nya barusan hanya untuk menghibur sedikit kekhawatiran Lani. Bayu tidak ingin membiarkan siapapun berada di dekat Arya lagi, Setidaknya dengan Cara ini Bayu bisa mencegah itu semua sebelum terjadi.

Hari itu, Lani berbunga-bunga dengan segala sikap Manis Bayu di rumah sakit. Bayu benar-benar memberi aba-aba selamat datang pada nya, Hanya saja Lani tidak mengerti tujuan Bayu sebenarnya seperti Apa. Bayu tidak lebih dari itu, Bayu hanya merasa kalau diri nya harus menjaga Lani dari bahaya, Tidak lebih.

"Ya kalo lo punya perasaan pengen jaga, artinya lo nggak mau Kehilangan dia kan?"

Bayu mengangguk setuju dengan Ucapan Kak Sandra barusan, "Tapi gue nggak suka sama Dia,"

"Nggak suka apa belum suka? Bay ringkas nya gini. Kalau lo ada rasa buat jagain dia dan takut Kehilangan artinya lo sayang sama dia, Cuman lo gengsi aja."

Bayu menoyor lengan Kak Sandra, "Kan udah gue bilang, Gue cuma jagain Lani doang nggak lebih. Lo jangan ngada-ngada deh,"

Kak Sandra menoyor balik Pipi Bayu yang tengah Lebam-lebam, "Sakit bego!"

"Lagian lo kurang bersyukur Bay, Cewek secantik dan sepinter Lani lo diemin gitu aja. Lo boleh mikirin Alisya, tapi lo juga punya sesuatu yang harus lo dapetin di Masa berikutnya, ya kali lo stuck di Alisya terus?"

Benar kata Kak Sandra, tetapi tidak semua orang bisa mudah mengikhlaskan apa yang sudah pergi. Apalagi pergi untuk selama-lama nya, Bagi Bayu kenangan nya dengan Alisya tidak hanya sebentar. Bisa dibilang Perjuangan nya untuk bisa dekat dengan Alisya cukup lama, Terlebih Rival Bayu adalah sahabatnya sendiri yaitu Dimas.

Bayu tidak ingin menyia-nyiakan apa yang sudah Alisya korban kan untuk diri nya, Bayu tidak bisa diam jika sudah menyangkut dengan Nyawa. Sejak dua tahun terakhir kematian Alisya, Bayu sama sekali jarang mengobrol dengan seorang Gadis bahkan teman sekelasnya kecuali Lani.

Ya, Bayu menyadari itu. Bagaimana Lani membuatnya kembali merasa khawatir dan ingin menjaga seseorang dari hal hal yang berbahaya. Bayu yang mulai berinteraksi dengan Lani, Bayu menyadari ada yang berbeda antara diri nya dan Lani, sesuatu yang janggal yang dapat Bayu rasakan. Entah rasa pertama Yang muncul, atau justru Timbul luka nanti nya.

~~~

Sembari menenteng tas nya masuk ke dalam Kamar, Lani bergegas membuka Ponsel miliknya. Disana tertera beberapa Chat dari Sahabatnya, Salsa. Yang Lani pikir adalah Notifikasi Chat dari Bayu, ternyata Ia salah. Sikap manis Bayu sebatas jika bertemu, Memang tipe-tipe dingin menurut Lani.

"Tolong kasih gue penjelasan tentang Lo sama Arya anak SMA sebelah yang suka nyari gara-gara sama anak Mandala please!"

Lani menutup ponselnya dan membanting tubuhnya di kasur yang empuk, Benar-benar lelah hari ini. Membuatkan sebekal Ramen untuk Bayu, dan membantu mama nya Untuk Membuatkan cookies coklat untuk Bayu. Sejauh ini perjuangan Lani, "Udah kejauhan banget kayaknya Lani merjuangin Bayu," Iya memang Jauh, sampai Lani lupa bagaimana cara untuk kembali di titik Awal. Hati nya yang dulu menjadi ruang terbuka untuk Arya kini menjadi ruang yang sudah dipenuhi untuk Bayu.

Lani meneteskan air mata di pipi nya, Sejauh itu Lani membuat jarak juga dengan Arya. Sesuatu yang Lani sendiri masih belum tahu kebenaran nya seperti apa, "Arya bukan musuh Lani untuk sekarang, Tapi kalau Arya nyakitin orang yang Lani sayang. Arya bukan lagi orang spesial dalam hidup Lani," Ujar Lani dengan menghela napasnya.

"Lani nggak tahu, kapan Bayu bisa sayang sama Lani, yang pasti sehabis ini jalan Lani bakalan lebih jauh lagi. Dan Lani makin bikin jarak sama Arya,"

Arya pria malang itu duduk terdiam di sela-sela kerumunan Markas Marcopolo, Pria tampan dengan wajah Antagonis itu sedang melamun tentang Perasaan nya sekarang. Dia jadi merasa bersalah telah mengkroyok Bayu kemarin malam, Pasti Lani akan menjauhi nya nanti. Bahkan di dunia ini, orang yang betul-betul peduli Pada nya hanya Sebagian Anak Marcopolo dan Lani yang paling utama.

"Dih lo kenapa Ar?"

Arya menoleh, Mendapati Laki-laki yang sama seperti diri nya. Namun berbeda latar belakang saja, Dia Ardhan wakil Ketua Marcopolo Sekaligus sahabat Arya yang paling setia menemani nya.

"Mikirin Lani lagi lo?" Arya tersenyum dan mengangguk, "Salah ya gue mikirin dia?" Sahut Arya.

"Ya nggak salah, Cuman perasaan lo ke dia aja udah gak batas wajar. Lo boleh sayang sama dia Ar, tapi kalau hati dia buat orang Lain. Lo gak bisa maksa, lo harus mundur. Bukan waktu nya buat lo maju,"

Arya menatap Ardhan dengan senyuman, "Bisa bijak juga mas Ardhan,"

Ardhan menoyor kepala Arya, "Eh bego, Sebenernya gue ngerasa salah sih sama Ketua Vandalas itu. Dia nggak salah apa-apa Ar, Emang Lani nya aja yang suka ke dia. Toh Ketua Vandalas juga nggak ngerespon Lani kan? Kenapa lo harus khawatir,"

"Suatu saat si Bayu bakalan punya rasa ke Lani, Gue yakin. Apalagi dia tahu Lani sahabat deket gue. Dia punya insting ngerebut Lani dari gue." Ucap Arya dengan Yakin.

Kisah Bayu dan Lani [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang