12

114 7 3
                                    

Bayu yang mulai ragu-ragu dengan perasaan nya menjadi bingung, Dia mulai berpikir jauh mengapa diri nya sekhawatir ini pada Lani. Selain Bayu tidak ingin ada Korban lagi setelah Alisya, Bayu juga mulai merasa ada perasaan yang mungkin dulu pernah ia rasakan saat bersama Alisya. "Rasa sayang dan khawatir gue itu, Sama kayak gue takut kehilangan Alisya,"

"Lani sahabat Alisya, gue gak mau Lani sama kayak Alisya. Apapun bakal gue lakuin buat dia, Semua cewek udah pada nyerah sama gue,"

Fangga menepuk Bahu Bayu dengan terkikik, "Lo pikir cuma Lani doang yang suka sama Lo? Banyak Bay yang suka dan sayang sama lo, Gisell?"

"Kelakuan nya kaya setan," Sahut Dimas tidak setuju, Bayu mengernyitkan dahi nya. "Maksud lo?"

"Gue tau Lani nggak nuker jawaban Gisell, lagian Lani nggak sekurang kerjaan itu kali." Dimas membela Lani.

Kalau dipikir-dipikir benar juga, Toh Lani bukan orang yang terlalu bodoh dalam segala Hal. Dia adalah Mahkota fisika di SMA Mandala, digemari banyak siswa Laki-laki. Namun Lani lebih memilih Mengejar-ngejar Bayu sang Ketua Vandalas yang sudah di cap Buruk oleh beberapa murid di sekolah.

Hari ini, Bayu sudah keluar dari Rumah sakit. Kondisi nya mulai membaik, Iya kata Fangga berkat perhatian dan sentuhan Lani kemarin maka nya Bayu sudah sehat seperti semua lagi. Bayu berniat untuk mampir terlebih dahulu ke Rumah Lani, Ia akan mengucapkan Kalimat terimakasih pada nya karena telah mengurus Bayu untuk dua hari ke belakang.

Lani menuruni Anak tangga dengan lincah seketika Mama nya menyebut nama Bayu, "Bayu?!"

"Bayu bukan nya masih sakit ya? Kok kesini sih!" Omel Lani dengan menjewer Kuping Bayu.

"Gue udah sembuh, Barusan aja keluar dari rumah sakit." Bayu menunjukkan Mobilnya yang terparkir di halaman Rumah Lani, yang Lani khawatirkan saat Bayu mengemudi Mobil sendirian.

"Tadi harusnya Bayu pulang dulu istirahat, Lani khawatir tau kalau Bayu sakit lagi."

"Kalau nggak ada Bayu, nanti Lani diganggu," ucap Lani dengan Manja.

Bayu terkesiap mendengar hal itu, "Lo diganggu siapa? Dimas?Aji?Fangga? Atau Arya?"

"Diganggu Rasa kangen Lani ke Bayu,"

Bayu mendelik kesal dengan Ucapan Lani, Ia pikir Lani diganggu oleh siapa-siapa di sekolah selagi Bayu tidak ada.

"Gue mau makasih sama lo," Ujar Bayu

Lani menggaruk rambutnya kebingungan, "Terimakasih buat apa?"

"Lo udah ngerawat dan perhatian sama gue Lan,"

Lani tersenyum simpul, "Kalau itu Bayu nggak usah terimakasih ke Lani deh, Kayaknya Lani emang harus perhatian terus kan ke Bayu?"

Bayu membenarkan Posisi duduknya, "Lo masih sayang sama gue?" Ucapan nya barusan membuat Lani sedikit terperangah canggung.

"Lani sayang terus sama Bayu, Kecuali kalau Bayu nyakitin Lani. Lani bakalan benci banget sama Bayu,"

"Bayu kenapa nanya gitu? Bayu suka Lani? Bayu cinta sama Lani?"

"Sedikit," Jawab Bayu ragu-ragu. "Kenapa gak banyak aja?" Sahut Lani dengan kecewa.

"Gue masih belum bisa ngelupain Alisya Lan, Gue masih ngerasa salah sama dia."

"Iya Lani tahu," Lani meminum Teh nya dan meletakkan Nya kembali di meja. "Lani bukan yang paling penting di Hati Bayu, Lani ngerti kok gimana rasa nya ditinggalin."

"Lo mau kita pacaran kan?"

"Iyalah, Lani perjuangin Bayu udah sedalam iniloh."

Bayu tersenyum canggung, "Kita pacaran?"

Lani menunjuk diri nya dan mulai kebingungan, "Bayu nanya Lani?" Bayu mengangguk.

"Bayu sayang nggak sama Lani? Kalau nggak sayang jangan deh, Lani nggak mau patah hati. Lani mau nunggu sampai Bayu benar-benar cinta aja sama Lani,"

"Gue sayang sama lo, Jatuh cinta itu nomor terakhir. Yang penting Rasa sayang gue ya cuma ke lo doang,"

Lani membelalakkan mata nya, "Ini serius Bayu ngajak Lani jadian? Bayu nggak habis kebentur Batu di halaman rumah Lani kan?" Tanya nya memastikan.

"Enggak Lan, muka gue emang lawak banget?"

"J-jadi kita pacaran?" Tanya Lani sekali dengan gemetaran dan keringat dingin. Bayu mengambil Alih tangan Lani dan meletakkan nya di pipi nya.

"Iya, Tuh lo gak lagi Mimpi,"

Lani mengusap pipi Bayu yang sebaru sembuh dari Luka lebam dan memar nya itu, "Lani kira buat ngedapetin Bayu itu cuma Mimpi Lani yang panjang banget prosesnya, Ternyata Lani—"

Bayu tersenyum melihat senyum Lani yang sekarang, Semenang itukah Lani bisa mendapatkan Hati Bayu? Seingin itu kah Lani agar bisa bersama dengan sosok Bayu? Gadis itu menangis haru dihadapan Laki-laki yang entah benar-benar mencintai nya atau hanya Alasan semata.

"Boleh peluk Bayu nggak?"

Bayu melirik situasi di Kanan dan kiri Ruang tamu Lani, terlihat tidak ada siapa-siapa yang sedang mengawasi mereka. "Yaudah sini, Aman situasi nya." Bayu menengadahkan Tangan nya untuk memberikan pelukan Hangat pertama pada Lani.

Gadis itu memeluk kuat Bayu sehingga ia merasa sedikit sesak, "Boleh peluk Bayu seharian nggak?"

Bayu melepaskan Pelukan Lani, "Gak! Ntar gue khilaf, lo yang repot."

Sebenarnya es batu nya udah mencair, apa lagi pura-pura mencair aja biar si angin yang udah niup susah-susah bisa seneng?

-Lani

-Lani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Bayu dan Lani [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang