10

130 8 0
                                    

"Siapa yang bikin Bayu babak belur kayak gini?" Ucap Lani khawatir yang melihat keadaan Bayu dengan muka penuh lebam biru itu, Lani membantu Bayu untuk keluar dari keramaian Warga.

Salsa tergesa-gesa menggandeng Dimas untuk membuntuti langkah Lani dan Bayu, "Bayu! Bayu ke rumah sakit sekarang ya, harus mau jangan nolak,"

Bayu menepis tangan Lani, "Gak usah, lo pulang aja sekarang!"

"Bayu kenapa sih! Lani khawatir sama Bayu, Sekarang ikut Lani ke rumah sakit."

"Nggak, gue bener-bener males lihat lo Lan."

"Lo pergi sekarang, gue mohon."

Air mata Lani membasahi pipi nya, Ia benar-benar tidak menyangka dengan Respon Bayu yang seperti ini. Lani memegang tangan Bayu yang dingin itu, Mengelus kepala Bayu yang sedang lemah dan tidak berdaya untuk berdiri, "Lani sayang Bayu, cepat sembuh ya. Maafin Lani,"

Bayu melihat bayang bayang Lani yang kian jauh dari nya, Perempuan bertubuh mungil itu sudah benar-benar meninggalkan diri nya. Memang Bayu salah, dia memberikan respon seperti itu kepada Lani disaat kondisi seperti ini. "Maafin gue Lan,"

Dan setelah itu, Bayu hanya melihat kegelapan di sekitarnya. Ia tak sadarkan diri, Dimas dan Salsa bergegas membawa Bayu yang sedang mengeluarkan darahnya yang banyak ke rumah sakit. Salsa mencari Lani disekitar, seperti nya Lani sedang pergi sebentar untuk mencari Sesuatu Pikirnya.

Bayu terbaring Lemah tanpa ada siapapun yang menemani nya, Dimas mengantarkan Salsa untuk pulang terlebih dahulu. Tersisa Bayu di ruangan rawat Inap yang bau nya penuh dengan Obat. Dimas sudah mengabari beberapa Anak Vandalas untuk berjaga-jaga di sekitar Rumah sakit agar tidak ada penyerangan yang dilakukan Arya lagi.

Bayu memegangi kepala dan Pipi nya yang masih memar dan Lebam itu, "Aduh,"

"Bay? Udah sadar lo?"

"Gak masih merem," ketus Bayu kepada Aji.

Fangga berdiri dan membawakan Air putih untuk Bayu, "Nih minum dulu bos,"

Bayu masih sibuk berkaca dengan Muka nya yang sedikit berbeda, "Brengsek si Arya,"

Fangga menepuk pelan Pundak Bayu, "Tenang aja muka lo masih ganteng kok, Lani kayaknya masih kesensem."

Aji membenarkan Ucapan Fangga, "Bener tuh Bay, muka lo mau diapain aja ya tetep ganteng. Beda sama muka Si Fangga,"

"Kok lo bisa kalah Bay?"

Bayu murung dan menghela napasnya, "Bukan nya dari dulu gue selalu kalah?"

"Lo kurang yakin aja Bay, Cuma lo yang bisa jadi pemimpin Vandalas Bay. Lo kurang yakin buat berbuat jahat sama Musuh,"

Fangga membenarkan Ucapan Aji, "Bener tuh, harusnya pukul pukul aja gak usah dipikirin Mau dia masuk rumah sakit apa nggak."

Bayu menoyor kepala Fangga, "Gue masih inget resiko nyet!"

~~~

Minggu ini rencana Lani adalah menjenguk Bayu, mungkin Bayu kemarin terbawa emosi dan tidak sempat menjelaskan apa-apa tentang pengroyokan itu kepada Lani. Oleh karena itu, Lani ingin membawakan Sesuatu kepada Bayu yaitu cookies coklat buatan Mama nya dan Masakan Ramen ala Lani.

"Udah bawain itu aja? Nggak kurang banyak emangnya Lan?"

Lani terkikik, "Emangnya Lani mau bangun rumah tangga di rumah sakit apa mah, Kan cuma jenguk doang."

Mama nya tersenyum, "Yaudah hati-hati kalau gitu, Mau mama suruh Arya nganterin nggak?"

Lani memasang muka datar, "nggak usah ma,"

"Lho kenapa? Bukan nya dulu kalau mau kemana-mana selalu bareng-bareng ya sama Arya? Dulu kan Lani suka minta anter dia,"

"Nggak papa, Lani mau kerumah sakit pakai Taksi online aja." Ucapnya singkat sembari mengambil tangan Kanan mama nya untuk bersalaman.

~~~

Bayu masih kepikiran dengan apa yang Ia ucapkan pada Lani semalam, Apa dia terlalu kasar kepada Lani. Bayu menjadi khawatir dengan Hubungan Arya dan Lani, apakah nanti nya Lani akan bersama dengan Arya lagi. Atau Lani masih mengejar-ngejar Bayu yang sudah sedikit punya perasaan terhadap diri nya. "Gue jadi ngerasa bersalah gini sih,"

"Kenapa?" Ucap Lani mengagetkan Bayu yang sedang melamun dan berbicara sendiri itu.

Bayu terkejut ketika mendapati Lani berdiri di seberang pintu sana, ia benar-benar terkejut ini Lani apa cuman bayangan nya saja. "Lo Lani?" Tanya Bayu ragu-ragu.

"Bayu kemarin kejedot batu segede apa sih?! Ini kan Lani, emang wajah Lani keliatan beda ya?"

"Lo bukan bayangan kan?"

Lani mendekat dan menabok pipi Bayu yang masih memar, "Sakit Lan!"

"Lagian Bayu kenapa sih, jelas jelas ini Lani. Kenapa ketakutan kayak gitu, emangnya Lani setan."

Bayu terdiam, ternyata dia terlalu dalam memikirkan Lani. Membedakan antara nyata dan Ilusi saja tidak bisa, Apa Bayu mempunyai sedikit rasa terhadap Lani sekarang? Bahkan Bayu merasa khawatir jika Arya berbuat hal hal yang bisa menyakiti Lani.

"Kata Dimas, Bayu diserang sama Arya ya?"

"Maafin Lani," ucapnya dengan menunduk bersalah.

Bayu tidak tega melihat muka melas Gadis mungil itu, Ia mengambil Tangan Lani dan menggenggam nya, "Buat apa lo minta maaf, lo nggak salah Gue yang salah."

"Lagian gue kemarin kebawa emosi, Gue nyuruh lo pulang karena kondisi nya Nggak stabil. Gue gak mau bikin anak orang jadi korban lagi,"

Lani membuka Beberapa bawaan nya dari rumah, Yang pertama ia membuka Ramen dengan bau khas yang sedap itu, "Lani bawain Ramen kesukaan Bayu, Lani tau karena kak Sandra yang bilang jadi Lani masakin."

Bayu mengangguk, Kemudian Lani membuka Bekal lain yang tidak lain adalah menu special Lani, Cookies coklat dengan taburan Chocochip dan lelehan coklat di dalamnya. "Ini cookies Coklat buatan mama Lani, sekarang kan Bayu lagi sakit. Terus butuh ini buat nambahin mood Bayu lagi,"

Bayu mengangguk, "Lo kesini sama siapa?"

"Lani sendiri, Naik taksi online. Sekarang Bayu makan dulu ya, Biar cepet sehat."

"Makan gak bikin sehat, Diperhatiin orang yang gue sayang makin bikin sehat."

Lani tertegun dengan kalimat Bayu barusan, "Emangnya Alisya ada disini?"

Bayu tersenyum kikuk, "Kan lo orang yang gue sayang,"





Terimakasih sudah membaca sampai Chapter 10! Kawal terus Bayu dan Lani sampai akhir chapter jangan bosen-bosen ya❤️✌🏻

Lov banyak-banyak buat readers dari author🥺❤️

Lov banyak-banyak buat readers dari author🥺❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Bayu dan Lani [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang