🌺 1 🌺

1.3K 113 51
                                    

"Ibu, aku baru saja landing. Ibu menungguku dimana? Tidak, tidak perlu menjemputku ke dalam, biarkan aku yang kesana. Apa? Dimana? Oh.. baiklah Ibu tunggu saja di parkiran. Aku kesana ya Bu, tunggu aku."

Kinan berjalan terburu-buru setelah mengambil 3 koper besarnya. Ia sangat senang menghirup kembali udara tempat ia dilahirkan. Setelah 3 tahun tidak menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya, Indonesia, ia kemudian teringat dengan seorang sahabatnya. Dengan satu tangan, ia merogoh tas kecilnya. Berusaha mencari ponselnya, sementara tangan yang lain mendorong trolly yang membawa 3 kopernya. Setelah ponselnya ditemukan, ia mencari kontak dengan nama Kanaya Renata.

"Ah.. Halo Kanaya?" Tanya Kinan sesaat telepon itu diangkat.

"Kinan? Akhirnya kau menghubungiku! Kau kemana saja?!"

"Aku sudah kembaliii Nayaaa!!" Sahut Kinan dengan suara yang begitu senang dan terdengar agak keras, membuat orang disekitarnya menoleh kearahnya.
"Maafkan aku, setahun belakangan aku tidak menghubungimu dan mengajakmu video call. Ceritanya panjang." Lanjut Kinan sambil mendorong trolly kopernya.

"Kau akan menetap disini? Tidak perlu lari lagi kan?" Tanya Naya dengan nada suara yang berubah, agak sedikit cemas.

"Hm... Nanti kita bicarakan lagi. Besok aku akan ke rumahmu," Kata Kinan sambil tersenyum kecil, menghembuskan napasnya, lalu kembali melanjutkan pembicaraan.

"Ku tutup dulu ya Nay, sebentar lagi aku bertemu ibuku. Sampai jumpa besok."

🌺🌺🌺

"Welcome home, anak ibu." Ibunya membukakan pintu untuk anaknya. Lalu meraih 2 koper Kinan yang ada dihadapannya. "Sini ibu bantu bawakan, supaya nanti Bibi Surti yang membereskannya."

"Jadi, Bibi tidak jadi berhenti Bu? Ah senangnya."

"Nona Kinan?" Terdengar suara seseorang memanggil Kinan. Lalu keluarlah seorang wanita yang 5 tahun lebih muda dari Ibunya.

Kinan menoleh keasal suara itu. Dilihatnya Bibi Surti sedang sedikit berlari menghampirinya dengan raut wajah yang gembira.

"Aaahh Bibi aku rindu sekali masakan Bibi. 3 tahun aku pergi, tidak ada yang berubah."

"Nona Ki, jangan pergi lagi. Biar ada yang menemani Bibi, kalau Ibu sedang tidak ada di rumah," Kata Bi Surti sambil memijit lengan Kinan.

Kinan hanya tersenyum sambil mengangguk. Mengiyakan kemauan Bi Surti. Dan ya memang Kinan berencana untuk pulang. Tidak akan pergi lagi.

"Ibu, aku ke atas ya. Aku ingin istirahat. Aku rindu kamarku. Dan besok aku harus ke rumah Naya." Kinan sambil melangkah gontai menaiki tangga dan membawa 1 kopernya yg berisikan baju yang mudah dibereskan ke lemari.

"Oke. Selamat tidur sayang," Sahut Ibunya.

"Oh iya Bu, Kinan lupa. Oleh-oleh untuk orang-orang di rumah, ada di koper cokelat. Ibu tolong bagikan ya."

Memory Of First Love [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang