Kamar dengan nuansa pink dan putih ini, adalah tempat ternyaman untuk Kinan sampai kapan pun. Bahkan kamar yang ditempatinya di Paris kalah nyaman dengan kamarnya di rumah. Tiba-tiba sontak ia terkejut mengingat sesuatu.
Ray..."Astaga.. astaga aku lupa menghubungi Ray." Kinan membuka laptopnya untuk memulai video call menggunakan sebuah aplikasi. Ia ingin menghubungi seseorang yang selalu menemaninya selama 3 tahun di Paris.
"Ray? Ray??? Halo Ray? Ah terhubung tidak sih? Halo Ray? Arrgghh ada apa dengan koneksi internetku?" Gerutu Kinan kesal.
Ia mengibaskan tangannya di depan layar laptop, berharap Ray menggubrisnya. Dia melihat wajah Ray, tapi hanya diam saja tidak bergerak.
"Ah benar-benar koneksi sinyalnya. Jadi delay begini. Halooo Ray? Kau lihat wajahku kan? Dengar suaraku kan?
"H...a..l..oo... Kii..nna..n.." terdengar suara Ray dan wajahnya yang mulai bergerak di layar.
🌺🌺🌺
Ray meneguk kopinya perlahan, sambil memandangi indahnya kota Paris dari apartementnya. Tidak seramai dulu, semenjak Kinan memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia. Sudah 5 tahun Ray menetap di Paris, dan belum ingin pulang ke Indonesia."Apa aku harus kembali ke Indonesia?" Ucapnya tanpa sadar, sambil memandangi layar ponselnya. Menunggu kabar dari Kinan. Gadis yang berada di dekatnya selama 3 tahun terakhir.
Lamunannya kini mengingatkan kembali di waktu pertama kali ia bertemu dengan Kinan.
Seorang gadis yang sangat kerepotan membawa beberapa koper sedang menaiki lift yang sama dengan dirinya. Gadis itu berdiri tepat di depannya. 'Aneh. Dia bahkan tidak menekan tombol lantai. Padahal hanya kita berdua di dalam lift. Apa dia 1 lantai denganku?' Pikir Ray dalam hati.
Benar saja. Ternyata ia turun di lantai yang sama. Masih tetap memperhatikan dari belakang. Gadis itu berjalan menuju ke arah kamar apartement yang sama dengan Ray. Lalu Gadis itu melewati apartement milik Ray dan langsung berhenti. 'Ah ternyata dia tetangga baruku.'
"Ah dimana sih keycard itu. Padahal tadi sudah aku masukkan dalam tas," Gerutu gadis itu sambil mengaduk-aduk tas kecilnya.
'hmm ternyata dia orang Indonesia.' Gumam Ray dalam hati. Ia tersentak ketika gadis itu menoleh ke arahnya dan tersenyum kepadanya. Sangat manis.
"Hai. Aku Ray. Aku pemilik apartement sebelah," Kata Ray memperkenalkan diri dengan menjulurkan tangannya.
"Oh ternyata kau orang Indonesia. Hai aku Kinan. Senang berkenalan denganmu. Mulai saat ini aku tetangga barumu. Semoga kita bisa akrab ya."
Ray tersenyum sendiri mengingat kejadian itu. Bagaimana dia membantu gadis itu menata kamarnya dan memperkenalkannya seluk beluk kota Paris yang indah. Bagaimana mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Ray tersentak dari lamunannya karena terdengar dering ponselnya, menandakan ada video call yang masuk. Tertera dilayar nama Kinanty Alyana.
"Halo Kinan.. Kinan? Kau dengar suaraku? Kau melihatku tidak? Halo??" Tanya Ray sambil memandangi layar ponselnya. Ada wajah Kinan terlihat disana. Dengan menahan tawa, Ray terus berusaha memanggil Kinan, sampai jaringan internetnya berfungsi seperti semula.
"Ray kenapa wajahmu begitu? Kau ingin tertawa?" Tanya Kinan dari ujung sana.
"Tadi saat sinyal internet di ponselku hilang, wajahmu berhenti bergerak, dan wajahmu benar-benar lucu dengan mulutmu yang terbuka lebar Hahahahah." Ray tertawa terbahak-bahak.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Hai guys. Salam kenal dari saya! Oke. Ini novel pertamaku di wattpad. Semoga pada suka ya. Untuk beberapa part ini emang untuk bagian perkenalan para karakter aja. Maaf kalo ngebosenin ya. Untuk beberapa part kebawah nanti akan ada alur cerita yang (semoga saja) menarik 😂 Happy reading guys! Luv ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Of First Love [Completed] ✓
RomansaIni adalah kisah cinta pertama yang telah terjadi dan memiliki akhir yang gelap. Semua masa lalu yang sudah dikubur dengan susah payah, kini kembali dikehidupannya. Kinanty Alyana. Setelah bertahun-tahun "melarikan diri" akhirnya ia kembali. Kini ia...