🌺 13 🌺

489 60 9
                                    

Alvin memilih menghabiskan waktu untuk merebahkan tubuhnya di pojokan perpustakaan. Memasang headphone, mendengarkan lagu dan memejamkan mata. Baru saja akan terlelap dalam tidurnya, tiba-tiba ia merasakan sesuatu menendang kakinya. Dibuka matanya dan melihat temannya, Bara Antony, sedang berdiri di depannya.

"Sudah yakin pasti kau disini. Keluarlah, anak-anak menunggu di depan," Kata Bara, lalu berjalan lebih dulu keluar.

Dengan malas Alvin menyusul temannya keluar perpustakaan. Padahal ini adalah waktu yang tepat untuk tidur sebentar, sebelum nanti akan ada mata kuliah lagi pukul 15.30.

Di luar perpustakaan, teman-temannya sudah menunggu. Bara, Danny, Evan, dan Joe. Mereka memang sudah bersahabat sejak pertama kali masuk kuliah. Satu gank yang sangat terkenal seantero kampus dari fakultas ekonomi bisnis. Bagaimana tidak?

Fakta pertama, mereka berlima adalah kumpulan pria-pria tampan idaman wanita. Fakta kedua, mereka ini kumpulan orang-orang yang sangat pintar. Danny dan Joe adalah pemain inti dari grup basket universitas. Bara dan Evan adalah gitaris handal yang mampu bernyanyi sehingga membuat wanita-wanita salah tingkah. Alvin? Siapa yang tidak tahu sang pangeran tampan? Sangat sempurna bukan?

"Kenapa mukamu kusut sekali?" Tanya Joe begitu melihat temannya keluar.

"Kau ingin tahu? Kalian semua ingin tahu?" Tanya Alvin sambil menatap mereka satu-satu.

"Tentu saja!" Sahut Evan.

"Kinan disini."

"HAH?! Maksudmu dia sudah kembali dari Paris?" Bara agak terkejut mendengar pengakuan Alvin.

Alvin mengangguk lemas. Teman-temannya ini sudah mengetahui cerita tentang Kinan dari awal mereka bersahabat. Terutama Bara karena ia yang paling dekat dengan Alvin. Memang mereka belum pernah melihat Kinan secara langsung. Tapi mereka sudah melihat foto Kinan berkali-kali yang ditunjukkan oleh Alvin.

"Kita lanjutkan saja pembicaraan kita di ruang kelas. Daripada keluyuran tidak jelas," Ajak Danny yang kemudian disetujui oleh teman-temannya.

Saat mereka melewati sebuah lorong, tepat disebelah kanan ada jalan menuju ruang musik. Alvin melihat Kinan sedang berjalan ke arah sana. Alvin menyuruh teman-temannya untuk lebih dulu ke kelas. Setelah teman-temannya pergi, Alvin menyusul Kinan diam-diam.

Kinan masuk ke dalam studio itu. Alvin mendekat perlahan, bersembunyi dan mengintipnya dari balik pintu, berusaha tidak membuat kegaduhan agar tidak ketahuan.

Dilihatnya Kinan mulai memainkan pianonya. Membentuk suara sebuah intro lagu yang sangat Alvin kenal. Lagu kenangan mereka berdua. Beautiful Girl.

Ini adalah lagu yang pernah Alvin nyanyikan untuknya saat mereka sedang kencan di pantai. Sambil melihat indahnya sunset. Itu adalah hari yang sangat bahagia untuk mereka berdua.

Kini Alvin mendengarkan Kinan menyanyikan lagu itu diiringi dengan permainan pianonya. Lagu yang indah itu, kini terdengar sangat memilukan. Suara Kinan yang halus dan sangat indah terdengar sedikit bergetar seperti menahan tangis. Rasa penyesalan dan rasa bersalah kemudian hinggap di hati Alvin kembali. Sekali saja ia ingin memeluk gadis itu. Menumpahkan semua penyesalannya dan rindu yang selama ini tertahan.

Tidak. Tidak bisa. Alvin tidak bisa kembali padanya. Ia tidak ingin membuat kehidupan gadis itu kelam untuk kedua kalinya.

Alvin memberanikan diri muncul dihadapannya. Kini ia sudah berdiri di ambang pintu. Menunggu gadis itu menyadari kehadirannya.

-------------------------------🌺🌺🌺------------------------------

Hai guys! Penasaran gak apa sih sebenernya yang terjadi antara Kinan dan Alvin? Oke. Tunggu beberapa part lagi ya. Karena disini ceritanya dari berbagai sudut pandang, supaya alurnya gampang dipahami.

Jangan lupa vote dan commentnya ya. Jika ada saran silahkan diutarakan ya! Pasti aku akan terima masukan kalian.

Happy reading guys! Luv! ❤️

Memory Of First Love [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang