H. A. I
Jadii tadinya tuh aku mau update kemarenn. Cuma kemaren tuh aku masii menikmati euphoria dari series Married With Senior yang sekarang lagi tayang di aplikasi Vidio.com. btw, kamu udah nonton blm? Seru bgt tauuu😭😭👍
Btw, ada yang nungguin gakk??
Coba absen dulu dengan sebutin nama kota kamuu!!
Question of the day is :
1. Kapan kamu ngerasa cakep bgt?
2. Dapat uang 1 miliar, cantik, pinter, dapet uang 10.000 perdetik, kaya, nikah sama bias.
*Pilih 1 aja ...🤪3. Emot ke-5 adalah ekspresi kamu pas dapet pacar!!
SPAM BLUE LOVE YUK💙💙
|Komen tiap paragraf yaa|
Happy reading, ayang❤
***
"APA TUTOR?!" Gama berteriak nyaring di tengah mansion mewahnya. Meneriaki seorang pria berusia 70 tahun yang tengan duduk santai dihadapannya. Dia adalah Hadikusuma--kakeknya.
"Jaga nada bicara kamu nak, saya kakek kamu bukan teman kamu." Hadi menatap cucu pertamanya itu dengan tegas membuat Gama semakin uring-uringan tidak jelas.
"Tapi kenapa harus tutor? Aku gak bodoh!"
"Tapi sangat bodoh." Hadi meraih cangkir kopi di atas meja lalu di teguknya dengan perlahan. Seolah menikmati detik demk detik penderitaan Gama.
Gama mendesah frustrasi. Orang tuanya memang keras, tapi di atas orang tuanya masih ada kakek tua bangka yang sekarang tengah duduk di hadapannya ini. Dari kecil dulu sampai sebesar ini kakeknya selalu menyiksanya dengan segala hal-hal yang di luar nalar.
Dan apa sekarang? Tutor? Cih, apakah itu perlu?
"Buat apa sih tutor segala pada akhirnya aku juga bakal kerja di kantor."
"Saya tidak mau penerus harta keluarga ini bodoh."
"Tapi kek," rengeknya. "Gak cukup apa semua fasilitas yang aku punya di tahan?"
"Besok semua fasilitas kamu kakek kembalikan."
"Serius?!"
"Dengan syarat, kamu mengikuti tutor itu dengan baik."
Gama mendesah sebal, punggungnya dengan lemas tersender pada sandaran sofa.
"Sebentar lagi, guru tutor kamu akan datang. Jangan berpikir buat kabur."
Gama tak menjawab, lebih tepatnya malas untuk berbicara.
"Selamat malam tuan, di depan ada perempuan muda yang ingin bertemu dengan anda." Seorang pelayan menghampiri Hadi dengan sopan.
Hadi tersenyum lebar. "Ya suruh dia masuk."
"Baik tuan." Pelayan itu mengangguk kemudian pamit undur diri.
Gama makin uring-uringan. Sebal dengan keputusan sepihak yang kakek gilanya ini perbuat. Lagipula siapa sih yang menjadi tutornya itu? Lihat saja, kalau Gama tidak boleh kabur dari kegiatan ini maka akan Gama buat si guru tutor sialan itu yang akan meninggalkannya.
"Jangan berpikir macam-macam."
Gama tersentak. Tahu dari siapa kakek tua bangka ini. Oh sial, apakah dia bisa membaca pikiran?
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] #01 on Badboy [02 juli 2020] #07 on Fiksi Remaja [17 juli 2020] #01 on Baper [19 juli 2020] "Peraturan yang wajib lo ingat kalo mau aman sekolah di sini. Jangan pernah cari tahu siapa itu Gama Mahardika, jangan pernah cari gara...