Keyy seperti yang udah aku bilang baik di IG ataupun di wattpad, part ini adalh part terakhir dari cerita Gama.
Untuk itu mari sejenak kita tarik napas dalam-dalam, tahan! Wkwk
Yok bisa yokkk!!!
Sebelum baca, komen dulu dengan gimana kamu akhirnya nemuin cerita ini dong hehe
Readyy?? Go!!!
Question of teh day :
1. Gak mandi atau gak make up?
2. Punya uang habis di makanan atau di belanjaan?
3. Cita-cita kamu pas kecil vs cita-cita kamu sekarang??
SPAM BLUE LOVE DULU SEBELUM BACA💙💙💙💙
HAPPY READING GUYSSS😍
•
•
•
Apa yang lebih sakit dari berpisah tanpa mengucapkan sepatah katapun?
Rasanya baru kemarin Gadis bertemu dengan cowok nyebelin, songong, sok berkuasa dan tentu saja ... bodoh.
Baru kemarin Gadis menjadi target bullying dan bahan olok-olokannya.
Baru kemarin juga Gadis melihat Gama dengan cara pandang yang berbeda. Gama tidak seperti itu, tentu saja! Gama tidak seperti apa yang ia perlihatkan di depan semua orang, cowok itu memang punya gengsi yang tinggi tapi Gadis sangat suka saat berdebat dengannya.
Apapun yang Gama katakan tak serta merta ia masukan ke dalam hati, Gama selalu mengatakan kebalikan dari apa yang dirinya katakan.
Begitulah ia hidup selama ini.
Gadis tersenyum miris seraya memasukkan baju-baju serta barang-barang yang akan ia bawa untuk pindah.
Sampai saat ini, sudah 10 hari Gadis tak bisa menemui keberadaan Gama. Dan satu hari yang lalu adalah puncaknya.
"Gue nyerah, Sa," ucap Gadis pada Elsa yang entah ada setan apa malam itu ia menawarkan diri untuk menginap di kamar Gadis.
"Kenapa harus nyerah? Bukan lo banget," cetusnya dengan berbaring seraya menatap Gadis lekat-lekat.
"Gue capek, lagian cowok bukan Gama doang," ucap Gadis seraya memaksakan senyum.
"Tapi yang mau sama lo cuma Gama," ledeknya.
"Sa!" sungutnya.
Elsa terkekeh. "Lo yakin?"
Gadis mengangguk yakin. "Yakin 100%, tapi sebelum malam ini usai, izinin gue buat nangis untuk yang terakhir kalinya." Nada suaranya bergetar hebat.
Dan saat itu pula Elsa membawa Gadis ke dalam pelukannya dan membiarkan Gadis untuk menangis semalaman.
"Ngelamun aja," tegur Elsa seraya menyenggol bahu Gadis pelan.
Kembali lagi pada realita, ia menatap Elsa yang duduk di ujung ranjangnya. "Emang barang-barang lo udah selesai packing?"
"Udah dong, barang gue kan dikit."
Gadis mengangguk. "Sa, gue mau nanya deh."
"Apa? Kalo gak penting mending pendem aja pertanyaan lo."
"Penting!"
"Apa?"
"Lo sama Lintang gimana?"
"Gimana apanya?" Elsa terbahak. "Ya gini-gini aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] #01 on Badboy [02 juli 2020] #07 on Fiksi Remaja [17 juli 2020] #01 on Baper [19 juli 2020] "Peraturan yang wajib lo ingat kalo mau aman sekolah di sini. Jangan pernah cari tahu siapa itu Gama Mahardika, jangan pernah cari gara...