[38] KEMBALINYA GAMA

100K 14.2K 10.9K
                                    

Guyss tengkyu 15k nyaa, luvluv💗💗

Aku mau minta doanya nihh, aku lagi apply lamaran kerja gituu, terus dikasih waktu buat nunggu diterima/enggaknya, semoga aku keterima yaa, Aminn, makasiii ya mau bantu doa🙏🙏

Kalian sekarang lagi gelisah karena apa?

Question of the day is :

1. Lebih suka online shop dimana?

2. Tabungan paling banyak kamu berapa?

3. Tinggi badan kamu berapa?

BLUE LOVE YUK💙💙

Happy reading, dear💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, dear💗

****


Pagi itu TRITON kembali dibuat ramai, alasannya memang cukup mengejutkan yaitu, kembalinya Gama ke sekolah setelah menghilang kurang lebih dua minggu.

Dia berjalan di tengah-tengah koridor seolah tak memiliki beban, tak memperdulikan juga tatapan para siswa yang menatapnya secara terang-terangan, alih-alih terganggu, Gama malah membenarkan letak kaca mata hitam di pangkal hidungnya dengan santai.

Di belakang punggungnya berjalan teman-temannya yang lain, Lintang, Bastian, Abian, juga Gavin tentunya.

"Gam salah jalan, Gam!" tegur Bastian yang bukannya Gama membelokkan langkahnya untuk pergi ke kelas, cowok itu malah berjalan lurus.

Gama menghentikan langkahnya, memutar tubuhnya dan menurunkan sedikit kaca mata hitamnya. "Gue mau ketemu cewek gue dulu."

"Anjing masih pagi dah bucin!"

"Musnahin gak, musnahin cepet!"

"Pa maksutttt!"

Gama terkekeh mendengar protesan teman-temannya. "Udah ya, kalian cabut duluan aja, ntar gue nyusul."

"Gini amat hidup di bumi, ke mars aja lah gue!" celetuk Bastian.

"Ikut mase!"

"Ayolah siapa yang mau ikut lagi, gue yang nyetir."

Gama menggelengkan kepalanya, ia lantas kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda untuk menuju ke ruangan kelas paling ujung, ya kelas Gadis.

"Hah, itu Gama bukan sih?"

"Gue gak salah lihat 'kan?"

"Kok dia bisa masuk? Katanya bangkrut?"

Bisikan-bisikan yang terdengar menyebalkan ditelinga kembali terdengar, tetapi Gama lebih memilih mengabaikannya dan terus fokus pada langkahnya.

Gama membuka pintu dihadapannya dengan sekali hentakan. "Gadis mana?" Tatapannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan, mencari keberadaan Gadis.

GAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang