[FOLLOW SEBELUM BACA]
#01 on Badboy [02 juli 2020]
#07 on Fiksi Remaja [17 juli 2020]
#01 on Baper [19 juli 2020]
"Peraturan yang wajib lo ingat kalo mau aman sekolah di sini. Jangan pernah cari tahu siapa itu Gama Mahardika, jangan pernah cari gara...
Jujur pengen namatin GAMA secepetnya, biar bisa move ke cerita baruu hehe ...
Kalian tim mana? Happy or sad?
Question of the day :
1. Film yg terakhir kali di tonton?
2. Penyanyi favorit?
3. 3 hal yg gak bisa di beli dengan uang?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading, dear💙
*****
Kata Gavin, Gama beberapa hari ke depan tidak akan sekolah. Alasannya karena ada beberapa perjalanan dinas keluar negeri yang harus cowok itu ikuti. Maka dari itu, dengan inisiatif lebih Gadis berusaha menghandle segala tugas rumah yang cowok itu punya.
Bukan karena bucin akut, tetapi Gadis hanya berusaha membantunya saja, lagipula ia punya banyak waktu luang dan juga tidak disibukkan dengan kegiatan apapun, jadi daripada waktunya terbuang sia-sia jauh lebih baik kalau ia memanfaatkan dengan membantu sesama.
Materi Biologi ataupun matematik yang tengah ia kerjakan jelas bukanlah suatu hal yang sulit, tugas ini sama dengan tugas rumahnya beberapa hari yang lalu, jadi ia tidak harus bekerja ekstra untuk memikirkan isinya, ia hanya perlu menyalin ulang dan voila! Semuanya selesai ia kerjakan.
"Sekalian yang gue dong, Dis," celetuk Elsa yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.
Gadis meliriknya sekilas kemudian memutar bola matanya jengah. "Gak mau!"
"Pelit amat, sama orang lain mau-mauan di suruh lo!" sungutnya seraya melihat buku tulis milik Gama di atas meja belajar Gadis.
"Gue gak di suruh, gue emang mau ngerjain kok," belanya.
"Halah, bucin lo!"
"Terserah."
Elsa terkekeh, ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik Gadis seraya memeluk boneka beruang milik cewek itu. "Lo emang yakin Dis bakalan sama Gama?"
Berkat perkataan spontannya Gadis sontak langsung menatap saudara tirinya itu. "Maksud lo?"
Elsa mengangkat kedua bahunya. "Maksud gue, lo segininya sama Gama emang nanti lo bakalan berakhir sama dia?"
"Kenapa lo nanya gitu?" tanyanya dengan penuh selidik.
Elsa menghela napas, ia bangkit dari posisinya kemudian menatap Gadis dengan lekat. "Lo pikir alasan gue putus sama Gama apa?"
"Apa?"
"Sampe sekarang lo gak tahu?"
Gadis menggeleng. "Enggak."
Elsa menghela napas beratnya. "Gini deh, kita ini bisa dibilang keluarga miskin dan Gama keluarga kaya raya, mana mungkin si miskin dan si kaya bisa bersatu. Ya kecuali di drama, karena yang kita tonton jelas buatan manusia, yang endingnya mau gimanapun ya terserah si pembuatnya."